"Lo niat kerja ga sih Ra?"Tanya teman kerja Ara.
"Niat Sila"Jawab Ara lesuh.
"Lo sakit?kalo sakit ga usah kerja Ra"
"Engga Sila,gue harus tetep kerja buat bayar uang spp.Kalo ga segera dibayar gue..."
"Gimana kalo setengah spp lo gue yang bayarin?"Tawar Sila.
"Gausah Sil,makasih.Gue ga mau ngerepotin"Tolak Ara dengan senyuman.
"Gapapa Ara..Itung-itung sebagai balas budi waktu itu lo udah nolongin gue"Sila memaksa untuk Ara mengatakan iya.
"Emh..gimana ya sil..gue ga bisa ma.."
"Gue ga menerima penolakan!Lo harus mau!"Putus Sila.Ara menunduk merasa sangat merepotkan Sila.
"Ma-makasih ya sil"Ujar Ara memeluk Sila,Sila lantas membalasnya dan memeluk dengan gembira seperti berputar-putar.
"Gausah!"
Ara dan Sila lantas berhenti ketika mendengar suara laki-laki.
Mereka membalikan badan serempak dan Ara sangat terkejud ketika tau siapa yang berbicara.
"Axel?"Ara sangat terkejud ketika Axel tiba-tiba berada dihadapannya.
"Lo ga perlu bayar uang spp lagi"
"Lo ngapain disini?"Tanya Ara bingung.
"Gue disuruh bu Putri.Katanya suruh cari lo.Nyusahin lo!"
"Ck.dateng-dateng langsung ngeselin"Ujar Ara memutar bola mata malas.
"Gue ga bisa kesekolah"Tolak Ara menunduk.
"Lo kerja?"Tanya Axel menghiraukan ucapan Ara.
"E-enggak,gue nyusul...emh..nuh temen gue,katanya ada acara dirumahnya,jadi gue nyusul dia"Bohong Ara gugup.
Axel menaikan alisnya satu.Aneh.
"Alasan lo ga masuk akal!Ayo kesekolahan,masalah spp lo ga perlu khawatir"Ara tegang.Dari mana Axel tahu tentang spp?padahal ia belum pernah cerita masalah spp nunggak pada Axel.
"Lo-.."
"Sttsss!"Axel menaruh jari telunjuknya dibibir mungil Ara.Sedangkan Sila?Perlahan-lahan ia melangkah mundur untuk menjauhi Axel dan Ara.
Ia tidak betah lama-lama menjadi nyamuk disini.Lebih baik ia menjadi nyamuk antara kedua orang tuanya dari pada temannya.
Persetan jika Ara mencarinya!Ia sudah bodo amat!Jadi nyamuk disini sudah membuatnya menginginkan punya pasangan.
Lagi pula Ara pasti lupa dengan dirinya jika sedang berpacaran.
"Ayo"Axel menarik tangan Ara,berjalan kearah keluar.
"Tunggu!Sil-Loh Sila mana?SILAAAA!GUE PERGI!"Ujar Ara berteriak.
"BODO SETAN!MINGGAT SONO LO JAUH-JAUH!"Saut Sila tak kalah kencang.
Para pekerja lain dan pengunjung tertawa mendengarkan teriakan Sila dan Ara.Ada-ada saja.
"Sila ko sewot?"Gumam Ara kecil.
Axel menggenggam tangan Ara dengan erat,seolah tidak ingin Ara pergi lagi.
"Loh!Katanya mau kesekolah!Ko malah ke Apartemen Lion sih?JANGAN-JAN...EEmhhhh!!"Axel langsung membekap mulut Ara,ketika Ara berteriak sangat keras.
"Gue ga akan ngambil yang belom gue halalin"Blusssssss..Empat kata terakhir membuar Ara blushing.
Halal?Halalin?Jadi?Halal?
Itu kode apa bukan ya? Batin Ara bertanya pada diri sendiri.
"WOY!"Ara terlonjak kaget ketika Axel berteriak disamping telingannya.
"Gue kaget!"
"Buset bro,gue sih oh aja"Jawab Axel dan langsung pergi meninggalkan Ara yang bete dibelakang.
"Untung sayang"Gumam Ara mengelus dadanya pelan.
Ara berjalan menyusul Axel yang berada didepannya.
Axel sesekali mencuri pandang pada Ara yang sedang berjalan.
Manis,walaupun lebih pendek Batin Axel.
Setelah selesai mengambil kunci kamar,Axel langsung menarik Ara untuk masuk kedalam kamar.
Bukan menarik paksa,namun menarik secara pelan.Hilangkan fikiran kotormu duhai kawan:)
"AWAS LO MAcem-macem"Nyali Ara menciut ketika Axel menatapnya dengan wajah datar.
"Udah ngomongnya?"Tanya Axel dan Ara mengangguk lemas.
Wajah Axel yang datar membuat nyali Ara menciut drastis.
Bisa-bisanya Ara menciut hanya karna ditatap dengan datar?
"Gue ga akan ngapa-ngapain lo!Lagi pula emangnya apa yang bakalan gue dapet?Tepos kayak gitu"Ujar Axel melirik buah dada Ara.Ara spontan langsung menutupinya.
"Tai lo!Lo pikir Gue tepos?Kalo iya kenapa?!Lagian banyak yang mau selain lo!"Ara menjawab dengan menggebu-gebu.
Ini sudah memasuki pelecehan!Tidak akan Ara biarkan ia malu sendirian!AXEL TIDAK TAU ARA?!
"Emangnya lo pikir punya lo bagus?!Seenak jidat lo ngatain gue tepos!"Axel yang tadinya ingin beranjak ketoilet malah berbalik menuju Ara yang masih berdiri di belakang pintu.
"M-mau ngapain lo?!"Ara gelagapan ketika Axel berjalan mendekat.
"Lo...Mau lihat?"Goda Axel dengan wajah sexynya.
"L-lo gila ya?!Awas!"Ara mendorong dada kekar Axel dan berjalan memasuki toilet.
"Bisa-bisanya dia ngomong gitu ke gue?!Gila!Muka gue pasti udah kayak kepiting rebus..aaaa..gue malu"Ara menjerit pelan dan melangkah kearah kaca untuk melihat wajahnya.
"Lo ngapain didalem?"Tanya Axel dari luar.
"Gue..emh..lagi kencingg!!"
"Buruan!Gue mau mandi!Apa lo mau mandi bareng gue?"Teriak Axel dari luar dengan wajah yang menahan senyum.
Ceklek
Ara langsung cepat-cepat keluar dari kamar mandi,Takut jika hal yang tidak diinginkan terjadi.Padahal Axel hanya bercanda saja.Buktinya setelah masuk kedalam kamar mandi,Axel langsung tertawa pelan.Sengaja tawanya dipelankan,supaya tidak terdengar oleh Ara.
●●●
Hallo!!Makasih udah setia nungguin author yang lama up cerita:)
Dan jangan lupa buat follow ig author:
@lina.linn_Ig Cast Zevli:
@linaayunindya
@zevaaksadhit
@genglionking
@salsa_clarisa
KAMU SEDANG MEMBACA
MAXELINO
Teen FictionSEQUEL ZEVLI. Wajah dingin serta ketampanannya membuat kaum hawa terpesona dengan wajah sertan badannya yang memiliki sedikit otot. Maxelino Aksa Adhitama.Yups,Anak pertama dari Lina dan Zeva. siapa sangka bahwa dia akan jadi penerus mafia selanjutn...