Mungkin kemarinan itu om jer mo numpang selfie di kamar mandi elu kaya gini nu 😅
Ttp ya jempol tante tuh nakal ngezoom bagian bawah udelnya 😆🙈
Jerry POV
Sentuhannya memang berbeda, padahal hanya telapak tangannya saja yang menempel tanpa gerakan di dada, tetapi efeknya sangat berpengaruh padaku.
Sepertinya perasaanku tidak salah, aku menyukai teman sepermainan masa kecilku itu.
Tanganku mengacak rambut belakang secara kasar.
Salah gak sih punya perasaan seperti ini pada teman semasa kecil terlebih lagi kami bersaudara walaupun hubungan darah kami terbilang jauh.
"Pak Jerry, udah boleh mulai belum?"
Pertanyaan dari salah satu murid yang tampak sudah bersiap mengambil ancang-ancang untuk melempar bola basket ke dalam keranjang menyeretku ke alam nyata.
Kepalaku hanya menangguk menanggapinya.
Tidak fokus sedari tadi pada pengambilan nilai yang sedang aku ambil pada jam pelajaran yang sedang berlangsung.
"Kalian bisa lanjutin sendiri aja, sejam ke depan kalian bebas" Kataku lalu berdiri dan melangkah ke arah ruang guru yang berada di seberang lapangan basket.
Aku tidak memperdulikan suara para siswi yang terdengar kecewa karena banyak di antaranya terdengar suara sorakan senang dari beberapa siswa.
Sambil menenteng buku catatan latihan murid-murid aku melangkah pelan dengan pikiran penuh dengan kejadian yang membuatku menelan ludah berkali-kali.
"BU MANU AWASSSS!!!"
Suara teriakan beberapa murid terdengar di belakangku, tubuhku memutar dan melihat tubuh perempuan yang aku pikirkan sejak semalam tergeletak di lantai lorong tidak jauh dari tempatku berada.
Mataku melihat sebuah bola basket menggelinding tidak jauh dari tubuh Manuella yang tidak bergerak.
Dengan langkah cepat yang nyaris seperti berlari aku menghampiri Manuella yang sudah di kerumuni para murid.
"Parah lu Do, kepala bu Manu kenceng banget tuh kena bolanya"
"Gue gak sengaja, ajmm!!"
"Kira-kira retak gak tuh kepala bu Manu?"
"Langsung pingsan"
Terdengar dengungan suara murid-murid yang mengerumuni tubuhnya.
"Bawa ke UKS pak"
"Rumah sakit aja gilakk, gue rasa bu Manu bakalan geger otak tuh kenceng banget kan kena bolanya"
Tanpa pikir panjang aku menggendong tubuhnya dan membawanya ke arah UKS.
•••
"Jer, bawa Panu ke rumah sakit aja deh, pingsannya lama banget" Kata Novi.
Aku menoleh ke arahnya yang duduk di samping ranjang sambil menggenggam tangan Manuella dengan raut wajah sangat cemas.
"Kamu gak nelpon tante Naila kan, Nov?" Tanyaku kembali memastikan padanya.
"Ya nggak lah, tante Naila kan orangnya panikan, bisa histeris nanti liat Panu kaya gini" Novi langsung menggeleng.
"Waduh parah, kepala Panu benjut" Lanjut Novi setelah meraba-raba bagian samping kepala Manuella.
"Nih pegang deh Jer, bener benjut kan, raba pas di deket pitaknya dia" Novi berdiri dan menarik tanganku untuk meraba kepala Manuella.

KAMU SEDANG MEMBACA
That's not my name
HumorWarning for +21 only Penulis hanya menuangkan ide cerita, tidak menganjurkan untuk dipraktekkan, harap bijak dalam membaca Happy reading 28/6/20 -