24: chat archive

611 177 35
                                    

happy reading 💖

«««»»»

"taehyung?" celetuk gisell, membuat gue menoleh kearahnya yang masih lihat langit-langit kamar.

"hm?" dehemnya minta jawaban. gue cuma diem aja, sampai dia ngelihat gue juga. "iya, taehyung kalau gitu," simpulnya mangut-mangut, padahal kan gue gak ngomong apapun.

"ngasal banget," dengus gue kemudian kembali lihat langit-langit kamar, terus bangun duduk.

rose bener, hampa rasanya.

"gue... menurut lo, gimana?"

"apanya sis?"

"nyebelin banget? gatau diri banget?"

"iya, tipis-tipis."

"ohh..."

kemudian gisell ikut bangun sambil miringin kepalanya, seraya ketawa pelan. "enggak. kenapa? kok mellow tiba-tiba?" dan gue menggeleng sebagai jawaban.

"sepertinya dopamin gue menurun drastis," adu gue memeluk kaki gue sendiri, "gimana caranya ningkatin sec––"

"astaga liss! jangan coba macem-macem! jangan mikir sampe sana elahhhh!!! gabisa didiemin gini nih, gue harus hubungin taehyung," potongnya heboh dan segera mengambil ponselnya, yang spontan gue ambil lagi.

"ngaco lo!" gue langsung naruh hpnya di nakas dan tengkurap nenggelamin muka gue ke bantal. "joging bisa nggak ya?"

bisa gue denger gisell yang menghembuskan napasnya. "bisa, dikit. tapi cuma ngisi udara seger ke paru-paru doang. selebihnya enggak."

gue mengerang dan nutup kepala gue pake bantal. sampai---klek.

"HEI PEEEPSSSSS!!"

tadi pengen rame-rame, sekarang pengen sendiri:(

"ngapain nih?" itu suaranya wendy. terus gue ngerasa kasur gue ini terhentak-hentak, menandakan mereka yang duduknya liar:(

"jimmy baru aja pulang," celetuk cahyono yang sepertinya membaringkan diri disebelah gue yang tengkurap ini.

"masa?"

"he'emm," setelah menjawab pertanyaan gisell, wendy kembali ngomong. "ngapain sih lisa gini?"

"gatau, katanya kekurangan hormon bahagia."

bisa gue denger wendy yang ber-oh-ria, "tapi kenapa gitu?"

"kangen taehyung," balas gisell enteng. mendengar ini, gue refleks membalikkan badan buat tidur telentang. "gak ya! sori aja."

"gak percaya gue," balas cahyono yang lagi peluk guling.

"iya, gue gak percaya. udah berapa lama sih pisahnya? tiga bulan? satu semester? berapa sih?"

gue menghembuskan napas pelan, "4 bulan 9 hari, jam setengah sepuluh malem nanti jadi 10 hari," jawab gue, tapi mereka-mereka pada kaya nahan ketawa gitu. gue salah?

you matter to me | taeliceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang