Chapter 3

4.7K 401 69
                                    


Waktu menunjukkan pukul tujuh pagi saat Wang Yibo terbangun dari tidurnya. Untuk beberapa saat dia hanya duduk termenung di tempat tidurnya. Dia teringat kejadian kemarin, tiba-tiba saja dia merasakan hatinya sakit dan dadanya sesak.

"Ada apa ini?" pikir Wang Yibo. "Kenapa sakit rasanya mengingat kejadian kemarin?"

Wang Yibo dengan malas turun dari tempat tidurnya dan melangkah menuju kamar mandi. Lima belas menit kemudian dia telah keluar dari kamar mandi dan bersiap-siap. Kemudian melangkah keluar kamar menuju ruang makan.

Saat menuruni tangga dia melihat Xiao Zhan baru saja selesai sarapan. Namun gadis manis itu terlihat bergegas pergi saat menyadari kehadiran dirinya.

Dengan tatapan sedih Wang Yibo memandang kepergian gadis itu. Hatinya kembali merasakan sakit melihat sikap dingin Xiao Zhan.

"Perasaan apa ini? Kenapa sakit sekali melihat dia mendiamkan aku seperti ini?"

Wang Yibo pun duduk di depan meja makan. Ada perasaan senang yang menyusup dalam dirinya. Walaupun Xiao Zhan bersikap dingin namun masih mau membuatkan sarapan untuk dirinya.

Wang Yibo pun segera melahap hidangan yang ada di hadapannya. Setelah selesai sarapan Wang Yibo bergegas melangkah menuju mobilnya.


===***===


Siang itu Meng Ziyi terlihat duduk di pangkuan Wang Yibo sambil bergelayut manja. Saat ini mereka berada di ruang kerja di kantor milik Wang Yibo. Tangan Meng Ziyi dengan nakalnya memainkan wajah hingga dada Wang Yibo.

Namun sepertinya pikiran Wang Yibo sedang melayang ke tempat lain. Dia masih memikirkan kejadian kemarin malam. Walaupun dia berusaha untuk tidak mengingatnya, tapi hatinya seolah selalu merasakan perasaan tidak nyaman.

Drrrt Drrrtt Drrrtt

Ponsel Wang Yibo yang tergeletak di meja berbunyi. Dengan malas Wang Yibo mengambil ponselnya dan melihat nama yang si penelepon yang tertera di ponselnya.

"Zhanie?" gumamnya. "Ada apa dia meneleponku?"

Wang Yibo meminta Meng Ziyi untuk turun dari pangkuannya sebelum mengangkat teleponnya.

"Hallo."

["Hallo, Yibo."] terdengar suara Xiao Zhan dari seberang. ["Aku meneleponmu hanya ingin memberitahumu kalau aku akan pulang malam. Jadi aku tidak akan memasak makan malam. Kau makan diluar saja..."]

"Hmmm, oke," sahut Wang Yibo. "Kau hati-hati. Bye..."

Wang Yibo pun menutup teleponnya. Tiba-tiba dia tersadar akan sesuatu.

"Aduh... Kenapa bilang hati-hati segala sih padanya?" gerutu Wang Yibo dalam hati sambil memukul mulutnya.

"Dari siapa?"

"Zhanie."

"Ada apa dia meneleponmu?"

"Dia hanya memberitahu kalau nanti dia akan pulang malam jadi tidak memasak makan malam."

"Bagus dong!" seru Meng Ziyi senang. "Jadi kita bisa menghabiskan waktu lebih lama."

"Kau benar," ujar Wang Yibo. "Sekarang ayo kita makan siang dulu. Setelah itu kita pergi jalan-jalan."

Dengan wajah gembira Meng Ziyi menyetujui usul kekasihnya itu. Wang Yibo pun melangkah meninggalkan ruangan sambil merangkul kekasihnya.


Benci Jadi Cinta (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang