Chapter 13

2.9K 201 34
                                    

Meng Ziyi memarkirkan mobilnya di halaman parkir sebuah kantor yang terlihat besar dan megah. Dia turun dari mobil lalu melangkah menuju pintu masuk kantor sambil menenteng sebuah tas kecil berisi kotak bekal.

Meng Ziyi melangkah sambil senyum-senyum. Dia membayangkan Wang Yibo pasti akan merasa senang melihat dirinya membawakan makanan kesukaan pemuda tampan itu. Hari ini dia telah bersusah payah meluangkan waktu untuk memasak makanan kesukaan pujaan hatinya itu.

Namun langkahnya terhenti saat hendak menuju ruangan Wang Yibo. Panggilan sekretaris Wang Yibo menghentikan langkahnya.

"Maaf, Nona mau kemana?" tanya Li Mei.

"Aku mau menemui Yibo," jawab Meng Yizi, ada nada tidak suka karena langkahnya dihentikan.

Meng Ziyi mulai hendak kembali melangkahkan kakinya, namun lagi-lagi di hentikan oleh sang sekretaris cantik itu.

"Maaf, apa Anda sudah membuat janji dengan Tuan Wang?"

Dengan perasaan kesal karena merasa dihalangi, Meng Ziyi pun mendekati sekretaris cantik itu lalu menatapnya tajam.

"Dengar! Aku ini kekasih Wang Yibo! Kekasih bosmu!" ujar Meng Ziyi marah. "Aku tidak perlu membuat janji untuk bertemu dengan kekasihku sendiri!"

"Maaf, Nona. Tapi Tuan Wang saat ini sedang tidak ada di tempat."

"Oh, dia sedang ada rapat? Tak apa. Aku akan menunggu di ruangannya."

"Tidak. Tuan Wang sedang mengambil cuti. Jadi untuk beberapa hari ke depan Tuan Wang tidak akan masuk kerja."

"Cuti?" tanya Meng Ziyi heran, alisnya saling bertautan. "Apa dia sakit?"

"Tidak, Nona. Katanya Tuan Wang ingin menemani istrinya."

"Menemani istrinya?" gumam Meng Ziyi. "Berapa lama Yibo ambil cuti?"

"Tuan Wang tidak mengatakan berapa lama beliau mengambil cuti."

Hati Meng Ziyi benar-benar panas setelah mendengar penjelasan sekretaris Wang Yibo. Wajah cantiknya menegang karena menahan marah.

"Bikin ulah apalagi si pelakor itu?!" geram Meng Ziyi. "Benar-benar menyebalkan!!"

Meng Ziyi pun melangkah pergi meninggalkan tempat itu. Dia pergi dengan perasaan yang dipenuhi amarah. Dalam otaknya kini tengah memikirkan bagaimana caranya agar Wang Yibo kembali padanya.


===***===


Siang itu hujan turun dengan derasnya sehingga syuting hari ini terpaksa di hentikan. Seluruh kru dan artis kembali ke vila dan menghabiskan waktu di vila.

Lu Han tampak tengah duduk santai di ruang tengah sambil membaca naskahnya. Sesekali mulutnya terlihat komat-kamit menghafalkan dialog.

Trek

Lu Han menurunkan buku naskah dari hadapan wajahnya. Dilihatnya secangkir teh hangat kini ada di hadapannya. Lu Han menoleh ke arah orang yang kini duduk di sampingnya.

"Minumlah. Mumpung masih hangat."

Lu Han tersenyum melihat siapa orang yang telah membuatkan teh hangat untuk dirinya.

"Terima kasih, Zhanie."

Lu Han meletakkan buku naskahnya di meja kemudian mengambil cangkir tehnya. Perlahan di minumnya teh hangat buatan Xiao Zhan tersebut.

"Mana Yibo?" tanya Lu Han sembari meletakkan cangkirnya.

"Dia ada dikamar," jawab Xiao Zhan. "Sepertinya sedang sibuk dengan kerjaannya. Karena tadi aku lihat dia sibuk dengan laptopnya."

Benci Jadi Cinta (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang