Xiao Zhan menghempaskan pantatnya di kursi kerjanya. Dia menyandarkan punggungnya di sandaran kursi lalu perlahan mengusap keningnya sendiria dengan hati penuh tanda tanya.
"Hah ya ampun si Yibo ngapain sih pakai cium keningku segala," gerutu Xiao Zhan masih mengusap keningnya, namun tak lama kemudian dia mulai senyum-senyum sendiri. "Tapi kenapa aku jadi merasa senang begini ya?"
Tok Tok Tok
Terdengar suara pintu di ketuk. Xiao Zhan buru-buru membetulkan posisi duduknya dan membuka laptopnya (pura-pura sibuk ceritanya 😅😁). Kemudian Xiao Zhan pun menyuruh orang yang mengetuk pintu tersebut masuk.
"Masuk."
Perlahan pintu terbuka. Seorang pemuda berwajah tampan tampak memasuki ruang kerja Xiao Zhan sembari tersenyum.
"Ah Lu Han," ujar Xiao Zhan setelah mengetahui siapa yang datang. "Duduklah."
"Kemana saja kau kemarin?" tanya Lu Han seraya duduk di hadapan Xiao Zhan. "Seharian aku tidak melihatmu kemarin."
"Kemarin aku sakit..."
"Sakit?" tanya Lu Han terkejut. "Sakit apa? Lalu bagaimana keadaanmu sekarang? Apa sudah baikan?"
"Aku..."
"Kalau masih sakit lebih baik kau jangan bekerja dulu."
"Lu Han!" Xiao Zhan sedikit menaikkan suaranya membuat pemuda tampan itu terkejut dan terdiam. "Aku sudah sembuh sekarang. Kemarin aku hanya demam tinggi saja."
"Kudengar dari pegawai lainnya sehari sebelumnya kau lembur ya?" tanya Lu Han.
"Iya." Xiao Zhan menganggukkan kepalanya. "Aku terpaksa lembur karena ada file ku yang hilang. Untungnya file itu tidak sepenunya hilang, ada beberapa yang tersisa. Jadi aku lembur untuk memperbaiki file yang terhapus itu."
"Kau pasti tidak makan seharian dan kelelahan," ujar Lu Han dengan nada khawatir. "Itu sebabnya kan kau demam."
"Tapi sekarang aku sudah tidak apa-apa."
"Kau harus menjaga kesehatanmu, Zhanie." Lu Han menatap gadis manis dihadapannya dengan tatapan sendu. "Bekerja boleh saja tapi jangan sampai lupa waktu. Apalagi sampai lupa makan segala."
"Iya. Lain kali aku tidak akan lupa waktu lagi saat bekerja." Xiao Zhan tersenyum manis.
"Oh ya Zhanie, hari ini aku boleh tidak main ke rumahmu?"
"Tentu saja boleh."
"Thanks." Lu Han tersenyum senang. "Baiklah. Aku akan menemui Yang Yang dulu. Katanya ada yang ingin dibahas."
"Oke."
Lu Han pun berdiri dan melangkah menuju pintu. Saat dia hendak membuka pintu, Lu Han membalikkan badannya melihat ke arah Xiao Zhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Benci Jadi Cinta (END)
RomanceXiao Zhan menikah karena dijodohkan oleh orang tuanya yang merupakan sahabat dari orang tua suaminya. Xiao Zhan menerima perjodohan itu dan berusaha mencintai suaminya dengan tulus. Namun Wang Yibo sama sekali tidak mencintai Xiao Zhan dan tidak men...