Setelah hampir dua jam perjalanan menuju kota Wang Yibo dan Xiao Zhan akhirnya sampai. Wang Yibo langsung melajukan mobilnya ke daerah pertokoan lalu memarkirkan mobilnya di depan salah satu toko.
"Astaga aku lupa!" seru Xiao Zhan sembari menepuk jidatnya.
"Ada apa?" tanya Wang Yibo bingung.
"Aku lupa menanyakan pada Lu Han apa yang disukai adik sepupunya."
"Coba kau telepon saja dia." Wang Yibo mengusulkan.
Xiao Zhan mencari nama Lu Han di memory ponselnya, lalu menekan tulisan call. Satu menit. Dua menit. Namun Lu Han tak juga mengangkat teleponnya.
"Tidak diangkat." Xiao Zhan menatap Wang Yibo. "Gimana ini?"
"Coba kau tinggalkan pesan saja." Wang Yibo memberi usul. "Sambil menunggu balasan kita bisa jalan-jalan dulu. Siapa tahu nanti ada yang hadiah yang menurutmu bagus."
Untuk beberapa saat Xiao Zhan tampak mempertimbangkan usul Wang Yibo. Xiao Zhan akhirnya mengangguk seraya tersenyum. Wang Yibo pun tersenyum senang Xiao Zhan menerima usulnya. Dengan begitu dia bisa menghabiskan waktu bersama Xiao Zhan.
===***===
Seharian itu senyuman bahagia tak pernah lepas dari bibir Wang Yibo. Dia mengikuti kemana pun Xiao Zhan melangkah. Dia tak merasakan lelah sama sekali. Hatinya benar-benar bahagia saat ini.
Hari ini pun Wang Yibo baru tahu kalau istri manisnya itu ternyata pecinta makanan pedas. Dia juga baru tahu kalau istrinya itu termasuk orang yang tidak bisa diam. Setiap kali melihat sesuatu yang menurutnya menarik maka gadis manis plus imut itu akan langsung menghampirinya.
"Yibo, coba lihat itu!" Xiao Zhan menunjuk sebuah toko boneka. "Ayo kita kesana!"
Xiao Zhan langsung meraih tangan Wang Yibo lalu menariknya ke toko boneka. Sementara Wang Yibo melirik tangannya dengan hati berbunga-bunga yang saat ini tengah digenggam oleh tangan istrinya.
Xiao Zhan sibuk melihat-lihat boneka yang ada di dalam toko tersebut. Sementara Wang Yibo mengikutinya sambil sesekali tersenyum saat Xiao Zhan dengan penuh semangat memperlihatkan boneka yang menurutnya lucu.
Wang Yibo berhenti di depan sebuah rak yang berisi boneka-boneka berbentuk binatang. Dia mengambil sebuah boneka berbentuk kelinci.
"Itu boneka yang paling di gemari saat ini, Tuan," ujar seorang pelayan toko yang berdiri di samping rak. "Boneka ini bisa merekam suara kita."
"Merekam suara?" tanya Wang Yibo penasaran. "Bagaimana caranya?"
"Seperti ini." Pelayan toko itu memperagakan cara merekam suara ke dalam boneka itu. Pelayan toko itu mengatakan sesuatu sambil menekan perut boneka itu. Rupanya dalam perut boneka itu terdapat tombol perekam. Lalu pelayan toko itu menarik tali yang ada di atas kepala boneka, dan boneka itu mengeluarkan suara yang tadi sudah terekam.
"Ah lucu juga," gumam Wang Yibo. "Aku akan membelinya satu."
Wang Yibo mengambil boneka yang berbentuk kelinci lalu membawanya ke kasir untuk membayar. Setelah selesai membayar, Wang Yibo segera menyusul Xiao Zhan yang masih asyik melihat-lihat boneka.
"Bagaimana?" tanya Wang Yibo pada Xiao Zhan. "Apa ada yang menarik?"
"Semua menarik dan lucu," jawab Xiao Zhan. "Aku jadi bingung mau membelikan yang mana."
Wang Yibo mengedarkan pandangannya. Dia melihat sebuah boneka beruang yang berada di rak paling sudut. Dia menghampirinya lalu mengambilnya.
"Bagaimana kalau ini?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Benci Jadi Cinta (END)
RomanceXiao Zhan menikah karena dijodohkan oleh orang tuanya yang merupakan sahabat dari orang tua suaminya. Xiao Zhan menerima perjodohan itu dan berusaha mencintai suaminya dengan tulus. Namun Wang Yibo sama sekali tidak mencintai Xiao Zhan dan tidak men...