I Love You

6K 381 24
                                    

Adam menatap layar notebook nya dengan intens. Berkali kali ia menghembuskan nafas nya yang berat sebab gairah yang memuncak dan ingin segera mendapatkan pelepasan. Adam terus menatap notebook nya dimana ia melihat Cathrina yang tengah menjamah tubuh nya sendiri sembari memeluk kemeja milik nya. Adam frustasi melihat keadaan Cathrina saat ini, sampai akhirnya Cathrina mencapai puncak kenikmatan dengan menyebut nama nya dengan begitu keras. Adam segera meletakkan notebook tersebut ke atas meja di depan nya. Memang sebelum Adam pergi, ia sempat memasang beberapa kamera pengintai yang ia letakkan di setiap sudut kamar nya. Ia juga tahu jika selama satu minggu ini Cathrina tidak berada di Mansion nya. Untung Roxy dan beberapa staf keamanan nya bertindak dengan cepat, menemukan apartmen yang baru saja Cathrina beli. Kehebatan mereka memang patut di acungi jempol.

"Aku akan kembali ke mansion, siapkan pesawat ku sekarang!" Tegas Adam saat menghampiri Tyson yang tengah bersantai di tepian kolam renang.

"Apa kau ingin membuat keadaan memburuk? Sekarang dengarkan aku sebagai Paman mu, bukan bawahan mu. Kalau kau pulang semua keadaan akan semakin kacau, Ammar akan membuat bencana yang akan lebih buruk lagi. Sebab ia tahu jika Nona Cathrina berada di mansion mu!" Nasehat Tyson.

"Cathrina membutuhkan ku, Tyson!" Geram Adam.

"Tahan sebentar saja sampai keadaan benar benar membaik. Karena aku baru saja mendapat informasi jika Ammar bekerja sama dengan Dimitri!" Ungkap Tyson, Adam terperanjat sewaktu mendengar nama itu. Nama yang sudah membuat kehidupan nya hancur. Nama yang telah merenggut kedua orangtua nya. Selama ini Adam bungkam penyebab kematian kedua orangtua nya, sebab ini bukanlah sebuah kecelakaan biasa. Melainkan kecelakaan yang memang di sengaja, dan itu semua Dimitri lah penyebab nya. Ia tak akan berhenti sampai Adam bersedia menyetujui untuk bekerja sama dengan nya.

"Aku akan membunuh Ammar dengan tangan ku sendiri jika ia berani menyentuh Cathrina walau seujung rambut pun!" Desis Adam penuh amarah.

"Suruh anak buah mu untuk mencari Ammar, bawa ke hadapan ku secepatnya. Aku tidak punya banyak waktu!" Perintah Adam sebelum pergi meninggalkan Tyson yang tengah menenggak vodka langsung dari botol nya. Meskipun usia nya tak lagi muda, pria parubaya itu masih saja kuat minum minuman beralkohol tersebut.

Adam kembali ke kamar nya ia memejamkan mata nya sebentar, sebelum kembali terbuka untuk mengembalikan semua kewarasan di dalam otak nya.
Ketakutan nya selama ini akhirnya terbukti juga. Dimitri pasti mengendus soal saudara angkat nya yang saat itu masih di pusat rehabilitasi. Membebaskan Ammar lalu menjadikan nya sebagai relasi untuk bersama sama menghancurkan nya.

Adam berdecak kesal, disaat ia tengah menikmati hari hari menyenangkan bersama Cathrina, ia harus terusik dengan kembali nya Ammar yang sudah membuat kekacauan pada bisnis nya.

Adam kembali menatap layar notebook nya, disana terlihat jika saat ini Cathrina tengah tertidur pulas dengan mengenakan kemeja nya yang kebesaran.

"Apa rasa rindu mu juga sebesar rasa rinduku padamu, Cath?" Adam bergumam sembari mengusap layar notebook nya, seakan akan ia sedang membelai gadis nya yang tengah tertidur.

"Apa kau juga tersiksa saat kita sedang berjauhan? Bersabarlah sebentar saja, aku akan segera kembali!" Ucap Adam, ia pun mencoba memejamkan mata nya walau nyata nya itu sangat sulit ia selalu gelisah, selama tujuh hari terakhir ia berpisah dengan Cathrina waktu tidur Adam kembali berantakan. Ia bahkan kembali menyuruh Tyson untuk membelikan nya obat tidur jika ia benar benar membutuh kan nya.

☆☆☆

Cathrina membuka mata nya perlahan, ia masih mendapati sebelah ranjang nya yang kosong. Ia pun segera bangkit dari tempat tidur, membersihkan diri lantas mengunjungi anak anak di rumah Rachel. Ia mengenakan skinny jeans berwarna denim dengan kemeja berwarna putih, tak lupa rambut nya ia ikat keatas serta flatshoes cantik yang menghiasi kaki nya.

"Apa kau ingin pergi, Nona?" Tanya Roxy, saat mendapati sang Nona tengah bersiap untuk menuju ke suatu tempat.

"Apa aku harus meminta izin mu jika ingin pergi?" Ketus Cathrina sembari meneguk jus jeruk nya dengan cepat.

"Aku akan mengantarmu, katakan kemana kau ingin pergi!" Ucap Roxy datar.

"Aku bisa pergi sendiri!" Sungut Cathrina, kesal.

"Katakan saja kemana kau akan pergi, Nona! Jika kau memang terburu buru lebih baik katakan sekarang juga. Atau saya akan tetap menahan Nona supaya tetap berada di Mansion!" Interupsi Roxy.

"Oke oke! Antarkan aku ke rumah Rachel, kau tentu tau siapa dia, tanpa harus ku beri tahu!" Cathrina masuk ke dalam mobil dan duduk di jok belakang.

Roxy hanya menghembuskan nafas nya kasar seraya ikut masuk ke dalam mobil bersama salah satu rekan nya yang duduk di samping nya. Bagaimana Tuan nya bisa tahan hidup dengan wanita pembangkang dan tidak suka di atus seperti Nona Cathrina ini? Roxy tidak habis pikir, sehingga Tuan nya sangat mencintai wanita angkuh yang duduk di belakang nya.

"Apa Adam menghubungi mu?" Tanya Cathrina memecah suasana hening di dalam mobil.

"Tidak Nona!" Jawab Roxy datar.

"Jangan berbohong padaku!" Sahut Cathrina kesal.

"Saya tidak berbohong Nona, percayalah!" Sambung Roxy.

"Aku tidak percaya padamu, hubungi Adam dengan ponsel mu. Aku ingin berbicara dengan nya!" Titah Cathrina.

"Tidak Nona, Tuan melarang ku untuk melakukan itu!" Tolak Roxy lirih.

"Kau tidak ingin melakukan nya untuk ku? Baiklah aku akan melompat dari sini jika kau tak ingin mengabulkan permintaan ku!" Ancam Cathrina.

"Jangan melakukan hal bodoh, Nona!" Geram Roxy, ia melirik melalui kaca spion bahwa Nona nya sudah melepaskan seatbelt yang melilit tubuh nya.

"Kau tidak ingin melakukan nya?" Tanya Cathrina sekali lagi, jemari lentik nya sudah memegang gagang pintu mobil yang saat ini sedang melaju kencang.

"Baiklah baiklah.. tunggu sebentar!" Roxy meraup wajah nya kasar lantas merogoh ponsel di dalam saku jeans nya.

"Berikan padaku!" Tanpa menunggu persetujuan Roxy, Cathrina segera merebut ponsel itu untuk menghubungi Adam.

"Apa ada masalah dengan Cathrina-ku, Rox?" Terdengar suara datar dan tanpa basa basi dari seberang sana.

"Ya.. Cathrina-mu sangat rindu dengan pemilik suara ini." Ketus Cathrina.

Adam tentu terkejut ketika mengetahui bahwa yang menghubungi nya adalah Cathrina bukan lah Roxy.

"Kau baik baik saja?" Tanya Adam.

"Tidak, kalau kau tidak segera kembali. Apa kau sudah tidak membutuhkan ku? Kenapa kau pergi? Ada apa sebenarnya?" Cecar Cathrina, sejak kecil ia memiliki rasa ingin tahu yang tak bisa di tolerir oleh apapun.

"Bersabarlah sebentar saja, Sayang! Percayalah aku akan segera kembali. Semua nya baik baik saja, kau tidak perlu cemas. Aku juga sangat merindukan mu, maaf jika waktu itu aku pergi tanpa membangunkan mu, ada masalah yang harus ku selesaikan. Dan maaf aku tidak bisa menghubungi mu secara langsung. Aku mencintai mu!" Ungkap Adam.

"Aku juga."

"Apa?" Sahut Adam.

"Aku juga mencintai mu!" Balas Cathrina.

"Katakan sekali lagi, Sayang!" Titah Adam.

"I Love you Adam, I Love you more." Jawab Cathrina, pipi nya bersemu merah. Ia tak mampu lagi menutupi perasaan yang sebenarnya pada Adam.

"Thankyou so much, Dear! Tunggu aku akan kembali secepatnya!"

~Tbc..

Kasih pesan dan kesan untuk mami dalam cerita ini dong..
Menurut kalian bagaimana?
Kurang apa tulisan mami?
Atau perlu ditambah apa gitu...

Big hug dari mami untuk kalian semua para readers kuhh... 😘😘😘😘♥️♥️♥️♥️♥️

I Wanna You x Michele Morrone (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang