Happy Birthday to you, Tay Tawan Vihokratana.
So, ini adalah special chapter untuk Kakak aku, Tay Tawan yang kini berulang tahun ke 29. Yeay! Makin tua makin cakep hehehe💙🎉
Aku anggap Tay tuh udah kayak Kakak aku hehe. Berawal dari temen aku yang bilang kalau Tay cocok jadi Kakak aku soalnya bobroknya sama hahaha... jadinya sampai sekarang ini aku selalu beranggapan kalau Tay itu kayak Kakak aku. Kakak online gitu wkwkwkwkSo, langsung aja... ini dia special chapter Tay's Birthday!
🌈🌈🌈
Rasa lelah menjalar dalam tubuh seorang Tay Tawan. Ia mendapatkan lembur karena proyek yang ia jalani hampir saja gagal, namun akhirnya bisa ia dan bawahannya atasi. Itulah sebabnya ia lembur pada hari ini. Ia memperhatikan jam yang berada dalam ruang kerja, hampir tengah malam. Baru kali ini, Tay lembur lagi— biasanya ia akan menyerahkan pekerjaannya ke Adiknya atau ke bawahannya saja. Tapi, karena ini proyek penting maka ia harus rela waktunya habis untuk pekerjaan ini.
Setelah mengistirahatkan tubuhnya sebentar. Tay langsung memutuskan untuk pulang saja. Ah, bahkan ia merasakan perutnya nyeri dan berbunyi. Lapar sekali, begitu fikirnya. Tay jika sudah bekerja, ia akan lupa waktu dan tak merasakan lapar karena fikirannya terlalu fokus pada pekerjaannya.
Ia memeriksa ponselnya dan ternyata lowbat. Ia belum mengabari New, jika ia lembur dan Tay adalah Mr. Clumsy. Ia tak mengisi daya pada ponselnya.
Tay selalu lupa membawa power bank, bahkan charger saja terkadang ia lupa menaruh di mana. Tay Ceroboh Tawan.
"Ck, lupa charger lagi. Udahlah tanggung, langsung pulang saja. Pasti New nungguin nih di rumah."
Ia segera keluar dari ruangnya. Kantornya benar-benar sepi, bahkan beberapa ruang sudah gelap dan hanya lorong kantor saja yang lampunya menyala itupun remang-remang pencahayaannya.
"Sepi banget, gak ada yang lembur apa ya. Pekerja di kantor gue pinter semua, baguslah." Gumamnya.
Tay berjalan dengan santai menuju lift yang terdapat di ujung lorong, berdekatan dengan pintu darurat. Lift itulah yang juga menghubungkan langsung menuju basement, di mana mobil Tay berada.
Saat Tay akan memencet tombol lift, lampu seketika padam.
"Ah, shit!" Umpat Tay.
Lorong menjadi gelap, bahkan penerangan tak ada. Tay mencoba mendekati dinding dan berjalan pelan kembali ke arah ruangannya. Sedikit ada pencahayaan dari luar, sinar dari langit malam yang dipenuhi bintang-bintang dan cahaya bulan. Lalu, ada pencahayaan dari jalanan, rupanya jalanan masih ramai padahal jam sudah hampir menunjukkan tengah malam.
"Gimana gue mau pulang. Gue di lantai 12 begini. Masa iya, gue harus lewat tangga darurat yang pastinya gelap banget sih."
Tay bingung. Ia agaknya ngeri sih kalau lewat jalanan gelap, takut ada hal yang tak diinginkan dan sedikitnya takut ada hantu.
Saat ini, Tay duduk di meja milik karyawannya. Ia menunggu saja sampai lampu di kantornya kembali menyala.
Berselang sekitar 20 menit, lampu kembali menyala. Tay merasa lega, ia akhirnya bisa pulang. Ia berjalan cepat menuju lift, ia kelelahan dan kelaparan.
"SIAL! LIFTNYA MATI!" Tay benar-benar di buat marah. "Besok gue harus hubungin bagian keamanan. Bagaimana bisa lift mati!"
Dengan keadaan emosi, Tay turun melewati tangga darurat. Setidaknya, ia turun bukan naik. Kalau naik mungkin Tay sudah pingsan menaiki tangga.
"Benar-benar sial! Kenapa hari ini sial banget sih? Udah kerjaan numpuk, kelaperan, tadi mati lampu, lift mati dan sekarang harus nurunin banyak anak tangga! Sialan!"
KAMU SEDANG MEMBACA
THE NEIGHBOR - GMM✓
FanfictionBook [1] The Neighbor - GMM Book [2] Crazy Rich Family [OhmNon side] #1 - ohmnon [December 2, 2020] #1 - GMM [August 17, 2020] #2 - GMM [August 18, 2020] #3 - pluemon [July 5, 2020] #3 - polca [March 12, 2021] #2 - junfiat [July 5, 2020] #5 - singt...