38. Special Chapter

2K 191 34
                                    

Hello loves☺️
Apa kabar nih kalian semua?
Thanks banget buat yang masih setia baca cerita aku yaa, sayang kalian banget🥺❤️
Ini spesial chapter untuk ulang tahun Nanon, sekaligus ulang tahun aku hehe. Ulang tahun Nanon sama aku beda sehari. Aku tanggal 17 Desember dan Nanon 18 Desember.
Tanda bahwa aku dan Nanon adalah jodoh guys😂

Happy birthday for me and Nanon. Yeay aku dan Nanon 20 tahun 😆🥳🎉

Happy Reading!

🍁🍁🍁

"Bangun tidul kutelus mandi~
Tidak lupa menggosok gigi~
Habis mandi kutolong Momma~
Bangunin Dadda yang masih bobo~"

Nanon hanya terkekeh mendengar nyanyian dari sang anak- Prince. Si tampan mirip Ohm itu tengah membantunya membangunkan Dadda-nya yang masih nyenyak di dalam mimpi. Prince membangunkan Dadda-nya dengan bernyanyi, tapi nyanyian itu sepertinya malah membuat Ohm semakin nyaman dalam tidurnya. Buktinya Ohm sendiri tiada reaksi apapun.

"Bangun tidul-"

"Ssstt... Sepertinya tidak berhasil, sayang. Dadda masih betah tidur." Ucap Nanon, Prince memasang wajah murungnya. "Prince. Momma ada ide!" Prince pun menatap Momma-nya dengan wajah senang.

"Shouted 'Daddy wake up' loudly. C'mon baby, Momma support you." Ucap Nanon dengan senyum manis di wajahnya. Ia senang sekali mengerjai suaminya.

Si kecil mengangguk. "DADDA! WAKE UP!" Teriaknya.

Nanon pun membantu si anak dengan mencubit-cubit kecil wajah suaminya.

"DADDA WAKE UP!"

Ohm yang merasa terganggu pun berdecak kesal bangun dari tidurnya.

"STOP!" Bentaknya.

Prince terdiam, begitupun Nanon. Suami dari Nanon itu memasang wajah marah dan menatap Nanon tajam.

"Prince, bisa keluar dari kamar." Ucap Ohm dengan nada halusnya. Prince pun tanpa ba-bi-bu menuruti Dadda nya.

Anak berusia empat tahun itu memutuskan pergi ke kamarnya, menemani Adiknya yang masih tertidur.

Ohm menatap Nanon tajam. Nanon pun yang ditatap seperti itu menundukkan kepalanya.

Fikiran Nanon berkelana, ada apa dengan suaminya. Tak seperti biasanya.

"Kamu sadar akan kesalahanmu gak?" Ucap Ohm dengan nada rendah nan tajamnya.

"O-Ohm, aku dan Prince hanya membangunkanmu seperti biasanya. Kamu harus bangun bersiap untuk bekerja." Jawab Nanon, ia pun menatap suaminya dengan wajah memelasnya. "Kamu marah ya?" Tanyanya.

Ohm pun bangun dan meninggalkan Nanon yang terduduk diam di tempat tidur.

"Ohm?" Nanon bingung. Ada apa dengan suaminya sebenarnya?

•••

Anak-anak sudah siap dan rapi dengan pakaian mereka. Terutama Prince, karena ia akan berangkat ke sekolah. Prince bersekolah di preschool. Nanon dan Ohm tentu sangat senang bisa menyekolahkan anaknya sedini mungkin, dengan tujuan agar anaknya bisa mandiri sejak dini dan berani bersosialisasi. Sekaligus bisa menjajakkan pendidikan sejak dini, agar dikemudian hari anak mereka bisa dengan mudah belajar dan bersosialisasi.

THE NEIGHBOR - GMM✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang