happy reading 💖
«««»»»
pandangan gue mengedar ke seluruh penjuru kamar luasnya taehyung. mau jalan-jalan ngepoin, tapi gaenak banget karena ini masih ngalir deres. emang gatau situasi datang bulan gue.
akhirnya gue masuk ke kamar mandinya, bersih-bersih sekalian pake bathrobe-nya taehyung—minjem ya tae, masa tega aku pake bawahan yang kotor:(—terus berdiri di depan cermin besar sambil nungguin taehyung. gue jadi inget percakapan kita tadi, kan.
pas gue menimpali i love me too, dia cuma ketawa pelan dan mangut-mangut, mengacak-acak poni gue bentar terus nyuruh berdiri. diakhiri dia yang pamit beliin itu.
terus pikiran gue juga keinget pertanyaan terakhir sehun. taehyung cuma pelampiasan?
nggak tau deh. manfaatin taehyung buat tipis-tipis bikin sehun cemburu bukan sebuah pelampiasan, kan?
alah gatau ah, pokoknya sekarang lagi mood agak suka ke taehyung. gatau kalau ilfil ke sehun udah hilang.
gue memperhatikan wajah gue lamat-lamat di cermin, lalu mengangguk-angguk bangga.
"iya, lo cantik emang lis. pantes taehyung suka."
"tapi kapan sehun suka?"
ah diri gue yang lama jangan kembali dulu dong:(
setelah cukup merenung sembari membenarkan penampilan gue, tiba-tiba pintu kamar mandi di ketok.
"lis, punya kamu nih." itu taehyung.
gue membuka lebar pintu kamar mandi berhubung gue sangat berpenampilan tertutup. dia tampak mengangkat dua alis ngelihat gue pake bathrobe-nya yang sangat kebesaran di badan gue.
"pinjem doang," ujar gue jutek, dia cuma mengangkat satu sudut bibirnya dan ngangguk-angguk.
sebentar! loh loh??? ini gue cuma minta satu pakaian dalem, rok, sama pembalut, kenapa ada dua plastik kresek gede, dan tiga paperbag gede juga??
"nih," dan dia menyodorkan semuanya ke gue, lalu mengusap tengkuknya.
"tadi gatau kamu biasanya pake apa, jadi aku beliin masing-masing satu."
"itu semua beda-beda, ada yang pake sayap sama engga, ada yang tipis ada yang tebel, ada yang pendek, ada yang panjang banget—eh tapi lis, kamu emang biasanya pake yang mana?" dia sepertinya nggak menyadari muka gue yang semakin panas:( gue juga berdiri diam ditempat gini lagi:(
padahal tadinya mau jutek-jutekin taehyung soalnya paling nggak seneng kalau gantung sama seseorang:(
"taehy—"
"ohya ini juga merek-nya beda-beda. aku nggak tau kamu pake yang mana."
"hei," panggil taehyung agar gue mendongak menatapnya. dia mengangkat satu sudut bibirnya, lalu kembali membuka suara dengan... seringaian samar? maybe. "terus lis, ini model pakaian dalemnya juga beda-beda."
tanpa peringatan dia mengambil satu paperbag dan mengeluarkan beberapa isinya yang tipis, transparan, dan cuma bertali-tali gitu:( lalu dia menggeleng-geleng.
"tadi belinya di butik langganan mama aku, lis. dan mbak-mbaknya maksa biar aku beli ini juga. tapi... jangan dipake ya, lis, nanti terlalu seksi terlalu kebuk—"
"JANGAN DIOMONGIN SEMUANYA JUGA IHHHH MESUM BANGET!!" potong gue tiba-tiba:((( gue langsung menyambar semua yang di tangan taehyung dan masuk ke kamar mandi, galupa gue banting itu pintunya:(((( seakan belum parah, gue sempat dengar kekehannya di luar:(
ihh kesel:( pengen nangis, malu:( dia frontal banget anjingggggggg.
gue meletakkan semua belanjaan itu di meja wastafel. lalu jongkok nutup muka gue sendiri, beberapa saat merenungi nasib hari ini yang bener-bener sial.
ihh, taehyung emang mesum, tapi biasanya gue sangat tahan dengan kemesumannya. tapi hari ini lisa lemah banget mah, pah:( anak gadismu ini pengen misuh di depan mukanya tapi nggak bisa, dia udah baik banget:(
"huft, udah lis udah, slow down. don't let him step over you, okay?" sehabis bermonolog, gue bangkit berdiri dan memilih pakaian dalam yang sangat normal, juga rok yang panjangnya selutut. lalu keluar, mendapati cowok itu yang sedang maen handphone di sofa.
"udah?" tanya dia, gue berdecak dan ngangguk seadanya.
"mau pulang," ujar gue saat dia hanya memandangi gue lamat-lamat.
"bentar deh, lis. kamu tadi mau ngapain ke rumahku?" tanyanya sambil menepuk sofa tepat disampingnya. mungkin nyuruh gue buat duduk, tapi ogahlah gue.
"udah dibilang kan, tadi salah ngomong ke sopirnya. harus banget ya ngejelasin hal yang udah dikasih penjelasan?" dia cuma mendengus sambil meregangkan tubuhnya.
gapapa meskipun gitu, dia tetep baik kok sama gue.
"yaudah pulang aja sendiri." heh? gasalah denger gue ini?
"kenapa? gamau nganter?" ulang gue memastikan pendengaran yang mungkin aja salah denger.
"pulang sendiri, lis. aku males."
"kenapa ihh?"
"aku harus ngulang alasan yang udah aku omongin?" ha? ceritanya dia mau bales gue gitu?
gue terpejam sebentar sebelum kembali ngomong, "alasannya gak masuk akal, tau nggak?!"
"emang salah kasih alamat ke sopir taksi masuk akal?"
dia ngajak gelut. fix.
"lo kenapa sih? aneh banget." dia menghela napas pelan dan kembali menepuk tempat duduk disampingnya. "duduk sini dulu, lis."
gue akhirnya dengan langkah kasar duduk disampingnya. "apa?!" jutek gue, biarin.
dia menangkup tangan kanan gue dan menciumi jari-jarinya, "beneran deh. tadi kamu kan habis jalan sama sehun, terus kenapa bisa nyasar ke rumah aku?" tanyanya kemudian, kali ini ngomongnya kalem banget.
eh, taehyung emang kalau ngomong ke gue kalem kali, ya? wkwk.
dan disini gue mulai bingung lagi. emang gaada alasan, taehyung.
gue menghela napas sebelum menjawab pertanyaan ringan--yang menurut gue--rumit ini. "aku nggak tahu taehyung. aku cuma... ehm... pengen..." lihat kamu?:(
pengen ngomong gitu, sebenernya. tapi kata-kata gue rasanya tertahan di ujung lidah. terlebih lagi, itu bukan alasan yang masuk akal, lis.
"... lihat rumah kamu? bagus ih. itu perpustakaannya juga bagus," lanjut gue menunjuk ruang yang dibatasi pintu kaca dengan senyum yang mengembang dipaksakan.
huft, sejak kapan jadi tukang bohong gini, lis?
dia cuma mengerucutkan bibirnya dan mangut-mangut. "mau lihat koleksi buku aku?" tanyanya, dia sepertinya udah muak dengan alasan gue yang sangat ngecewain? karena air muka dia tiba-tiba berubah kusut.
gue mengangguk pelan menanggapi.
sesaat gue berdiri mau jalan ke perpustakaan kamarnya--yang sebenernya gue yakin, itu cuma koleksi novel sama beberapa buku teori yang cuma dia beli aja tanpa ada niat dibaca--gue berbalik menghadapnya.
"taehyung," panggil gue pelan.
dia tersenyum tipis, "hm?"
tangan gue lantas memegang baju dibagian pundaknya.
taehyung, gue sangat tau kalau gue ngeselin, tapi, "don't give up on me, ya?"
dia tampak diam sebentar, sorot binar di matanya terlihat meredup sekilas. namun kemudian dia kembali tersenyum tipis. "i'll try, lis."
dan entah kenapa, ulu hati gue serasa terserang radang tiba-tiba.
--[]--
-tobecontinued-
•••
haloo, don't forget to voment ya, makasiii💟💟💜💜
KAMU SEDANG MEMBACA
you matter to me | taelice
Fanfictionpercaya sama ungkapan 'witing tresno jalaran soko kulino' yang berarti 'cinta tumbuh karena terbiasa', nggak? kalau lisa sih, enggak. lagian menurutnya, ungkapan itu berlaku kalau hati seseorang sedang kosong, sedangkan dia, sampai detik ini masih p...