Protect You

8.2K 455 2
                                    

Adam dan Cathrina harus berangkat pagi pagi sekali hari ini, sebab mereka harus mengantar anak anak ke sekolah terlebih dahulu. Anak anak begitu bersemangat, rasa takut Saga pada Ayah nya juga berangsur berkurang. Anak itu lebih terlihat manja pada Cathrina di banding adik nya yang sedikit pendiam.

"Hari ini orangtua Kevin akan datang ke sekolah, jadi kalian tidak perlu takut lagi sama Kevin, okey!" Tutur Cathrina sewaktu di perjalanan.

"Apa Aunty yakin Kevin tidak akan nakal lagi sama kita?" Saga terlihat sedikit cemas, sejak tadi duduk nya tidak tenang dan juga berkali kali meremas tangan nya.

"Sekarang siapa yang mengantar Saga ke sekolah, Aunty tanya?" Cathrina sedikit menggeser tubuh nya supaya bisa melihat anak anak yang duduk di bangku belakang.

"Daddy!" Jawab mereka kompak.

"Jadi? Apa yang kalian takutkan lagi? Sudah ada Daddy disini, bahkan Aunty juga ada kan? Saga sama Agra harus jadi laki laki yang pemberani seperti Daddy! Kalau kalian cengeng, terus penakut. Nanti siapa yang akan menjadi jagoan nya Aunty?" Cathrina sedikit melirik Adam yang sejak tadi fokus dengan stir bundar nya, tanpa mengucap sepatah kata pun.

"Jadi laki laki harus berani, kalau kalian tidak salah. Jangan takut untuk melawan!" Sambung Adam.

Cathrina tersenyum menatap Adam yang akhirnya ada ucapan yang keluar dari mulut nya. Setiba di sekolah, Adam langsung turun dan menggendong Saga, sedangkan Agra ada di gendongan Cathrina.

"Kevin!" Panggil Cathrina, saat bocah bertubuh subur itu hendak masuk ke dalam kelas.

"Aunty Nana!" Bocah itu nampak terkejut saat melihat kedatangan Saga dan Agra dengan seorang pria dewasa.

"Kevin anak baik kan, Kevin jangan mengganggu Saga dan Agra lagi ya! Itu laki laki yang menggendong Saga adalah Ayah nya. Jadi jangan pernah mengolok ngolok Saga dan Agra lagi, Okey!" Tutur Cathrina. Kevin mengangguk takut melihat penampakan Ayah Saga dan Agra. Anak itu pun lantas bergegas memasuki kelas nya.

"Jagoan Daddy harus sekolah yang pintar. Kalian adalah penerus Daddy jadi jangan pernah mengecewakan Daddy, Okey!" Adam tersenyum kepada anak anak nya, lantas mengecup kening mereka satu persatu.

"Have a good day, my boy!" Seru Cathrina saat kedua malaikat kecil itu memasuki kelas nya.

"Kita pulang!" Ajak Adam, dengan nada datar seperti biasa nya.

"Baiklah!" Cathrina hanya bisa menghela nafas nya, pria di samping nya ini bisa berubah sewaktu waktu. Bisa tiba tiba hangat, bisa tiba tiba dingin. Entahlah..

"Apa yang kau pikirkan, Sayang?" Adam tiba tiba merangkul Cathrina saat menyadari gadis di samping nya tengah asik dengan pikiran nya sendiri.

"Nothing, tapi apa bisa aku pulang?" Tanya Cathrina.

"Kau tidak akan pernah pulang Cathrina, ini masih pagi dan jangan memancing ku!" Adam mengeratkan dekapan nya pada bahu Cathrina, seakan akan ingin meremukkan tubuh si gadis detik itu juga.

"Oke baiklah, tapi seenggaknya jangan meremukkan tulang tulang bahu ku, Tuan!" Sinis Cathrina.

"Sorry Babygirl!" Adam melonggarkan dekapan nya lantas mengecup singkat pelipis gadis itu.

Rupanya sejak tadi gerak gerik Adam dan Cathrina tengah di awasi oleh Bu Sivy. Wanita parubaya itu tersenyum melihat kedua nya lantas mengetikkan suatu pesan untuk Cathrina.

"Kau hutang cerita pada Aunty, Cath! Dia sangat tampan!"

