Chapter 20

2.6K 157 13
                                    


Pagi itu Wang Yibo turun untuk sarapan, dia melihat Xiao Zhan sedang sibuk memasak. Wang Yibo pun mendekati Xiao Zhan, dengan manja dia memeluk dari belakang lalu menempelkan dagunya di bahu istrinya.

"Masak apa?" tanya Wang Yibo.

"Maaf aku hanya sempat membuat omelet sayur," jawab Xiao Zhan dengan nada bersalah. "Gara-gara aku tadi bangun kesiangan."

"Tidak apa-apa, sayang," ujar Wang Yibo mengeratkan pelukannya lalu mencium pipi Xiao Zhan lembut.

"Atau kau mau aku buatkan nasi goreng?"

"Tidak perlu, sayang."

Xiao Zhan mengambil dua piring berisi omelet dari meja dapur lalu membawanya ke meja makan.

"Ini aku juga sudah siapkan sandwich untuk kau bawa ke kantor," ujar Xiao Zhan seraya memasukkan kotak bekal ke dalam tas kerja Wang Yibo. "Siapa tahu sampai di kantor kau merasa lapar lagi."

"Terima kasih, sayang." Wang Yibo tersenyum.

Xiao Zhan duduk di depan meja makan hendak memakan sarapan paginya. Namun tiba-tiba Wang Yibo melingkarkan tangannya di leher Xiao Zhan dari belakang.

"Rambutmu wangi sekali," ujar Wang Yibo dengan suara menggoda. "Aku suka harumnya."

"Ah, Yibo... Jangan menggodaku pagi-pagi begini..."

Wang Yibo kemudian duduk di samping Xiao Zhan dan memandangnya dengan tatapan menggoda. Wang Yibo mendekatkan wajahnya, dengan lembut dia mengecup bibir Xiao Zhan.

"Yibo..."

Perlahan namun pasti Wang Yibo mulai melumat bibir mungil milik Xiao Zhan, dan Xiao Zhan pun akhirnya membalas lumatan suaminya. Disaat mereka mulai terbawa suasana, tiba-tiba terdengar suara teriakan dari arah depan.

"Kakak Zhaniieeee!!"

Lin Yi tiba-tiba muncul sambil berteriak-teriak memanggil nama Xiao Zhan. Bagaikan seekor rusa, bocah tampan itu melangkah masuk sambil melompat-lompat kecil dengan riangnya. Bocah itu langsung mematung saat melihat apa yang sedang dilakukan oleh dua orang dewasa yang ada dihadapannya.

Xiao Zhan langsung melepaskan ciumannya saat melihat kemunculan Lin Yi yang kini tengah berdiri mematung dengan mulut terbuka (mungkin karena shock 😆😆). Xiao Zhan juga langsung merapikan rambutnya. Sementara Wang Yibo menghela napas kesal sambil memandang ke arah Lin Yi.

"Ah... M-Maaf... Sepertinya aku datang di waktu yang tidak tepat ya... hehehe..." ujar Lin Yi tertawa kikuk sembari memalingkan wajahnya dan menggaruk lehernya yang tidak gatal. "S-Sepertinya aku datang terlalu pagi..."

"L-Lin Yi sedang apa kau disini?" tanya Xiao Zhan gugup. "D-Dari mana kau tahu rumahku?"

"Aku datang dengan kak Lu Han," jawab Lin Yi mulai bersikap biasa.

Dengan wajah ceria Lin Yi melangkah mendekati Xiao Zhan, lalu duduk di depan meja makan berhadapan dengan Xiao Zhan.

"Aku dan kak Lu Han ingin menjemput kakak untuk berangkat ke lokasi syuting bersama." Lin Yi melirik piring yang ada di meja makan. "Kakak sedang sarapan ya? Padahal aku ingin mengajak kak Zhanie dan kak Lu Han sarapan di jalan sebelum ke lokasi syuting. Soalnya aku tadi belum sempat sarapan."

"Oh kau belum sarapan?" tanya Xiao Zhan. "Mau aku buatkan sarapan?"

"Mau mau mau!" jawab Lin Yin sembari mengangguk penuh semangat.

"Baiklah. Kau tunggu di sini sebentar. Aku buatkan sarapan untukmu."

Xiao Zhan pun bangkit dari duduknya lalu melangkah menuju dapur membuatkan sarapan untuk Lin Yi.

Benci Jadi Cinta (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang