18

4 2 0
                                    


"iya calvin,,,tau dah yang pinter" ucap Kenya acuh

Calvin diam tidak menanggapi Kenya. Takutnya malah ia berdebat dengan Kenya. Jaga image dikit, ia sedang ada di rumah Kenya.

Calvin dengan sabar mengajari Kenya. Tetap saja kenya tidak mengerti dengan penjelasan Calvin. Meskipun begitu Calvin tidak mau terlalu memaksakan Kenya. Percuma saja ia tidak akan mengerti jika dipaksakan.

"udah dulu deh Vin. Mumet otak gue nih" Kenya menyerah dengan soal yang ia kerjakan

"serah lo" ucap Calvin dingin.

Raina datang menengahi mereka. Ia memanggil keduanya untuk makan malam. Raina memang sudah masak banyak.

"udah makan aja dulu. Makanannya udah bunda siepin ni" sahut Raina menengahi.

"iya bun" ucap Kenya senang. Otaknya sudah mumet sedari tadi.

Kenya, Calvin, dan Raina makan malam bersama malam ini. Suasana tampak canggung antara Calvin dan Kenya. Hanya Raina lah yang buka suara. Calvin dan Kenya hanya diam.

Hingga ketiganya selesai makan malam, hanya Raina yang tetap bersuara.

"makasai nak Calvin udah mau mengajari Kenya tadi" ujar Raina tulus

"sama sama tante. Makasi jugak buat makan malemnya. Kalok gitu Calvin pamit tante soalnya udah malem. Takutnya kemaleman nanti" pamit Calvin pada Raina

"hati hati di jalan. Salam buat mama papa nya jugak" ujar Raina pada Calvin. Raina memang tidak mengenal orang tua Calvin, namun menurut Raina Calvin sudah seperti anak baginya walaupun baru kenal. Raina memiliki harapan Calvin bisa merubah kenyaenjadi lebih baik.

Setelah calvin pulang, raina dan kenya masuk ke dalam. Mereka berboncang santai di ruang keliarga.

"ayah kapan pulang bun? " tanya kenya pada bundanya

"2 hari lagi palingan pulang" jawab raina pada kenya.
"gimana calvin? " tanya raina tiba tiba

"hahhh calvin,,,, calvin baik kok bun cuman ngeselim dikit. Akhir akhir ini dia jugak tiba tiba berubah" jawab kenya santai

"berubah gimana sayang" ujar raina tersenyum

"dia kayak perhatian gitu sama kenya. Kenya kan bingung. Biasa jugak dia cuek bebek sama kenya" jawab kenya kesal mengingat sikap calvin yang ngeselin

"menurut bunda dia anak baik kok. Bunda suka deh" sahut raina

"Astagfirullahaladzim bunda. Inget umut bun, ayah bentar lagi pulang" ucap lenya terkejut mendengar raina suka pada calvin.

"maksud bunda itu suka sama sifatnya. Sekalian kalok bisa sih jadi menantu" goda Raina pada kenya.

"bunda apaan sih. Halu" jawab kenya acuh.

Setelah perbincangan santai antara keduanya,  kenya pamit untuk ke kamar dan tidur.

*****

Calvin baru tiba di rumah dan disambut oleh kedua orang tuanya yang menghawatirkan calvin. Memang tadi calvin tidak mengabari jika pulang pulang terlambat. Hp calvin juga lowbat.

"udah kemana aja vin? " tanya papa calvin ketika calvin lewat di ruang keluarga. Di sana memang ada mama, papa, dan wira yang sedang menunggu calvin.

Calvin segera menghampiri mereka. Calvin tidak lupa bersalaman dan menjelaskan mengapa ia pulang terlambat.

"tadi calvin mampir di rumah temen. Maaf calvin gak ngabarin soalnya handphone calvin lowbat" calvin mulai menjelaskan

Mereka hanya ber oh ria mendengar penjelasan calvin.

KENYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang