Brugh!
Meja yang Zena tempati bergetar ketika seseorang menubruk mejanya.
"Maaf-maaf gue gak sengaja"Tunggu,suara ini sangat familiar di telinga Zena.Zena mendongak dan terkejud ketika tau yang menabrak mejanya adalah mantan gebetannya.
"Bi-bisma?"Panggil Zena gugup,Bisma yang namanya dipanggil pun langsung mendongak,reaksinya pun sama seperti Zena,sama-sama terkejud dengan pertemuan mereka yang tak terduga.
"Zena?Ngapain lo disini?Sendirian pula"Tanya Bisma,Zena hanya diam saja tanpa menjawab lalu duduk kembali.Bisma pun malah ikut-ikutan duduk didepan zena.
"Emh..Gimana kabar lo?"Tanya Zena.
"Baik,lo sendiri?"
"Baik juga,eh btw,lo mau kemana?"Tanya Zena.
"Mau kehati lo lagi boleh gak?"Jawab Bisma membuat Zena terkejud dan berusaha menyembunyikan rasa malunya.
"Jangan bikin gue terbang lagi bis,gue gak mau jatuh terlalu dalem,kita gak akan pernah bisa bersatu"Ujar Zena membuang nafas gusar.
"Segala sesuatu kalo kita jalanin bareng-bareng itu akan terasa enteng Zen,apa yang gak mungkin akan menjadi mungkin kalo tuhan udah berkehendak"Balas Bisma.Mata Zena berkaca-kaca ketika mengingat kembali dimana ia berjanji pada Axel untuk tidak mencintai Bisma,nyatanya ia tidak bisa menepati janji itu,ia tidak bisa untuk tidak mencintai Bisma.
"Tapi,gue udah berusaha untuk ngelupain lu Bis,maaf"Ujar Zena menunduk.Bisma pun mengangkat dagu Zena untuk menatapnya.
"Bisa?"Tanya Bisma.Zena menatap Bisma dengan air mata yang sudah berlinang.Zena pun lantas menggeleng,tanda ia tidak bisa melupakan Bisma.
"Sama,gue juga gak bisa ngelupain lo,karna lo adalah cinta pertama gue Zen.Gue yakin kita bisa ngelewatin ini semua kalo kita bersatu kembali.Zena,apa lo mau jadi pacar gue?"Ujar Bisma menggenggam tangan Zena.
Zena menarik nafas dalam-dalam"Huft...Iya gue mau"Jawab Zena tersenyum senang,begitupun Bisma yang senang mendapatkan jawaban sesuai dengan harapannya.
"Udah malem,ayo pulang,gue anter"Ujar Bisma lalu berdiri.
"Gue bawa mobil"
"Yaudah,Kamu nyetir mobil aja,nanti aku kawal dari belakang"Ujar Bisma mengganti kata gue-elo menjadi aku-kamu.Zena langsung tersenyum ketika Bisma berbicara menggunakan kata aku-kamu.
"Ayo,jangan senyum-senyum aja"Ujar Bisma membuyarkan senyuman Zena menjadi cemberut.Bisma pun menggandeng tangan Zena sampai ditempat parkiran.
"Kamu gapapa nganterin aku dulu?"Tanya Zena yang mengikuti bahasa yang Bisma gunakan.
"Gapapa sayang"Jawab Bisma sambil mengacak-acak rambut Zena.
"Ihh!Rambut aku jadi berantakan"Ujar Zena kesal lalu membenarkan rambutnya.
Zena pun menutup pintu mobil dan mengendarainya dengan kecepatan standar,begitupun dengan Bisma yang mengikuti Zena dibelakangnya.
Zena melirik spion mobilnya lalu tersenyum bahagia.
"Semoga,Ka axel bisa berubah fikiran dan ngerestuin hubungan Zena sama Bisma,amiin"Gumam Zena.
Tak lama,Zena pun sampai didepan rumahnya,Bisma hanya mengawasi dari jauh saja,Zena melambaikan tangan ke arah Bisma lalu masuk kedalam rumah.
Baru saja membuka pintu,Zena sudah dikejutkan okeh Axel.
"GUE UDAH BILANG BERAPA KALI SAMA LO SUPAYA JAUHIN SI BAJINGAN ITU HAH?!!"Ujar Axel mengangkat harang zena hingga seperti mulut ikan.
"K-ka,Sa-sakittt"Ujar Zena dengan air mata yang sudah mengalir.
"AXEL!GAK GITU CARANYA KASIH PELAJARAN KE ADIK KAMU!"Teriak Lina berusaha melepaskan Axel namun hasilnya nihil.
Axel menghempaskan wajah Zena dengan kasar.
"Gue minta lo jauhin Bisma sekarang juga!"Pinta Axel.
"Kenapa?Kenapa Zena harus ngejauhin orang yang Zena sayang?!"Tanua Zena.
"KARNA BISMA MUSUH GUE!"Bentak Axel.
Zena mengelap air matanya lalu mendongak menatap Axel.
"Zena mau nanya,selain keluarga,teman dan anggota kaka lainnya,siapa yang ka Axel sayang?"Tanya Zena.
"Kenapa lo nanya gitu?"
"Jawab kaa!!"
"Ara,Ara yang gue sayang.Dia sumber kebahagiaan gue selain keluarga dan temen-temen gue"Jawab Axel.
"Begitupun dengan Zena ka...Bisma adalah sumber kebahagiaan Zena selain keluarga dan temen-temen Zena.Kaka egois kalo nyuruh Zena untuk ngejauhin Bisma hanya karna Bisma musuh kaka!Sekarang Zena balik keadaannya.Kalo kaka yang diposisi Zena gimana?Zena benci ka Ara dan Zena minta ka Axel untuk jauhin ka Ara.Bisa gak?"Tanya Zena membuat Axel diam.
"Gak bisa jawab kan?Tau gimana rasanya?Stop egois ka!Biarin Zena cari kebahagiaan Zena!Zena benci banget sama ka Ara!Karna kehadiran ka Ara mengubah seg-..."
"JANGAN JELEK-JELEKIN ARA!"Bentak Axel.
"Bahkan Kaka rela bentak Zena cuma karna omongan jelek Zena ke ka Ara?Kaka kesel kan kalo Zena jelek-jelekin ka Ara?Begitupun Zena,Zena juga kesel kalo kaka,jelek-jelekin Bisma!!"Zena menarik nafas dalam-dalam lalu membuangnya.
"Maaf"Ujar Zena.BUGH!
"Zena gak bisa kuat nahan supaya gak nonjok kaka,Walaupun tonjokan Zena gak ada apa-apanya untuk kaka"Ujar Zena lalu melenggang pergi menuju kamarnya.Sakit anjir tonjokannya Batin Axel.
"Hiks...Zena benci ka Ara!Hiks..Ka ara ngubah segalanya!Bahkan Ka Axel jadi lebih sayang sama ka Ara!!Zena benci!!!"Rancau Zena didalam kamar,sedangkan Lina dari tadi berusaha untuk membuka pintu kamar Zena,Namun tak bisa karna pintunya Zena kunci.
Penampilan Zena sangat kacau saat ini.
"Zena,sayang buka pintunya nak hiks...Jangan bikin bunda khawatir..."Ujar Lina sambil mengetok-ngetok pintu kamar Zena.Zeva dari tadi berusaha menenangkan Lina,Namun tak bisa karna Lina ingin melihat Zena.
"Plis Bun,Biarin Zena sendiri dulu,Zena mohon,Bunda jangan banyak fikiran,kasihan dede bayinya"Ujar Zena dari dalam kamar.
Lina pun tambah terisak ketika Zena berkata seperti itu.Zeva langsung menggendong Lina kedalam kamar walaupun Lina terus betontak untuk ketemu Zena.
****
JANGAN LUPA VOTENYA❤
KAMU SEDANG MEMBACA
MAXELINO
Teen FictionSEQUEL ZEVLI. Wajah dingin serta ketampanannya membuat kaum hawa terpesona dengan wajah sertan badannya yang memiliki sedikit otot. Maxelino Aksa Adhitama.Yups,Anak pertama dari Lina dan Zeva. siapa sangka bahwa dia akan jadi penerus mafia selanjutn...