happy reading 💖
«««»»»
gue yang nongkrong di kantin ini sedikit melirik mereka yang duduk sambil ketawa-ketawi deket mang jualan miayam, terus kembali menatap jennie. "ini gatau perasaan gue apa nyata, tapi kali ini, entah kenapa gue 89 persen yakin, taehyung udah gasuka sama gue."
sedangkan jennie cuma ngerutin dahi dan majuin bibir bawahnya, "kata siapa?"
gue menghembuskan napas pelan, "kata gue, karena gue adalah orang yang sangat peka," jawab gue mantap.
dia cuma menipiskan bibirnya. "peka-peka ndasmu. perasaan sendiri aja gabisa tahu. gimana perasaan orang lain?"
"duh jen, beneran. gue sebenernya gamau ngomongin ini sih, tapi ya... udahlah, gue omongin."
"iya iya, buruan, kayak bocah deh."
kemudian kita sedikit majuin badan buat ngerumpi.
"gue gatau pasti, tapi sepanjang gue sadari beberapa hari terakhir ini dia gapernah merhatiin gue seperti awal-awal kita putus. pernah sih, sekali atau dua. dan itu sangat singkat banget, atau bisa dibilang dia cuma ga sengaja ngelihat gue. terus seperti barusan, dia seperti ngehindarin kontak mata dengan gue," jelas gue panjang dengan suara sepelan mungkin, biar gaada yang nguping. ya meskipun sepi sih.
jennie tampak berpikir bentar, kemudian ngomong. "tapi ga mungkin dia move on secepet itu, lis."
gue malah menekan bibir denger dia ngomong gitu, "heleh, kemarin siapa yang ngomong biar taehyung cepet move on terus gue nya yang nyesel??" cibir gue. eh dia cuma nyengir, "ya sori liss, astaga, hehehe. lagian saat itu gue geregetan banget. dan bayang-bayang perpisahan papi-mami tiba-tiba terlintas gitu aja."
"tapi betewe, terkaan lo salah tuh, kalau dia beneran udah move on, gue fine-fine aja, kan?"
dia mengerucutkan bibirnya dan mengangguk-angguk pasrah, "tapi gatau lagi," ralatnya kemudian.
"asem ni bocah." gue kembali menyeruput es jeruk sampai rasa penasaran yang bercokol cukup bikin gue buat buka suara.
"jen,"
"hm?"
"emang taehyung gabilang gitu, kenapa bisa putus sama gue?" tanya gue penasaran, dia cuma menggeleng menanggapi. "daniel atau... yang lain tau belum?" tanya gue lagi, dan dia kembali menggeleng seraya ngedikkin bahunya.
"belom sempet maen sama mereka lis," ujarnya lagi, gue cuma mangut-mangut mengerti. iyasih, setahu gue, jennie baru-baru ini juga sibuk karena bimbingan astronomi-nya.
"emang kenapa?" tanya jennie tiba-tiba, "jangan bilang karena emosi lo doang?" lanjutnya.
"engga jen!" jeda gue, "gue itu... ehm, pas gue ke rumahnya mau minta maaf... gue lihat dia lagi... ciuman, sama... irene," adu gue ragu sambil ngaduk-ngaduk es jeruk.
"HA?! CIUMAN?!" serunya tiba-tiba yang cukup mampu menarik perhatian, termasuk perhatian para lelaki itu, sialan. juga tumben banget jennie suka teriak-teriak kayak rose. gue cuma berdecak gak nyaman, "kelas aja yuk?"
dia menggeleng, "jus apukat gue masih banyak."
tapi disitu gue malah berdiri, "udah yok? besok gue beliin jus yang baru."
KAMU SEDANG MEMBACA
you matter to me | taelice
Fanfictionpercaya sama ungkapan 'witing tresno jalaran soko kulino' yang berarti 'cinta tumbuh karena terbiasa', nggak? kalau lisa sih, enggak. lagian menurutnya, ungkapan itu berlaku kalau hati seseorang sedang kosong, sedangkan dia, sampai detik ini masih p...