Chapter 8

3.2K 228 25
                                    


Xiao Zhan terbangun dari tidurnya, dilihatnya jam weker di atas nakas di samping tempat tidurnya. Dilihatnya waktu telah menunjukkan pukul enam pagi. 

Xiao Zhan pun turun dari tempat tidur dan melangkah menuju kamar mandi. Lima belas menit kemudian Xiao Zhan telah keluar dari kamar mandi lalu bersiap-siap untuk berangkat kerja.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Xiao Zhan segera turun setelah siap. Namun setibanya di bawah suasana terlihat sepi. Tak ada sosok Wang Yibo di ruangan tersebut.

"Hmm sepertinya Yibo belum bangun. Oh iya hari ini kan dia libur." pikir Xiao Zhan. "Ya sudah aku bikin sarapan."

Xiao Zhan segera menyiapkan bahan-bahan. Saat meletakkan bahan-bahan di meja dapur dia berpikir sekalian saja membuatkan sarapan juga untuk Wang Yibo sebagai tanda terima kasih karena semalam Wang Yibo sudah membuat makan malam untuk dirinya.

Selesai memasak Xiao Zhan meletakkan masakan tadi di atas meja makan. Xiao Zhan pun menyantap makanannya. Setelah selesai sarapan Xiao Zhan pun membereskan bekas sarapannya. Sebelum berangkat kerja, Xiao Zhan menutup makanan untuk Wang Yibo dengan tudung saji.


===***===


Hari ini adalah hari pertama Xiao Zhan dan Lu Han melakukan syuting. Seharian ini mereka menghabiskan waktu di lokasi syuting. Bahkan makan pun mereka lakukan di lokasi syuting.

Xiao Zhan tampak duduk bersandar pada sebuah pohon sambil membaca naskah. Sesekali dia memijat pelipisnya yang entah kenapa terasa sakit sekali.

"Pusing?" tanya Lu Han yang entah sejak kapan sudah duduk di samping Xiao Zhan.

"Sedikit," jawab Xiao Zhan.

"Mau aku ambilkan obat sakit kepala?"

"Tidak perlu. Aku tidak apa-apa," jawab Xiao Zhan sembari tersenyum tipis. "Mungkin hanya kelelahan. Cuaca hari ini juga panas sekali."

"Ini." Lu Han menyodorkan sebuah botol minum. "Minumlah. Jangan sampai kau dehidrasi karena cuaca panas ini."

"Terima kasih."

"Hari ini sepertinya syuting berjalan lambat sekali."

"Iya, kau benar," ujar Xiao Zhan  membenarkan. "Cuaca panas membuat semua orang cepat menjadi lelah."

"Sepertinya hari ini kita akan pulang larut malam atau mungkin terpaksa sampai besok pagi."

"Hmm... Apa sebaiknya aku menelepon Yibo dan memberitahukan kalau malam ini aku akan pulang terlambat?" pikir Xiao Zhan.

Xiao Zhan kemudian mengeluarkan ponsel dari dalam tasnya. Kemudian dia mulai mencari nama Wang Yibo dan menekan tombol call.

Nada memanggil terdengar, namun untuk beberapa saat tak ada tanda-tanda tersambung. Saat Xiao Zhan hendak memutuskan sambungan telepon terdengar suara telepon tersambung.

Benci Jadi Cinta (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang