Tidak lama setelah menunggu, gojek yang di pesan Kenya datang."Dengan mbak Kenya??" tanya abang gojek tersebut.
"Saya gojek yang di pesan mbak tadi" lanjutnya"iya pak" jawab Kenya dan langsung naik ke motor gojek tersebut.
Setelah sampai di gerbang rumah, Kenya langsung memberikan selembar uang dua puluh ribu kepada abang gojek tersebut
"Ambil aja kembaliannya pak" ucap Kenya sambil mengembalikan helm gojek tersebut."Ini mah pas pas an mbak uangnya" sahut abang gojek tersebut
Saat hendak masuk ke dalam rumah, Kenya melihat bundanya yang sedang menyiram bunga di taman rumah mereka. Bunda Kenya memang senang bercocok tanam. Taman rumah kenya di penuhi bunga mawar merah dan putih. Bunga kesukaan bundanya.
Kenya menghampiri Raina ---bundanya dan bersalaman.
Raina yang melihat wajah anaknya yang terlihat kesal langsung bertanya pada Kenya."Ehhh anak bunda kok cemberut gitu sih. Tumben tumbenan pulang sekolah mukanya kayak gitu. Biasanya jugak seneng-seneng aja" ujar Raina --- bunda Kenya.
"Kenya lagi kesel bun masak kenya udah nunggu Ayah 1 jam lebih tapi ayah gak dateng-dateng jemput Kenya truss nihh ya bun masak ada tembok berjalan di sekolah Kenya. Udah gitu ngeselin lagi" sahut Kenya dengan nada sedikit kesal.
"Astagaaa maafin bunda. Tadi bunda lupa nelpon kamu. Ayah katanya gak bisa jemput soalnya masih banyak kerjaan di kantor" ucap bunda Kenya. Ia lupa memberi tahu Kenya Jordan tidak bisa menjemput Kenya.
"Tapi tunggu dulu kamu bilang ada tembok berjalan di sekolah kamu? Serem dong sekolah kamu?" lanjutnya"Iya bun ada tembok berjalan di sekolah Kenya. Tembok berjalannya ngeri bun. Datar lagi" sahut Kenya dengan wajah kesal mengingat Calvin
"Ihhhh serem dong. Makanya kamu gak usah banyak tingkah di sekolah ntar kamu di gangguin lagi. Sekarang sana ganti baju dulu trus mandi kamu bau tau" kata bundanya melihat Kenya berkeringat.
"Iyaa ni jugak mau ke kamar. Dadah bunda sayang" sahut Kenya sambil berlari ke kamarnya
Raina -- bunda kenya memang mudah sekali di kibuli oleh Kenya --- anaknya. Buktinya saja bundanya percaya ada tembok berjalan di sekolahnya. Raina membayangkan tembok berjalan yang menurutnya sangat seram. Padahal jika dia tahu tembok berjalan yang di maksud Kenya adalah Calvin si muka datar. Lagian mana ada tembok berjalan. Begitulah Kenya dengan bundanya. Walaupun bunda Kenya sering marah namun mereka sering bercanda bersama layaknya adik-kakak.
Malam harinya keluarga Kenya berkumpul di ruang makan untuk makan malam bersama. Tidak dipungkiri Kenya masih sedikit kesal dengan ayahnya. Meskipun ia tahu itu bukan salah ayahnya tapi bundanya lah yang lupa memberi tahunya. Hanya saja kenya bukanlah seperti anak kecil yang suka marah lama. Ia juga sudah melupakan kejadian tadi meskipun masih sedikit kesal. Jirdan --- ayah Kenya mulai buka suara setelah acara makan malam selesai.
"Kenya bagaimana sekolah kamu tadi. Gak ada masalah kan? " tanya Jordan pada Kenya.
"Aman kok yah santai aja" jawab Kenya santai.
Raina --- bunda Kenya hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah Kenya. Tidak bisa di pungkiri ayah dan bunda Kenya ingin melihat kenya berubah suatu saat nanti.
"Yaudah ayah, bunda Kenya ke kamar dulu. Mau ngerjain PR" sahut Kenya membuka pembicaraan lagi.
"Ya sudah sana kerjain PR Kamu. Gak usah begadang nanti kamu terlambat ke skolah" sahut bundanya lagi
Di kamar Kenya hanya memainkan handphone miliknya. Mengerjakan PR? Itu hanya alasan Kenya saja. Mana mungkin seorang Kenya mengerjakan PR di rumah palingan jugak kerjainnya di sekolah itupun nyontek di Zahra.
Fikiran Kenya terus memikirkan kejadian tadi atau lebih tepatnya otaknya di penuhi tentang Calvin.
"Dasar tembok berjalan. Datar. Liat aja gue bakal taklukin tuh tembok berjlaan. Liat aja ya Calvin lo gak akan diemin gue kayak tadi" gumamnya.
"Bila perlu gue buat lo tergila-gila sama gue" batin Kenya.Setelah men scrool whatsapp, Kenya hanya membuka grup chat dengan kedua sahabatnya.
Girls Squad
Audi Kencana : p
Audi Kencana : p
Audi Kencana : p
Zahra Nindya : Apaan sih lo di
Zahra Nindya : Gajelas banget lo
Audi Kencana : Ada berita penting nih
Zahra Nindya : palingan jugak lo mau banggain sik Calvin. Beritanya palingan itu
Audi Kencana : Iihhh kok lo tau sih. Besok dia mau tanding basket nih. Kalian ikut gue ya sekali kali nonton lomba basekt kek.
Zahra Nindya : males gue.
Kenya Sabila : Gue sih ikut kalian aja. Aku mah apa atuh
Audi Kencana : okedeeee awas aja lo gak ikut Ra.
Setelahnya kenya hanya membaca pesan tersebut dan menutup handphone miliknya. Malam ini kenya sangat mengantuk. Padahal di sekolah dia sering sekali tidur saat jam pelajaran. Kenya memutuskan untuk tidur. Tidak lama Kenya sudah berada di alam bawah sadarnya.
************
Malam ini keluarga Akbar sedang berkumpul di salah satu restoran ternama di ibukota sekalian merayakan ulang tahun perusahaan saudara ayahnya Calvin. Tidak dipungkiri Calvin memang tidak suka jika di ajak ke acara formal seperti ini. Sudah pasti papa dan mamanya lah yang menyuruhnya untuk ikut. Calvin tidak pernah membantah kedua orang tuanya.
Calvin memang pendiam ketika bersama anak-anak saudara ayahnya yang lain. Jika sudara-saudaranya yang lain sedang asik bercanda. Calvin akan asik dengan dunianya sendiri. Memainkan ponselnya dan mendengarkan lagu menggunakan earphone miliknya. Itulah kebiasaan calvin saat sedang kumpul bersama keluarga besarnya. Bosan? Sudah tentu ia bosan. Dia lebih suka pergi bersama ketiga sahabatnya daripada harus mengikuti acara keluarganya.
Calvin memutuskan untuk pamit dan pergi untuk menemui ketiga sahabatnya. Malam ini mereka janjian untuk berkumpul di rumah Reno.
Saat di perjalanan hampir saja Calvin menabrak seorang perempuan. Untung saja perempuan itu tidak terluka hanya saja ia kaget. Setelah mendekati perempuan itu dan ingin meminta maaf calvin terkejut bukan main melihat perempuan itu.
"Dara......" ucapnya dengan wajah yang terkejut
KAMU SEDANG MEMBACA
KENYA
Novela JuvenilTernyata kehadiran lo nggak begitu mengusik kehidupan gue malah sebaliknya kehilangan lo sangat mengusik gue - Calvin Al-Ghifary Dapetin tembok berjalan kayak lo ternyata segini mudahnya - Kenya Sabila Akankah keduanya dipersatukan oleh takdir? Ak...