12. Older Couple in Bali

2.7K 228 29
                                    

Pengennya update minggu depan tapi aku tau kalian pasti nunggu banget kelanjutannya yang kemarin. Aku gak janji minggu nanti bakal ada update atau enggak. Peace✌️

Hallo guys, welcome back di story aku. Kisah para pasangan GMM. Belum bener-bener bisa janji bakal rajin update. Aku lagi bener-bener 'messed up' banget soal kuliah dan tugas-tugas, lebih-lebih lagi aku ada revisi proposal gitu dan ya... agak stress dikit hahaha.

Langsung aja. Happy reading!

🌈🌈🌈

Weekend with older couple...

● Kediaman Adulkittiporn

"Papii, Gun sudah siapkan pakaian buat Papii. Nanti Papii ganti baju yang sudah Gun pilihkan ya."

"Okay, baby." Ucap Off.

"Papii sama Mamii lama gak perginya?" Tanya Chimon dengan wajah cemberut.

Off tersenyum. "Papii dan Mamii sebentar aja kok, sayang. Kami pergi untuk urusan pekerjaan- ada meeting di Bali."

Nanon menatap kedua orangtuanya. "Yakin urusan pekerjaan? Bukan honeymoon dan pulang-pulang bawa adik baru, 'kan?"

"Hah? Mamii sama Papii mau buat adik? Enggak, Chimon gak mau punya adik!" Chimon marah dan menatap Off-Gun tak suka.

Gun memukul kepala anak sulungnya pelan. "Mau nih ya mulutnya Mamii cabein!" Nanon hanya terkekeh.

"Mon sayang, Mamii dan Papii kan sudah bilang- kami pergi karena ada meeting. Ini mengenai urusan kantor, sayang." Ucap Off. "Dan Nanon, selama Mamii dan Papii pergi, kamu harus selalu bersama Chimon dan begitupun sebaliknya. Kalian harus saling menjaga satu sama lain. Gak boleh berantem, okay?! Kalau kalian berbuat macam-macam... LO GUE END!" Off tersenyum menatap kedua anaknya.

Nanon dan Chimon meringis. Pertanda tak baik-baik saja, maka mereka memutuskan mematuhi apa yang Papii-nya katakan.

"Kalian sudah sama-sama dewasa. Jangan keseringan berantem- gak baik." Ucap Gun. "Kalau terjadi sesuatu di antara kalian, dan Mamii, Papii gak ada di sisi kalian- kalian akan minta bantuan ke siapa, kalau bukan saudara kalian sendiri? Dengar ini baik-baik... teman ataupun sahabat itu memang penting. Tetapi, saudara sedarah, keluarga kalian itu adalah segalanya. Jangan pernah meninggalkan saudara kalian. Kalian harus selalu bersama, kompak dan harus selalu menyayangi." Nanon dan Chimon mengangguk mengenai kata-kata dari Gun.

"Nanon sayang Chimon gak?" Tanya Gun. "Sayang, Mii." Jawabnya. "Chimon sendiri, sayang Abang gak?" Tanya Gun. "Sayang, Mii, sayang banget." Jawabnya.

"Nah, maka dari itu kalian harus kurangin berantemnya. Jujur saja nih ya, Mamii dan Papii bosen denger kalian berantem mengenai hal yang gak penting." Ucap Gun.

"Nah, betul tuh kata Mamii kalian. Perkara kaos kaki, perkara pinjam barang aja heboh banget. Kalian jangan kayak orang susah, kalau butuh apa-apa ya beli aja. Papii kan selalu transfer ke kalian uang jajan banyak banget, emang masih kurang?" Off menatap kedua anaknya.

Nanon dan Chimon saling menatap dan tersenyum bersamaan. "KURANG PII."

Off mendengus, "Papii tau, kalian mau bohongin Papii. Masa uang sebanyak itu kurang sih. Uang jajan kalian sebulan masing-masing 20 juta."

"Kurang Pii, naikin dong, pengeluaran sebagai mahasiswa itu banyak loh." Ucap Nanon.

"Nanon, masalah kuliah itu semua urusan Mamii tau! Biaya gedung, sks dan segala macamnya- itu semua sudah Mamii yang mengatur. Kamu di kasih uang jajan sama Papii itu buat kamu belanja, makan dan ya terserah kamu uangnya buat apa. Dan lebih baik ya, uang yang Papii kamu kasih itu- kamu tabung saja, Non." Ucap Gun.

THE NEIGHBOR - GMM✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang