Muka mikirin si panu knp ya?
Manuella POV
"Jerry mana ma?" Tanyaku setelah menutup pintu kamar malam harinya, mendapati mama sendirian di ruang TV.
"Di teras belakang, mama suruh dia nginep aja ya Nu, kasian kecapean dia tuh" Jawab mama tanpa beralih dari layar TV.
Mataku melebar mendengar jawaban mama.
"Mama nyuruh dia nginep terus tidur di teras belakang?" Tanyaku lagi setelah mengambil duduk di sebelah mama yang semakin fokus menatap layar TV.
"Mama tega banget sih, di teras belakang kan udah pasti banyak nyamuk" Suaraku terdengar sangat khawatir tidak bisa membayangkan Jerry tidur di temani oleh nyamuk-nyamuk sepanjang malam.
"Ya gak lah Nu, masa mama setega itu sama anaknya om Danu, nanti dia bisa tidur di sini, apa kamu mau yang tidur di sini biar Jerry tidur di kamar kamu?" Mama sekilas menoleh ke arahku dan kembali menatap layar TV.
"Kalo gitu mah mama yang tega sama anak sendiri" Jawabku cepat.
"Hehehe... kasian mama gak tega dia keliatan kecapean" Mama mengambil remote TV dan mengecilkan suara TV.
"Kecapean?" Tanyaku bingung.
"Ya kan dia nganterin kamu pulang pake acara ngegendong kamu, apa gak kecapean ngegendong kamu yang gendut itu"
"Apaan sih ma, emang Manu segitu gendutnya? Berat badan Manu masih ideal kali ma" Kataku sedikit sewot lalu mengambil bantal sofa dan memeluknya untuk menutupi bagian perutku.
Perempuan mana yang gak bakalan meradang kalau di singgung masalah berat badan, kalian juga pasti akan tersinggung, bener gak?
Eh iya sebelum lupa aku mau cerita ke kalian.
Tadi siang yang kata Novi aku pingsan setelah kepalaku terkena lemparan bola basket, aku kaget lho.
Kaget karena melihat teman semasa kecil yang aku tahu pindah tanpa pamit dan tinggal di Malaysia malah berada di samping ranjang dan memegang kepalaku, tepatnya bukan memegang sih tetapi mengusap-usap salah satu pitak di kepala yang aku miliki.
Bingung juga dengan apa yang dia lakukan di UKS tempat aku mengajar. Ketika aku menanyakan padanya ngapain dia di sini, Jerry malah tidak menjawab.
Ku rasakan kedua pipi ini memanas seiringan senyuman yang mengembang di wajah. Senang rasanya melihat Jerry berada di Jakarta, sudah berapa tahun lamanya ya kami tidak bertemu.
Seingat aku kalau tidak salah lebih dari sepuluh tahun kami tidak bertemu.
Melihatnya sekarang ini, dia menjelma menjadi pria tampan, tetapi kenapa sifatnya jadi berubah pendiam. Seingatku Jerry memiliki sifat periang dan suka bercanda.
Apa karena lama tinggal di luar negeri sifatnya jadi berubah?
"Mau kemana?" Tanya mama begitu melihatku berdiri hendak melangkah menuju teras belakang.
"Ke teras belakang" Jawabku santai karena ingin mengobrol banyak dengan Jerry, melepas rindu, aku yakin Jerry juga merasakan hal yang sama mengingat kami sudah lama tidak bertemu.
"Bentar, kamu sini dulu deh" Mama menarik pergelangan tangan menyuruhku untuk kembali duduk.
"Kamu beneran gak kenapa-napa?" Tanyanya kemudian setelah aku duduk di sampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
That's not my name
HumorWarning for +21 only Penulis hanya menuangkan ide cerita, tidak menganjurkan untuk dipraktekkan, harap bijak dalam membaca Happy reading 28/6/20 -