surat

2.2K 146 37
                                    

Sudah 1 minggu kepergian Zena,namun duka masih tetap menyelimuti keluarga Adhitama.

Lina sering tidur dikamar Zena dan bangun dengan keadaan mata yang bengkak karna menangis semalaman.

Axel berubah 180°,ia menjadi sedingin kutub utara sekarang,jarang berbicara,bahkan ia belum menjenguk Ara dirumah sakit.

Sekarang Axel tengah duduk dibalkon kamarnya,tangan kanannya memegang satu batang roko dan kanan kirinya memegang surat permberian Zena.

Axel hanya menantap surat itu dalam-dalam.Sungguh,ia belum siap jika harus membukannya sekarang,Namun,ia sangat penasaran dengan isi dari surat itu.

Axel mematikan rokonya lalu membuka surat itu dengan hati-hati.

Yo watsap ka Axell
Ini surat dari Zena untuk ka Axel seorang,anjay.

Ka Axel tau gak?Zena sayang banget sama ka Axel.

"Gue tau"Gumam Axel,lalu lanjut membaca lagi.

Tau gak alasan Zena donorin ginjal Zena buat ka Ara?Supaya nanti ka Axel bisa bahagia dan tau gimana arti merjuangin cinta yang sesungguhnya.Zena punya satu rahasia besar,tapi Zena gak akan kasih tau ka Axel,nanti ka Axel juga tau sendiri.
Zena nitip bunda,ayah sama calon debay ya...Sering-sering jenguk Zena dimakam,bawain bunga sekalian hahaha bercanda.Oh iya,ka Axel jangan pernah nyalahin diri ka Axel dalam masalah ini ya,karna ini murni kemauan Zena sendiri dan satu hal lagi,Jangan berantem lagi sama Bisma,tolong cariin Bisma pasangan yang baik ya..Muach,Sayang ka Axel...

Kini air mata itu jatuh kembali,rasa sakit itu muncul kembali,luka itu terbuka lagi,dadanya semakin sesak jika mengingat moment kebersamaannya dengan Zena.

Ia memang sangat tidak becus menjadi kaka,bahkan Zena rela menukar nyawanya demi melihat Axel bahagia.

***
Zeva duduk diruang makan,ia hanya duduk sembari memandangi surat dari anaknya,mengingat kejadian-kejadian lucu ketika Zena masih ada.

Tak terasa,1 minggu telah berlalu,rumah Adhitama yang biasanya dipenuhi dengan teriakan-teriakan bahagia dari keluarga kecilnya kini hanya tersisa tangisan dan keheningan didalam rumahnya.

Zeva membuka surat itu,ia menangis kembali ketika melihat tulisan dari tangan anaknya.

Surat untuk ayah

Hallo ayah Zena yang paling Zena sayang,muach.Gimana hari-harinya?Seneng kan?Pasti lah,gk boleh sedih oke.
Zena cuma mau bilang,ayah harus semangatin bunda ya,jangan kerja mulu huft,kan duitnya udah banyak.Ayah harus jaga kesehatan,kalo sakit langsung minum obat,jangan nakal ya,gak boleh,nanti Zena tampol di alam mimpi hahaha,bercanda.
     Ayah gak boleh sedih oke,harus bahagia,ayah harus jadi yang paling kuat,bikin suasa mencair,karna Zena yakin pasti ada perubahan didalem rumah kan?Disini cuma ayah yang Zena andelin.Udah ah,zena cuma mau ngomong ini aja,bye ayah sayang.

Air mata Zeva mengalir begitu saja,dadanya sesak kembali ketika membaca surat dari anak perempuannya itu.

****
Kini Ezi sedang berdiam diri diteras rumahnya,ia juga menatap surat dari Zena dengan pandangan yang sedih.

Ia mulai membuka surat itu dan membacanya.

Hai ka Ezi

Zena minta maaf ya kalo Zena ada salah,makasih buat bantuannya pas didemo kemarin.
Zena gak tau punya salah apa sama ka Ezi,Zena minta maaf ya..
Dan mau ngasih tau aja,kemarin Zena baru inget kalo kita ciuman secara tidak langsung xixi.

Bye ka Ezi

Ezi memang sedih ketika tau bahwa Zena telah tiada,Namun ia berusaha agar air matanya tak terjatuh karena ia tak ingin melihat Zena berat dengan air mata.
Semakin banyak air mata,semakin berat ia melangkah.

***
Bisma sangat terpuruk,keadaannya jauh lebih buruk dibandingkan Axel dan keluarganya.Bahkan,selama kepergiannya Zena,Bisma tidak menyentuh makanan sama sekali,ia hanya minum,menangis,tidur,mengurung diri dan begitu seterusnya.

Bahkan hanya menatap surat pemberian Zena saja,air matanya sudah jatuh kembali.Keluarganya pun bingung untuk mencari cara lain agar Bisma kembali normal.

Namun hasilnya nihil,mereka sudah melakukan banyak cara agar Bisma normal,tetapi hasilnya tetap sama saja.Tidak ada yang berubah.

Bahkan keluarganya mendatangi orang pintar untuk menangani anaknya,hasilnya pun sama,tidak ada yang berubah.

"Apa gue ikut mati aja?Apa harus gue nyusul lo Zen?Jawab gue.."Gumam Bisma sangat lirih.

Bisma berjalan kearah meja belajarnya,ia mengambil surat dari Zena,memandangnya dengan air mata yang sudah berjatuhan.Kini tangannya mulai beranjak untuk membuka surat itu.

Hai Bisma,ini untuk kamu:)

Aku harap kamu gak sedih ya kalau tau ini,kamu gak boleh nangis oke.Walaupun aku udah gak ada pas kamu baca surat ini,tapi ingat,aku tetep dihati kamu,alwasy,Forever...

Aku cuma nulis sedikit sih buat kamu,aku cuma minta,kamu harus buka hati kamu untuk orang baru ya,cari yang lain dan jangan fikirin aku,udah itu aja.

Oh iya,jangan lupa makan ya,minum,tidur yang teratur jangan begadang terus,dan sering-sering jenguk aku ya...

See you..

Rasanya ingin sekali ia menyusul Zena,ingin sekali ia bunuh diri sekarang juga.Untuk apa ia hidup jika orang yang ia cintai meninggalkannya untuk selama-lamanya?

"AKHH!!GUE MAU MATI!GUE MAU MATII!!"Rancau Bisma.

Keluarganya pun kangsung mendobrak pintu kamar Bisma dan menenangkannya.

"Istigfar nak..istigfar"Ujar Ibu Bisma sembari memeluk dan mengelus rambut Bisma secara halus.

Bisma pun sudah mulai tenangan dan ia kembali kekasurnya untuk tidur agar ia lebih tenang lagi.

Kini Lina membuka surat dari putrinya serta memutar vidio yang Zena beri waktu itu.

Ia mendengarkan suara Zena yang dividio namun matanya tertuju pada surat yang Zena beri.

Perlahan,tangannya membuka surat itu.

Bunda

Jangan sedihhh,Zena gak suka Lihat bunda nangis,Zena suka bunda yang selalu ketawa,bukan nangis...
Walaupun Zena udah gak ada,tapi Zena tetep ada dihati bunda selamanya..
Zena mau,bunda tetep sehat supaya si dede bayi emes nanti gak sakit ya...
Zena sayang bundaa..


***
Kemaren author lihat komen kalian lucu-lucu bhakss🤣🤣

Maaf ya,aing teh gak bisa mengembalikan Zena lagi,udah dikubur didalam tanah hahaha

Oke Next nya gak tau kapan,tunggu aja ya..oh iya jangan lupa vote nya

MAXELINOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang