Saat ini Wang Yibo berdiri diam di depan pintu kamar Xiao Zhan. Dia mencoba menyiapkan diri jika nanti Xiao Zhan memarahinya. Wang Yibo menarik napas kemudian menghembuskannya perlahan.
Wang Yibo mengetuk pintu namun tidak ada sahutan dari dalam. Setelah beberapa kali mengetuk pintu dan tetap tidak ada sahutan akhirnya Wang Yibo memutuskan untuk masuk ke dalam. Perlahan di putarnya gagang pintu lalu mendorongnya hingga terbuka.
Sepi
Sunyi
Suasana di kamar itu sangat sepi dan sunyi juga gelap. Tak terdengar suara apa pun. Hanya lampu tidur yang menerangi kamar itu.
Dilihatnya Xiao Zhan tengah berbaring di atas tempat tidurnya. Tidak bergerak. Wang Yibo mengira Xiao Zhan sedang tidur. Perlahan Wang Yibo melangkah mendekati tempat tidur Xiao Zhan, lalu berlutut di samping tempat tidur.
"Sayang..."
Tak ada sahutan. Xiao Zhan membalikkan tubuhnya memunggungi Wang Yibo. Saat ini Xiao Zhan sedang tak ingin menatap wajah tampan suaminya. Hatinya saat ini benar-benar hancur.
"Sayang, maaf kan aku..." Wang Yibo masih mencoba bicara dengan Xiao Zhan. "Aku minta maaf. Aku tahu aku salah. Aku juga tahu kau pasti kecewa denganku. Tapi itu bukan sepenuhnya salahku."
"Aku dijebak oleh Ziyi..."
Wang Yibo pun kembali menceritakan hal yang sama seperti yang dia ceritakan pada Lu Han dan Lin Yi tadi. Setelah Wang Yibo selesai menceritakan semuanya Xiao Zhan masih tetap tidak memberikan reaksi apa pun.
"Sayang..." panggil Wang Yibo lagi. "Kenapa kau diam saja? Aku sudah menjelaskan semuanya. Aku terima jika kau mau memaki atau pun menghinaka. Tapi tolong jangan diam kan aku seperti ini."
Wang Yibo menatap sedih ke arah Xiao Zhan yang masih memunggunginya. Hatinya terasa sakit didiamkan oleh istrinya seperti ini. Dia justru akan merasa lebih baik jika Xiao Zhan memakinya atau bahkan menghinanya. Karena memang dia akui semua ini adalah kesalahannya. Tidak seharusnya semalam dia mengikuti mantan kekasihnya. Dan lebih parahnya lagi dia membiarkan dirinya terjebak dalam perangkap perempuan licik itu.
"Sayang... Kumohon katakan sesuatu! Jangan diam seperti ini!" pinta Wang Yibo dengan nada memohon.
"Keluarlah."
"Tapi sayang..."
"Kumohon Yibo. Keluarlah!"
"Tidak. Aku tidak mau keluar sebelum kau memaafkan aku."
"Kumohon Yibo. Aku merasa lelah sekali."
"Kau kenapa? Apa kau merasa tidak enak badan?" tanya Wang Yibo kali ini dengan nada penuh kekhawatiran. "Apa perlu aku panggilkan dokter?"
"Bukan ragaku yang lelah. Tapi jiwaku yang lelah."
Wang Yibo terdiam mendengar perkataan Xiao Zhan. Hatinya semakin gelisah dan sakit. Dia gelisah karena takut Xiao Zhan akan mengambil keputusan untuk meninggalkan dirinya.
"Aku minta maaf Zhanie..."
"Aku lelah. Kau selalu saja menyakitiku." Xiao Zhan membalikkan tubuhnya hingga wajahnya kini berhadapan dengan wajah Wang Yibo. "Kenapa kau selalu menyakitiku? Apa salahku padamu?"
"Kau tidak melakukan salah apa pun padaku."
"Lalu kenapa kau selalu menyakiti hatiku?"
Wang Yibo hanya diam tak tahu harus menjawab apa. Air matanya perlahan mulai mengalir di pipinya.
"Aku tahu kau menikah denganku karena terpaksa. Karena paksaan dari orang tua kita yang sudah melakukan perjodohan ini."
Wang Yibo masih diam seribu bahasa. Karena memang dia sempat marah dan membenci Xiao Zhan yang telah menerima perjodohan itu. Dulu dia berpikir jika saja Xiao Zhan menolak perjodohan itu maka pernikahan mereka mungkin tidak akan pernah terjadi. Dan dia bisa menikah dengan gadis pilihannya sendiri.

KAMU SEDANG MEMBACA
Benci Jadi Cinta (END)
RomanceXiao Zhan menikah karena dijodohkan oleh orang tuanya yang merupakan sahabat dari orang tua suaminya. Xiao Zhan menerima perjodohan itu dan berusaha mencintai suaminya dengan tulus. Namun Wang Yibo sama sekali tidak mencintai Xiao Zhan dan tidak men...