Cathrina mengerutkan kening nya saat mendapati pesan dari Aunty nya, gadis itu lantas menoleh ke belakang dan melihat Aunty nya tengah tersenyum ke arah mereka.

"Astaga... Aku malu sekali!" Batin Cathrina.

Kedua nya kini sudah berada di dalam mobil, tidak ada yang mengucapkan satu kata pun. Hingga akhirnya Cathrina merasa mati kebosanan dalam posisi seperti ini.

"Aku mau ke caffe!" Celetuk Cathrina.

"No, hari ini kau akan bertemu Mike untuk melihat rumah baru mu!" Ungkap Adam.

"Apa Mama juga akan kesana?" Tanya Cathrina begitu antusias.

"Mama ada jadwal terapi hari ini, jadi hanya kau dan Mike yang akan pergi!"

Lagi lagi Cathrina harus mendengus sebal, sejak kapan pria itu tau jadwal terapi Mama nya? Sudah seperti menantu idaman saja..

"Lalu, apa kau tidak menemaniku?" Cathrina menggoda Adam dengan memainkan lengan kekar milik Adam.

Tiba tiba saja Adam membelokkan mobil nya, dan menghentikan mobil nya di tempat yang cukup sepi.

"Kau selalu menggoda ku, Sayang!" Adam membuka seatbelt nya, lantas mendekati Cathrina yang mulai gugup dengan perlakuan Adam padanya.

Adam semakin mendekat kan wajah nya pada wajah Cathrina, gadis itu menatap manik mata Adam untuk menghilangkan kegugupan nya. Pria itu sungguh sungguh seksi dimata Cathrina, namun gadis itu masih saja enggan mengakui nya.

Mmmppphhhhhhh....

Adam kembali mencium nya, lebih lembut dan perlahan. Dan Cathrina sama sekali tidak memberontak apalagi mengibarkan bedera perang. Gadis itu mulai menikmati permainan Adam. Cath benar benar di buat mabuk oleh nya, bibir Adam selalu beraroma mint dan itu membuat Cath menyikainya. Wangi maskulin yang selalu menguar dari tubuh Adam adalah candu bagi Cath untuk mengirup nya dalam dalam.
Sejak kapan?
Gadis itu sendiri bahkan tidak tau, dekat dengan Adam selalu membuat jantung nya berdetak tidak normal. Cath mulai bisa mengimbangi ciuman itu, mengalungkan tangan nya di leher pria itu. Sambil sesekali meremas rambut ikal itu gemas.

Adam melepas ciuman itu, saat Cathrina memukul dada nya pelan. Ia tahu bahwa Cathrina hampir kehabisan nafas sebab ulah nya. "Kau belajar dengan sangat baik!" Adam tersenyum seraya mengulurkan tangan nya untuk mengusap bibir basah Cathrina. Lantas mengecup singkat kening gadis itu.

Cathrina menunduk, ia sungguh sungguh malu dengan ucapan Adam barusan. Bagaimana pun Adam juga tahu bahwa dirinya juga menikmati ciuman itu. Astagaa...

"Aku tidak bisa menemani mu, Sayang! Kau akan berangkat bersama Mike!" Adam mengelus rambut Cathrina seraya kembali melajukan mobil nya menuju jalan raya.
"Aku harus meninjau hotel yang sudah lama tidak ku kunjungi." Timpal Adam.

"Kalau begitu, beri aku alamat Mike. Aku akan kesana menggunakan taksi!" Usul Cathrina.

"No no no.. aku tidak mengizinkan mu naik kendaraan umum. Bahaya!" Tegas Adam.

"Kau sibuk Adam, aku tidak mau merepotkan mu. Aku bisa datang kesana sendiri. Aku sudah terbiasa akan hal itu!"

"Diam dan turuti semua ucapan ku, Cath!" Desis Adam. Dan itu menandakan Adam akan marah jika Cathrina terus mendebat nya.
Gadis itu akhirnya diam dan lebih memilih memalingkan wajah nya ke arah luar jendela.

"Ini semua demi kebaikan mu, Babygirl!" Tiba tiba Adam merengkuh tubuh gadis itu dengan sebelah tangan nya, sembari menghujani kecupan kecupan hangat di puncak kepala Cathrina.

~TBC...

I Wanna You x Michele Morrone (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang