Inget dong dia siapa? Tante bukannya ga punya stok photo2 cogan lagi tapi krn si arthur nory ini image nya pas buat si jerry 😄 jadi tante make cast dia lagi 🤭😆
emir silekk maaf ya kamu ada duplikatnya di mari 😅
Dannn karena bodynya dia itu bikin tante ngiler binti ngecesss 🤤🤤🤤Jerry POV
Mataku mengamati sosok perempuan yang berjalan pelan meninggalkan aku berdua dengan perempuan yang melihatku dengan cengiran lebar.
"Novi, nama gue Novi" Matanya berbinar-binar dengan cengiran yang tidak lepas dari wajahnya secara mengulurkan tangan kanan ke hadapanku.
"Dia kok bisa gak inget gue ya?" Tanyaku pelan pada diri sendiri dan tidak memperdulikan uluran tangan Novi karena mataku masih melihat ke arah Manuella berjalan hingga punggungnya tidak terlihat lagi dari pandangan mataku.
"Hehehe... Elu kapan pulang dari Penang?" Novi masih melancarkan pertanyaan seakan sudah mengenalku lama.
Mungkin karena aku terlihat enggan meladeninya, akhirnya dia menarik kembali uluran tangannya yang beberapa detik menggantung di udara."Elu bakalan tinggal di Jakarta lagi?" Tanyanya kemudian, perempuan ini sepertinya tipe orang yang gigih.
Atau mungkin dia adalah tipe orang yang menganut semboyan, 'pantang mundur sebelum rasa ingin tahunya terpenuhi'.Aku tersenyum tipis dengan kepala sedikit menunduk menoleh ke arahnya yang menggiring tubuhku duduk di sofa.
Karena memikirkan Manuella aku sampai melupakan kesopanan dan caranya beramah tamah dengan makhluk berjenis kelamin perempuan.
Setelah bokongku mendarat di sofa empuk, sebelah kakiku menekuk menumpu di atas lutut dengan tangan merentang di kepala sofa.
Mari kita mulai beramah tamah.
"Iya, gue pindah ke Jakarta lagi, tapi orang tua gue masih stay di Penang" Jawabku sambil tersenyum, bagiku sering-sering tersenyum selagi berbicara adalah suatu keharusan untuk menghargai lawan bicara. Otakku memang masih di penuhi banyak pertanyaan soal Manuella, tetapi untuk sekarang mari kita kesampingkan rasa penasaranku itu.
Sebentar dulu deh, ada satu pertanyaan yang sangat mengusikku, memangnya wajahku berubah sedemikian rupa sampai dia tidak ingat lagi?
"Elu sodaranya Pitak, eh Manuella?" Ralatku cepat.
"Kalo gue gak ada hubungan darah sama orang-orang di sini, gak mungkin gue ikutan arisan keluarga, gue sama Panu itu sepupuan, bokap gue sama nyokapnya adik kakak" Novi menepuk pahaku dan terkekeh.
"Oh iya iya bener juga" Aku ikutan terkekeh sembari menepuk punggung tangannya.
Novi melihat gerakan tanganku dan tidak berapa lama kulihat wajahnya memerah.
Perempuan yang duduk di sampingku ini tersipu-sipu dengan terang-terangan."Kalo gak salah kita sepupu jauh ya? Kakek kita adik kakak kan?" Tanyanya kemudian lalu tubuh Novi bergerak kian mendekat.
Sebelah alisku naik ke atas, berpikir silsilah keluargaku dengan mereka itu hubungannya apa.
"Kayanya kakek kita sepupuan" Jawabku tidak yakin.
"Wah, sodara jauh banget dong kita ya" Novi terlihat lebih antusias karena tangannya bertepuk girang.
"Kayanya kita gak pernah ketemu, tapi kok elu bisa kenal gue?" Tanyaku ingin tahu karena dulu selama berada di Jakarta aku tidak pernah bertemu atau melihat perempuan yang bernama Novi ini.
Aku mengenal Manuella karena sewaktu kecil dia adalah teman sepermainanku, usia kami terpaut 3 tahun, aku lebih tua darinya.
Kami pernah satu SD dan rumah kami pun satu komplek hanya beda blok.
KAMU SEDANG MEMBACA
That's not my name
HumorWarning for +21 only Penulis hanya menuangkan ide cerita, tidak menganjurkan untuk dipraktekkan, harap bijak dalam membaca Happy reading 28/6/20 -