happy reading💖
«««»»»
"gaisss gimana:(" adu gue ke mereka-mereka yang lagi belajar--masih di rumah gue--di gazebo kolam renang, dan kebetulan juga ada rose yang lagi main ke rumah. "balikannya jadi nol persen."
"itu udah dibulatin?"
"udah," sahut gue ngelihat atap-atap gazebo. "aslinya?"
"12 kali 10 pangkat min 9."
"yaudah tinggal di naikin lagi," ucap rose yang juga rebahan disamping gue. "ngomong gampang."
kali ini wendy ngeletakin buku-bukunya dan ikut-ikut kita berdua yang rebahan, "gapapa. seenggaknya lo udah lega dan gak nangis karena udah ngomong fes tu fes sama taehyung."
"iya," sahut gisell yang tau-tau udah rebahan juga.
"emang ngomong apa aja sama taehyung?" tanya cahyono, yang cowok sendiri, dan masih duduk tapi sedang berkutat sama gadgetnya.
"minta maaf doang, selebihnya praivesi."
"halah, praivesi gundulmu. palingan juga nangis terus ditinggalin," sahutnya lagi.
gue berdecak dan bangun duduk, natap bergantian cahyono dan tiga cewek cantik tapi cantikan gue itu. "need suggestions. mau naikin angka itu."
"mak comblang?" sahut gisell yang habis ambil ponselnya. "bakal gampang gak ya?" sambung rose, yang membuat gue mengerutkan alis gak paham.
"susah susah gampang sih. disini batu lisa udah agak lunak. tapi yang lain, gimana?" timpal wendy ngelihat gue sambil garuk-garuk kepala.
"ha? gimana gimana apanya?" bingung gue.
"yah, dia gak tau. kasitau wen," balas cahyono ikut-ikut.
"dih males. punya sepupu tapi gatau pacarnya sendiri." apasih wen?
"pertama dan terakhir, taehyung kalau udah say no ya bakal say no sampai akhir. setau gue, kita," jawab rose. ah becanda.
"masak? enggak lah. dia dibujuk dikit juga langsung iya," sahut gue gak setuju.
"oh iya, lisa dulu pengecualian," kali ini cahyono ngeletakin ponselnya buat fokus ngelihat gue. "tapi sekarang sama aja kayak kita."
"apa?" sewot gue.
"gitu-gitu taehyung kepala batu juga tau lis. tapi fortunately, bakal melemah juga kalo dihadepin sama lo."
"masak?!"
"he'em. jadi yaaa... emh... tapi gapapa kali ya? dulu pas smp lisa yang kepala batunya lebih, akhirnya luluh juga."
gue mendengus kasar, "hello, gais?! ini tuh baru 4 bulan kita putusnya. dan misal aja taehyung kepala batu seperti yang kalian omongin, ya masih bakal luluh lah sama gue!"
"yah, pede, lagian 4 bulan itu juga udah lama keles," sahut gisell geleng-geleng. "ceritain ros," sambungnya.
sumpah mereka gak jelas buanget.
"katanya jeka nih, taehyung itu... ah enggak deh, kalo mewek lagi gue gamau tanggung jawab," putus rose sambil mesem lihat gue. apaansih?
"ha? apa, gimana? jadi kalian udah tau, tapi gue enggak gitu maksudnya?"
cahyono berdecak-decak, "baru nyadar anjir. lo mah paling terakhir kalo tau sesuatu. misal aja nih, tebak, gimana dan dimana gisell sama jimmy jadiannya?"
"ha? kenapa nyasar ke jimmy sama gisell?"
"jawab aja elah,"
tck. eh, iya ya? tau-tau jimmy sama gisell udah jadian gitu aja. "ehm... nembak... di rumah lo, kali?"
KAMU SEDANG MEMBACA
you matter to me | taelice
Fanfictionpercaya sama ungkapan 'witing tresno jalaran soko kulino' yang berarti 'cinta tumbuh karena terbiasa', nggak? kalau lisa sih, enggak. lagian menurutnya, ungkapan itu berlaku kalau hati seseorang sedang kosong, sedangkan dia, sampai detik ini masih p...