Sudah seharian ini Zena mengurung diri didalam kamar,bahkan ia tidak keluar untuk makan dan minum.
Zena memesan makanan lewat aplikasi,Jika makanan itu sudah sampai,Zena membuka jendela kamarnya dan mengeluarkan ranjang yang berisi uang,Ranjang itu ia turunkan untuk diraih oleh abang-abang grabfood.Setelah duitnya diambil,Makanan itu pun ditaruh diranjang yang Zena turunkan dan Zena tarik kembali.
"Zenaa,sayang,ayo makan nak hiks...jangan ngurung diri kamu hiks..hiks..."Ujar Lina menggedor-gedor pintu Zena.
Zena menyimpan makanannya dan membuka pintunya membuat Lina memeluknya dengan sangat erat.Zena sedih melihat bundanya yang begitu mengkhawtirkannya hingga kacau seperti ini.Namun jujur,Zena masih kesal dengan Axel.
Semalam pun Axel berusaha meminta maaf pada Zena,namun tak Zena gubris ucapan Axel.
Axel yang mengetahui Zena membuka pintu pun langsung menghampirinya dan memeluknya.
"Maafin gue,maafin gue,maaf,maaf,gue egois,gue egois,gue gak pantes jadi kaka lo,maafin gue"Ujar Axel meminta maaf pada Zena.Mata Zena mulai memanas sehingga air matanya keluar dan mengalir begitu deras.
"Zena udah maafin ka Axel"Ujar Zena membuat Axel mendongak menatapnya tak percaya.
"Makasih,gue beruntung bisa dapet adik sebaik elu"Ujar Axel mengecup pipi Zena.Zena hanya tersenyum menanggapinya.
"Ayo makan,jangan pada bikin drama"Ucap Zeva dengan watadosnya meninggalkan mereka bertiga yang menatapnya aneh.
Axel,Lina dan Zena pun menyusul Zeva keruang makan dan mulai menyendokan nasi kepiring masing-masing.
Mereka hanya makan sampai habis,tidak ada satupun yang mulai pembicaraan hingga sampai selesai makan.
"Zena mau kekamar,Mau ngerjain tugas"Ujar Zena berdiri dari tempat duduknya lalu berjalan menuju kamarnya.
Berbeda dengan Axel yang pamit untuk pergi ke markas.Ada masalah yang harus Axel selesaikan.
"Axel pamit ya bun,Yah...Assalamualaikum"Pamit Axel.
Axel ke markas mengendarai motornya dengan kecepatan 80 km.Jalanan lumayan sepi sehingga Axel dapat mengendarai dengan kecepatan yang lumayan tinggi.
Tak lama Axel pun sampai.Ternyata ada lumayan banyak anggotanya yang sedang berkumpul dimarkas.
"Suruh Rafinda kesini"Perintah Axel.
"Lo kenapa Xel?"Tanya Delon duduk didepan Axel.
"Nanti ge jelasin"Ujar Axel tetap menatap lurus tanpa mau mendandang satupun yang berada disana.
"GUE BILANG SURUH RAFINDA KESINI!!LO SEMUA BUDEK HAH?!!"Bentak Axel berdiri dari kursinya.Yang lain hanya diam menunduk,takut jika axel sudah marah seperti ini.
"Delon,telfon Rafinda sekarang.Jangan bikin gue ngulang ucapan gue untuk yang ke empat kalinya."Tekan Axel sangat dingin.
Delon langsung menelfon Rafinda dengan segera.
"Halo"
"Dimana ketua lo?"Tanya Delon.
"Wiss,nelfon tanpa sopan-santun udah nyolot duluan aje"Jawab Antek-antek Rafinda.
"Mana ketua lo?!"Bentak Delon.
"Bos....." "Ada apa?"Tanya Bisma,Ketua dari Rafinda.
"Axel minta untuk lo semua dateng ke markas LionKing"Ujar Delon.
"Buat apa?"
"Gue juga gak dikasih tau.Intinya lo semua ditunggu Axel dimarkas.Byee"
Tututututut....
Setelah selesai bertelfonan,kini suasanya berubah sangat hening,tidak ada yang memulai pembicaraan,tidak ada yang berani berbicara.
Mereka hanya melakukan tatap menatap, dan saling mencolek satu sama lain.Bertanya lewat ekspresi.
Berasa lagi dikutub utara gue anjir.Dingin banget ampe nusuk tulang Batin Dyzo yang hanya menunduk,Namun sesekali melirik Axel yang sedang menatap lurus jalanan.
Coba kalo dihutan,gue jamin nih para jangkrik akan bersuara Batin Ezi.
Kenapa kalo keadaan hening kek gini,rasanya gue pengen joget dangdit anjir Batin Diki.Memang sudah ditakdirkan untuk menjadi keturunan bobrok memang seperti itu.Tidak bisa keadaan hening sedikit pun.
"Ax...Gak jadi deh"Ujar Diki tidak melanjutkan berbicaranya ketika Axel mengalihkan pandangan kearahnya dengan tatapan datar dan mata yang menajam.
15 menit Kemudian Rafinda datang dengan tangan kosong.
Dipimpin oleh sang ketua -Bisma- Yang jalan dibagian paling depan dan disusul oleh para anggota-anggotanya.
Jumlah anggota Rafinda tak begitu banyak,masih banyakan LionKingTwo dibandingkan Rafinda.
"Ada apa?"Tanya Bisma yang masih setia berdiri tak jauh dari Axel.
"Lo mau terus-terusan berdiri?"Tanya Axel tanpa memandang wajah Bisma.
Bisma pun duduk disofa depan Axel.
"Lo punya niat apa ngedeketin Zena?."Tanya Axel to the point.Bisma tertawa sinis lalu menggelengkan kepalanya.
"Gue gak punya niat apapun.Gue cinta sama ade lo"Jawab Bisma jujur.
"Lo pasti punya niat deketin Zena untuk dijadiin umpan gue kan?!JAWAB!!"Teriak Axel menarik kerah baju Bisma.
Anggota Rafinda yang menilat itu pun sontak maju ingin menghajar,Namun segera dihalangankan oleh Anggota LionKing,membuat Rafinda mau tak mau diam dan memundurkan lagi kakinya.
"Kalo seandainya Zena gue jadiin umpan,udah dari kemaren-maren gue sekap Zena.Gue beneran sayang Xel sama ade lo."Jawab Bisma mendorong Axel agar melepaskan kerah bajunya.
Axel pun sontak terdiam dan memikirkan ulang.
"Kalo lo beneran sayang sama Zena.Buktiin!"Ujar Axel.
"Oke,fine!Gue akan buktiin ke elo,kalo gue bener-bener sayang sama Zena,Gue pamit.Assalamualaikum."Ujar Bisma meninggalkan markas LionKing.
Axel duduk dibangkunya lalu Dyzo mulai kepo dengan masalah ini.
"Terus kalo Bisma udah ngasih bukti,mau lo apain?"Tanya Dyzo.
"Mau gue restuin"Jawab Axel.
"Terus Rafinda?"Tanya Kahfi gantian.
"Damai"Jawab Axel lalu pergi ke kamar yang dulu pernah jadi tempat tinggal bundanya.
"Anjir,seriusan nih kita bertemen ama si Rafinda?"Tanya Kahfi memulai gosip.
"Hmm..Mau gimana lagi?Kalo masalah cinta,susah bro"Jawab Delon menepuk pundak Kahfi lalu beralih ke kepalanya.
"SETAN!"Umpat Kahfi.Tetapi,yang lainnya malah tertawa melihat itu.
****
Hallo-hallo semuaanyaaa!!!❤
Jangan lupa votenya ya❤Jangan lupa juga follow ig authro:
@lina.linn_
makasih❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
MAXELINO
Teen FictionSEQUEL ZEVLI. Wajah dingin serta ketampanannya membuat kaum hawa terpesona dengan wajah sertan badannya yang memiliki sedikit otot. Maxelino Aksa Adhitama.Yups,Anak pertama dari Lina dan Zeva. siapa sangka bahwa dia akan jadi penerus mafia selanjutn...