20. Goodbye

2.4K 227 85
                                    

Hallo guys, I'm back!
Apa kabar guys? Sehat? Semoga kalian selalu sehat yaa:)))
Sebelum membaca jangan lupa vote yaa dan diakhiri dengan komen, biar aku selali semangat nulisnya! Hehehe:)
Ini part panjang lohh, semangat bacanya yaa hehe:)

VOTE AND COMMENT✨

Happy Reading♡♡♡

🌈🌈🌈

Menatap laut dengan pandangan yang tak terbaca. Pria itu tak bisa mengeluarkan sedikitpun kata demi kata dari bibirnya. Perasaannya campur aduk.

"Jun, is it true that you're leaving?"

Oaujun menatap Esther dengan raut datarnya.

"I'm sorry." Ujar wanita cantik itu. Ia menjadi merasa tak enak, ia bertanya di waktu yang salah.

Oaujun bingung. Tadi, Mamanya mengatakan akan membawanya pergi secara tiba-tiba. Dikarenakan pertemuannya tadi dengan Fiat.

Oaujun tak menyangka akan adanya Fiat di sini dan sepertinya adanya Fiat di sini, juga dikarenakan adanya Pluem. Mereka pasti liburan bersama.

"I don't wanna go." Gumam Oaujun.

Indonesia begitu berarti baginya, di sini ia belajar mandiri dan bertemu sahabat-sahabat terbaiknya. Banyak kenangan di sini dan semua pengalamannya di Indonesia sangatlah terukir indah di hidup Oaujun.

Salah satunya, Fiat. Pria mungil itu termasuk pengalaman dan kenangan yang berarti buat Oaujun. Mengajarkan cinta dan juga benci untuk Oaujun.

Oaujun pun pergi dari sana dan berjalan perlahan di bibir pantai, berjalan tak tentu arah.

Oaujun tak berbicara lagi dengan Mama dan Papanya, mungkin orang tua Oaujun juga butuh waktu berfikir dan lagi, akan ke manakah Oaujun nanti. Apakah ia akan ke Thailand atau ke Negara lainnya?

Tidak, Oaujun masih ingin di Indonesia, lagi pula kalau dia pindah lagi— sama saja sia-sia. Oaujun sudah semester 6 dan sebentar lagi akan menulis skripsi, sayang sekali bila ia harus pindah kuliah di semster genap begini.

Tiba-tiba saja beban berat terasa di kedua pundak Oaujun. Kenapa hidupnya menjadi seperti ini?

Kekasih yang disayang ternyata tak sebaik yang ia kira. Fiat benar-benar membuat Oaujun jungkir-balik.

"SIAL, SIAL, SIAL!" Umpatnya.

○○○

Saat ini, Fiat tengah mengistirahatkan badannya di kamarnya. Marc sendiri, sudah ditarik Khaotung agak menjauh dari keramaian teman-teman mereka.

"Jadi, tadi maksud perkataan lo apa?!" Khaotung bertanya to the point.

Marc menatap Khaotung dengan wajah tak pedulinya.

"Ck, Marc, jawab woi!"

"Kenapa emangnya?" Kali ini Marc yang bertanya.

"Maksud dari pernyataan lo ke Bang Oaujun tadi, lu mau melindungi Fiat. Lo suka Fiat?"

Marc pun terdiam. Jujur, Marc tadi mengatakan itu kepada Oaujun karena dia tak suka bila Oaujun berbuat kasar kepada Fiat.

"Lo kalau mengatakan sesuatu tuh, dibiasakan di fikirin dulu, Marc. Tujuan lo bilang tadi ke Bang Oaujun, untuk apa?" Khaotung bertanya kembali.

"Gue gak tahu. Gue cuma gak mau Fiat terluka. Fiat itu teman kita, 'kan? Jadi, kita harus lindungin dia."

Khaotung hanya menghela nafasnya pelan dan menepuk bahu Marc.

THE NEIGHBOR - GMM✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang