happy reading 💖
«««»»»
"ini ... siapa?" gue menatap ragu orang yang berada jauh diseberang gue.
"taehyung, lis," jawab irene santai lalu kembali berkutat dengan lidi-lidinya. taehyung cuma tersenyum tipis dan kembali menunduk berkutat juga dengan tugasnya.
gue cuma bisa berdiri menganga. apasih? gue ketinggalan gosip banget? apa selama ini gue tinggal di goa?
"kok bisa rene?" tanya gue so cool, sembari berjalan buat kembali duduk di depan mereka.
"dia sahabat gue," jelas irene minim, dia tampak melirik taehyung yang sama sekali gaada niat menjelaskan atau minat dengan pembicaraan ini. "jauh sebelum pacaran sama lo," lanjutnya, berubah jadi setajam silet.
gue membulatkan mulut dan mengangguk sekali. gue garuk-garuk dahi lalu jatuhin punggung ke sofa, melihat taehyung yang masih sibuk dengan urusannya sendiri--dengan irene. hei, disini ceweknya sedang dalam mood yang berubah 180 derajat loh, anjlok banget.
sejam nunggu lebih lama, gue masih dikacangin sambil sesekali nyemilin kacang. sampai jenuh yang udah menyerang gue sejak mengetahui fakta taehyung dan irene sahabatan, gabisa gue tahan.
brrrk. klontang.
eh, gue kelepasan:(
gue bingung sendiri kan jadinya. ini gue baru aja numpahin kacang irene setoples, dan guenya cuma berdiri bingung.
dua insan gatau diri itu mendongak menatap gue tanpa berniat melakukan apa-apa.
"sorrii?" gue menggigit bibir bawah sambil naikkan dua alis, lengkap dengan senyum kecut.
"lo bersihin ya." kalem banget anjing ngomongnya. "ayo tae, kita ke halaman belakang aja," lanjut irene menoleh pada taehyung lalu mengambil kamera dokumentasi dan kotak perkakas seni, lantas berdiri.
taehyung menarik satu sudut bibirnya sekilas kemudian mendongak dan mengangguk pada irene, yang sialnya bikin gue nelangsa.
nelangsa beda dengan cemburu.
gue mulai jongkok memunguti kacang itu satu-satu sampai suara taehyung kembali terdengar.
"duluan aja, gue mau bantuin lisa dulu." refleks gue mendongak, mendapati taehyung yang berdiri dan menghampiri gue. dan yang gue tangkep, cewek itu memanyunkan bibirnya lalu pergi ke halaman belakang.
dan sialnya entah kenapa, gue seneng.
"ngelamunin apa tadi?" tanyanya saat udah jongkok didepan gue dan tangannya udah mulai memunguti hasil kekacauan gue.
tapi gue malah memalingkan muka, "gak."
saat kita udah selesai bersihin semuanya, berdiri, dan hendak kita buang. tiba-tiba aja suara dari bibir sexy gue keluar gitu aja.
"mau pulang. gamau sama irene."
childish banget ya? bodo.
"kenapa?" tanyanya menaikkan sebelah alis, kemudian dia berseringai. "katanya gak cemburu?"
gue cuma bisa menggigit bibir bagian dalem sambil berpikir sejenak, dengan netra kita masih terkunci satu sama lain.
"emang harus cemburu dulu baru pulang? aku mau pulang sekarang pokoknya!" kekeh gue, napas gue mulai naik-turun gak teratur.
dia tersenyum tipis. "gabisa, aku belum nyelesein tugasku tadi." kok nyeri ya dengernya?
"yaudah. aku bisa pulang sendiri!" ketus gue ngambil tas selempang lalu pergi serabutan keluar rumah mewah irene. baru aja ngelewatin mobilnya taehyung, gue noleh ke belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
you matter to me | taelice
Fanfictionpercaya sama ungkapan 'witing tresno jalaran soko kulino' yang berarti 'cinta tumbuh karena terbiasa', nggak? kalau lisa sih, enggak. lagian menurutnya, ungkapan itu berlaku kalau hati seseorang sedang kosong, sedangkan dia, sampai detik ini masih p...