21. My Lover, Pluem

2.7K 239 107
                                    

Hallo, maaf atas keterlambatan update-nya.
JANGAN LUPA VOMENT♡

Btw, panjang banget nih. 7000+

Happy reading!

🌈🌈🌈

Pluem kecil yang kala itu berusia 2 tahun sedang bermain dengan Adiknya Frank yang berusia 1 tahun. Mereka sedang bermain boneka dan juga terlihat Pluem yang mengajak Adiknya berbicara, terlihat sangat seru sekali. Pluem dengan baik menjaga Adiknya dan selalu menuntun Frank dalam bermain.

Namun, keseruan bermain mereka harus berakhir karena Sang Ibunda harus mengganti pakaian Kakak-Beradik itu. Pluem kecil memberanikan diri bertanya kala itu.

"Buna, kita mau ke mana?"

New tersenyum dan mengelus pipi gembil anaknya, "kita mau ke rumah sakit, sayang."

"Buna sakit?"

New menggeleng, "nggak. Bunda gak sakit. Kita ke rumah sakit untuk melihat Adik Bayi."

"Adik Bayi?"

New mengangguk. Setelah mereka semua sudah siap, mereka pun segera bergegas ke rumah sakit.

Dalam perjalanan Pluem pun kembali bertanya.

"Buna, Adik Bayi, cowok atau cewek?"

"Kak Tay, anaknya Bang Off— cowok atau cewek?" Tanya New.

"Cowok, sayang." Jawab Tay.

"Phem nda sabal mau ketemu Adik Bayi." Gumamnya.

Sesampainya di rumah sakit, Pluem tampak tersenyum ceria. Ia begitu tak sabar untuk bertemu dengan Adik Bayi.

Ketika memasuki ruangan Gun, di sana sudah ada Keluarga Ruangroj.

"Pleng!" Pekik Nanon dan Fiat, saat melihat Frank dalam gendongan Tay. Para batita yang masih belum fasih berbicara berjingkrak ingin bemain.

Frank pun menggeliat dalam gendongan Tay, ia ingin bertemu teman-temannya.

"Non, Yat. Aya Dede, ya?" Tanya Frank dengan cara bicaranya yang masih belum terlalu fasih.

"Tu Dede, Non." Ucap Nanon sambil menunjuk Adiknya.

Pluem mendekati tempat tidur bayi yang berada di samping ranjang rawat Gun.

"Kak Phem, mau lihat Adik?" Tanya Off, saat melihat Pluem yang memegang tempat tidur bayi.

Pluem tersenyum. "Mau!"

Off mengangkat tubuh mungil putranya yang baru saja dilahirkan oleh Istri manisnya— Gun.

"Phem, kemarilah." Ucap Off dan Pluem mendekati Off yang terduduk di sofa dengan bayi mungil dalam dekapannya.

Dalam mata Pluem, terdapat binar-binar, ketika menatap bayi mungil di hadapannya. Tangan mungil Pluem menyentuh pipi gembil bayi itu.

"Cantik," gumam Pluem.

"Phem cuka Adik Bayi. Phem mau Adik Bayi."

Off tersenyum, "katakan pada orang tuamu. Kalau Adik bayi yang ini punya Paman." Ujar Off.

Pluem menggeleng.

"Adik Bayi namanya capa?"

"Chimon,"

THE NEIGHBOR - GMM✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang