"Zhanie?? Zhanie??" Wang Yibo menggoyang tubuh Xiao Zhan, namun tak ada respon apa pun. "Zhanie buka matamu! Zhanie! Kumohon jangan tinggalkan aku!!!"
Wang Yibo berteriak histeris melihat Xiao Zhan tak memberikan respon apa pun. Wang Yibo terus menggoyang-goyangkan tubuh Xiao Zhan, namun tubuh gadis itu tak menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Mata gadis itu tetap terpejam dengan rapat.
Tak selang berapa lama dokter dan Lu Han datang memasuki kamar rawat. Lu Han terkejut melihat Wang Yibo yang terlihat kacau dan berteriak histeris sambil terus menggoyang tubuh Xiao Zhan.
"Yibo... Zhanie kenapa?" tanya Lu Han sembari melangkah mendekati tempat tidur Xiao Zhan yang terbaring dengan mata terpejam. "Zhanie? Ada apa? Kau sudah sadar?"
"Kalian kemana saja hah??!! Aku sudah memanggil kalian dari tadi... tapi kenapa kalian baru datang sekarang??!!" bentak Wang Yibo. "Tadi Zhanie sudah sadar... tapi... tapi karena kalian terlambat datang... Zhanie... Zhanie kembali menutup matanya... Ini semua salah kalian!!"
Wang Yibo menatap garang ke arah dokter dan Lu Han. Wang Yibo kembali mengalihkan perhatiannya pada Xiao Zhan. Wajahnya sudah basah oleh air mata yang sejak tadi tak henti-hentinya mengalir.
"Zhanie... hiks... Zhanie, kumohon bukalah matamu kembali..." suara Wang Yibo terdengar pilu menyayat hati bagi siapa pun yang mendengarnya.
"Yibo tenanglah." Lu Han mencoba menenangkan Wang Yibo. "Tenangkan dirimu."
"Bagaimana aku bisa tenang melihat istriku terbaring lemah saat ini?!" teriak Wang Yibo. "Dan dia bilang... dia bilang ini adalah hari terakhirnya!"
Wang Yibo lalu menoleh ke arah dokter yang sejak tadi hanya berdiri diam di belakang Lu Han. Tentu saja sikap diam dokter itu membuat Wang Yibo naik pitam.
"Dokter, kenapa kau hanya diam saja?!" bentak Wang Yibo. "Cepat periksa istriku!"
Dokter pun segera mengecek keadaan Xiao Zhan. Dokter mengecek dengan teliti, mulai dari detak jantung hingga denyut nadi Xiao Zhan. Sementara Wang Yibo dan Lu Han menunggu dengan hati cemas.
"Bagaimana, Dok?" tanya Lu Han.
"Zhanie masih hidupkan, Dok?" tanya Wang Yibo penuh harap. "Jawab, Dok! Jangan hanya diam saja!!"
"Yibo tenanglah!"
Setelah selesai memeriksa kondisi Xiao Zhan, dokter itu pun berbalik menghadap ke arah dua pemuda yang sedang menatapnya meminta jawaban.
"Maaf Tuan-Tuan," ujar dokter itu pelan. "Nyonya Wang sudah meninggal dunia. Maafkan kami tidak bisa menyelamatkannya."
"Tidak mungkin! Itu tidak mungkin!" Wang Yibo mulai kembali berteriak histeris. "Zhanie! Zhanie, kumohon bangunlah! Kenapa kau meninggalkanku?"
Wang Yibo berteriak histeris berusaha membangunkan Xiao Zhan. Dia berulang kali memukul dada Xiao Zhan dengan keras.
"Kau bilang kau mau membuat lembaran baru yang lebih bahagia bersamaku. Tapi kenapa kau malah meninggalkan aku sendirian, Zhanie?" Wang Yibo memukul dada Xiao Zhan dengan lebih keras lagi. "Tuhan, kau telah mengabulkan permintaan Zhanie. Sekarang aku meminta padamu, kembalikan Zhanie padaku! Aku berjanji akan membahagiakannya selamanya jika Kau mengembalikan Zhanie padaku!"
"Yibo..." Lu Han memegang bahu Wang Yibo. "Zhanie sudah pergi. Dia sudah tenang di alam sana."
"Tidak!! Aku tidak menerima semua ini!! Zhanie tidak mungkin pergi!! Zhanie, aku mohon bukalah matamu!!!"
Wang Yibo terus berteriak dan terus memukul dada Xiao Zhan dengan semakin keras untuk melampiaskan rasa sakit dan sesak yang ada dalam dadanya. Wang Yibo terus memukul semakin keras hingga suatu keajaiban terjadi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Benci Jadi Cinta (END)
RomanceXiao Zhan menikah karena dijodohkan oleh orang tuanya yang merupakan sahabat dari orang tua suaminya. Xiao Zhan menerima perjodohan itu dan berusaha mencintai suaminya dengan tulus. Namun Wang Yibo sama sekali tidak mencintai Xiao Zhan dan tidak men...