"Lo beneran sayang sama Zena?"Tanya Agus,temen Bisma.
"Iya"Jawab Bisma enteng.
"Trus Raf-...."
"Gue bakalan buktiin ke Axel kalo gue beneran sayang sama adenya.Terserah lo semua mau anggep gue penghianat atau sebagainya,disini gue cuma mencintai adik dari musuh gue.Kalo ada yang gak suka,pager kebuka lebar,silakan pergi dan out dari Rafinda!"Ujar Bisma memotong pertanyaan dari salah satu anggota lainnya.
Ada 5 orang yang bangkit lalu pergi meninggalkan Rafinda.Bisma hanya menatap datar lalu mengangkat bahu acuh tanda bodo amat.
Bisma mengambil ponselnya lalu mengetik pesan,meminta Zena agar bertemu ditaman dekat komplek perumahan Zena.
****
"Lama banget"Rengek Zena ngambek karna Bisma datangnya telat."Maaf sayang,tadi aku mampir dulu,nih"Jawab Bisma sambil menyodorkan 2 coklat silverqueen kehadapan Zena,tentu mata Zena langsung berbinar senang.
"Makasihh"Ujar Zena mengambil kedua coklat itu.Sebenarnya Zena sendiri mampu membeli coklat itu,Namun rasanya berbeda dengan yang dikasih doi.
"Yang,tadi aku habis ke markas LionKing"Ujar Bisma membuat Zena kaget dan langsung menatapnya dengan tatapan penasaran.
"Axel,minta aku supaya kasih bukti ke dia kalo aku beneran sayang sama kamu"
"Terus kamu jawab apa?"Tanya Zena penasaran.
"Aku bakal buktiin ke Axel,kalo aku beneran sayang sama kamu"Jawab Bisma mengusap lembut pipi Zena.
Ada yang beda dengan Zena.Zena seakan terlihat sedih dengan jawaban Bisma.
"Kamu kenapa?ko sedih?"Tanya Bisma.
"Nanti kamu akan tau jawabannya"Jawab Zena mengalihkan pandangannya.Sedangkan Bisma,memutar otak untuk mengetahui apa maksud dari jawaban Zena.
Disisi lain,Lina sedang duduk melamun di sofa,melamunkan dengan keadaan yang sekarang,dimana kedua anaknya sedang bertengkar karna masalah percintaan dan permusuhan.
Lina memikirkan bagaimana kondisi Axel yang sedang bingung harus merestui atau tidak.Tetapi,disisi lain,Lina khawatir dan kasihan kepada Zena,ia harus mencintai seseorang yang menjadi salah satu musuh Axel.
"Assalamualaikum"Axel datang dan langsung duduk menghampiri Lina.
"Waalaikumsallam.Makan dulu sana bang"Ujar Lina namun tak ditanggapi oleh Axel.
"Zena kemana?"Tanya Axel sambil mengedarkan pandangannya berharap matanya bertemu dengan Zena.
"Ke taman,katanya lagi mau cari angin"Jawab Lina.Axel mengangguk lalu berdiri ingin menyusul Zena.
"Mau kemana?"Tanya Lina yang melihat Axel berjalan keluar.
"Nyusul Zena"Jawab Axel lalu melenggang pergi.
Axel berniat untuk menyusul Zena,namun terkejud ketika mengetahui bahwa Zena tidak sendiri.Axel menyipitkan pandangannya dan mengetahui bahwa yang bersama Zena adalah Bisma.
Axel segera berbalik meninggalkan Zena dan Bisma berdua.Ntah lah,Axel sekarang sudah mulai percaya bahwa Bisma benar-benar bisa menjaga adik kesayangannya itu.
Axel berjalan menuju kamarnya,memgambil handuk dan berjalan ke arah kamar mandi.
Setelah 15 Menit berlalu,Axel pun selesai dari mandinya,ia berjalan menuju lemari bajunya dan mengambil celana kolor hitam dan baju santai berwarna putih.Setelah selesai memakai baju,ia langsunv merebahkan dirinya diatas kasur yang empuk.
"AHH,RASANYA SEPERTI GUE MENJADI IRONMEN,Enak parah anjim badan gue"Gumam Axel sambil merebahkan tubuhnya.
Kangen Ara Batin Axel.
"Telfon aja lah"Axel pun mengambil ponselnya dan menelfon Ara.
"Halo,Kenapa?"Tanya Ara di sebrang telfon.
"Gapapa,Kangen aja"Ujar Axel membuat Ara mematung disana.
"Gak jelas kamu mah"
"Apasih sayang?Kamu dimana sekarang?"Tanya Axel mengalihkan pembicaraan.
"Setengah disini,setengahnya lagi dihati kamu"
"Owh...pinter ngegombal ya sekarang,jadi pengen nyulik deh"
"Om-om culik aku dong"
"Enak aja,aku belom jadi om-om ya..."Ujar Axel dengan nada ngambeknya.
"Eh btw,nanti malem aku mau kerumah orang tua aku"
"Mau ngapain?Kurang kerjaan banget"
"Aku kangen,nanti aku mampir deh kerumah kamu"
"Siap tuan putri"
"Udah dulu ya,aku mau makan"
"Iya sayang,bye"
Tutututut....
Zena udah balik belom ya? Batin Axel bertanya.
"Laper anjim,gue lupa belom makan"Gumam Axel menggerutuki dirinya sendiri yang lupa makan.
Axel pun turun kebawah dan berjalan santai menuju meja makan.Ternyata disana sudah ada Zena yang asik memakan makanannya.
Axel pun hanya diam saja menyendok nasi beserta lauknya.Ia duduk didepan Zena.Zena hanya tersenyum menanggapi Axel.
Anjing,kenapa gue ama Zena jadi kaku banget sih,berasa ke bh baru bangsat. Batin Axel yang terus menerus memandangi Zena tanpa mengalihkannya sedikitpun.
"Ka Axel ngapain ngeliatin Zena?Berasa kayak buronan deh Zena"Ujar Zena dengan bibir yang mengerucut gemas.
Alhamdulillah balik normal Batin Axel lagi.
"Suka-suka wlee"Jawab Axel sambil menjulurkan lidahnya.
"nyenyenye"
Zena dan Axel pun memakan makanannya sampai habis,Namun Zena lebih duluan.
"Duluan bye"Ujar Zena meninggalkan Axel yang masih ingin menghabiskan nasi dan lauk.Axel hanya diam saja tanpa minat membalas ujaran adiknya itu.
Zena bukan berjalan ke kamarnya,melainkan ke balkon paling atas,tempat bermain kalau teman-teman Axel sedang mengunjungi rumahnya.
"Enak banget bisa ngehirup udara segar kayak gini.Semoga aja keputusan yang gue ambil adalah yang terbaik,semoga."Gumam Zena menarik nafas dalam-dalam lalu membuangnya,kemudia ia berjalan masuk menuju kamarnya untuk istirahat sejenak.
***
Keputusan apaan nih?Ada yang bisa nebak?
KAMU SEDANG MEMBACA
MAXELINO
Teen FictionSEQUEL ZEVLI. Wajah dingin serta ketampanannya membuat kaum hawa terpesona dengan wajah sertan badannya yang memiliki sedikit otot. Maxelino Aksa Adhitama.Yups,Anak pertama dari Lina dan Zeva. siapa sangka bahwa dia akan jadi penerus mafia selanjutn...