25. mama kalut (2)

2.5K 596 137
                                    

Klo di photo ini tante ga bisa komenin apa2 😅

Manuella POV

Padahal baru beberapa menit berlalu tetapi rasanya lama sekali, Jerry sedang apa sih di dalam kamarnya? Dia bilang mau ganti baju, tetapi kenapa dia belum keluar juga.

Aku yang sedari tadi duduk dengan posisi punggung tegak di sofa ruang TV hanya bisa melongokkan leher lebih panjang setiap hitungan 10 detik ke arah kamarnya.

Apartemen Jerry luas, ruang TVnya lebih besar dari kamar tidurku, ada satu pintu di dekat pintu masuk yang aku asumsikan adalah toilet, dan ada beberapa pintu lainnya yang tidak bisa aku tebak apa di balik pintunya.

Jerry memang orang yang sangat-sangat berkecukupan sejak dulu, aku sudah pernah cerita kan kalau saudara-saudara maupun kerabat keluargaku kebanyakan adalah orang-orang kaya?

Tetapi bisa di hitung dari banyaknya saudara yang aku punya hanya beberapa saja dari mereka yang obrolan dan sikapnya bisa nyambung denganku.

Jerry salah satunya selain Novi, aku merasa nyaman apabila bersama mereka.

Novi dan Jerry tidak pernah memperlihatkan secara gamblang kekayaan yang keluarganya miliki.

Humble.

Kalian harus seperti mereka ya, jangan sombong dengan kekayaan yang kalian miliki, aku pribadi lebih suka dengan orang-orang berada tetapi sikapnya biasa saja.

Contohnya seperti almarhum om Bob Sadino, kemana-mana hanya memakai celana jeans selutut, tidak ada yang menyangka kalau beliau adalah salah satu businessman yang sangat berpengaruh di perekonomian Indonesia.

Dan jangan pernah memvideokan acara makan keluarga atau pun kegiatan-kegiatan lainnya lalu menyebarkannya ke sosial media beserta caption-caption menyindir kalangan menengah ke bawah seperti aku.

Jerry dan Novi tidak seperti itu.

Suara deheman menyeret lamunanku.

Aku memutar tubuh ke arah Jerry yang baru keluar dari kamarnya dengan rambut basah, pria itu tidaklah hanya berganti baju saja tetapi dia jelas habis mandi, pantas lama, pakai keramas segala.

"Elu gak ambil minum?" Tanyanya ketika melihat arah meja di depanku yang kosong.

Jerry berdiri di antara ruang TV dan dapur yang memiliki meja bar ukuran sedang.

"Bingung buka kulkasnya" Jawabku jujur.

Kulkasnya memiliki fitur sentuh tepat di depan pintu yang membuat aku bingung untuk membukanya, mau ngambil air putih aja bikin otak bekerja, mau sentuh gambar tertera takut salah, kalau abis di sentuh memilih apa yang kita inginkan terus keluarnya dari mana? Karena bingung akhirnya aku kembali duduk.

"Mau minum apa?" Tanyanya lalu berjalan ke arah dapur.

"Air putih aja" Jawabku cepat.

"Mau coklat gak?" Tawarnya.

"Gak" Jawabku singkat.

Tidak lama kemudian Jerry muncul dengan membawa air mineral kemasan botol lalu meletakkannya ke atas meja dan dia mengambil duduk jauh di depanku.

Pria itu menepati perkataannya di lift tadi.

"Jadi, apa yang mau di omongin?" Tanyaku langsung tidak mau berbasa-basi.

That's not my nameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang