End

11.3K 397 25
                                    

"Ku mohon bertahanlah!" Ethan berteriak panik ketika mengetahui bahwa yang tertembak adalah Adam. Untung saja anak buah Adam ada yang mengikuti nya, jadi Ethan bisa bergerak dengan cepat untuk menyusulnya.

"Cath.. Cath.. Cath.. di ba.. wa.. per.. gi.." ucap Adam terbata bata sebelum akhirnya ia memejamkan matanya dan tak sadarkan diri.

Ethan segera membawa Adam pergi, sedangkan semua anak buah Ethan di suruh mundur sebelum bangunan tersebut di ledakkan.

Luka Adam cukup parah, ususnya harus di potong beberapa senti sebab luka tembakan tersebut. Adam kehilangan banyak darah dan kondisi nya kritis. Ethan memerintahkan anak buahnya untuk kembali melacak keberadaan Ammar, dan kemana ia membawa Cathrina pergi.

"Lacak cepat!" Bentak Ethan.

Ethan tak kalah frustasi nya saat tidak mendapatkan informasi apapun soal keberadaan Cathrina.

"Adam!" Mike datang ke Mansion Adam untuk menjenguk keadaan sahabatnya yang tertembak beberapa waktu yang lalu.

"Kau, Mike? Benar?" Tanya Ethan yang sejak tadi menjaga Adam.

"Ya.. kau benar, apa yang terjadi degannya? Lantas dimana adikku?" Mike tak menemukan Cathrina sedari ia masuk ke dalam rumah tadi.

"Maksud mu Cathrina?" Timpal Ethan.

Mike mengangguk mengiyakan pertanyaan Ethan.

"Dia di culik. Tolong jangan menyela ku, aku akan menjelaskan sesuatu padamu!" Ethan menghela nafasnya, ia berjalan mendekati Mike lantas mengajak nya duduk bersama.

"Adam memiliki bisnis berbahaya selain bisnis bisnis yang ia pimpin bersamamu. Ia membangun bisnis persenjataan bersamaku. Ini bukan ilegal, semua nya di dalam perlindungan departmen pertahanan. Dan ternyata ada yang ingin mengajak kami bekerjasama, mereka mafia. Adam menolak keras, tapi mereka semua mengancam. Pimpinan Mafia itu bekerjasama dengan Ammar, saudara angkat Adam. Mereka meledakkan gudang dan pabrik senjata milik kami beberapa waktu yang lalu, Adam mengatakan jika ia melakukan kunjungan bisnis di luar negeri bukan? Tapi nyatanya ia mengurusi masalah tersebut. Dan permasalahan nya kali ini, Ammar menculik Cathrina. Ia juga melenyapkan bayi yang baru saja di kandung Cathrina beberapa minggu. Aku membaca semua e-mail Ammar pada Adam!" Ungkap Ethan dengan tenang.

"Lalu, apa kau tak bisa menemukan Cathrina sekarang?" Tanya Mike begitu cemas.

"Kami sedang berusaha, kami mencoba melacak GPS di ponsel Cathrina tapi ternyata mereka membuang ponsel tersebut!" Tukas Ethan.

"Gps?" Ethan bergumam ia seperti mengingat sesuatu soal GPS.

"Kalung.. ya kalung Cathrina ada GPS nya. Aku ingat Adam pernah memberinya kalung dan Adam menempelkan alat pelacak disana!" Tutur Mike.

Seperti mendapatkan sebuah angin segar, Ethan segera menghubungi anak buahnya untuk melakukan pelacakan dimana posisi Cathrina berada sekarang.

☆☆☆

Cathrina merasa perutnya sakit kembali, ia mengerang bahkan sekujur tubuhnya terasa kebas sebab sakit yang ia rasakan.

"Vio! Kau baik baik saja?" Ammar yang baru saja tiba dari dapur terlihat panik ketika melihat Cathrina yang meronta kesakitan di atas ranjangnya.

"Perut ku sakit, lakukan sesuatu ku mohon!" Cathrina sudah beruraian airmata sebab sudah tak kuat lagi menahan sakitnya.

Ammar menyibak selimut yang menutupi separuh tubuh Cathrina, betapa terkejutnya Ammar ketika melihat genangan darah yang keluar dari tubuh Cathrina.

"Kita akan kerumah sakit sekarang!" Ammar kembali membungkus tubuh Cathrina dengan selimut. Pria yang berwajah sebelas dua belas dengan Adam itu lantas menggendong Cathrina menuju mobil.

Di sepanjang jalan Cathrina tak henti hentinya mengerang sebab rasa sakit yang benar benar tak tertahankan. Ia tahu ini pasti sebab keguguran yang sempat ia alami, maka dari itu ia mengalami pendarahan separah ini.

Ammar merasa batin nya berkecamuk, ia merasa berdosa sebab melukai Cathrina sampai separah ini. Cathrina sudah tak sadarkan diri sewaktu mereka tiba dirumah sakit. Ammar sudah memutuskan untuk berhenti bekerjasama dengan Dimitri, sebab ia sudah mendapatkan Cathrina kembali dan juga menghancurkan Adam sehancur hancurnya. Menurutnya...

"Terjadi pendarahan hebat.. pasien kritis!" Seru seorang dokter yang memakai pakaian berwarna hijau. Mereka nampak memasang berbagai kabel di atas dada Cathrina, ada yang menyuntikkan sesuatu lewat selang infusnya. Ada yang mengecek monitor juga. Cathrina benar benar mengkhawatirkan.

"Bagaimana keadaan nya?" Tanya Ammar, ia terlihat begitu kacau.

"Pasien koma, dia kehilangan banyak darah. Kita hanya bisa menunggu sampai ia melewati masa kritis nya!" Ucap seorang dokter.

Ammar terlihat hancur, seketika tubuhnya roboh ke lantai. Ternyata ia tak hanya menghancurkan Adam, ia juga menghancurkan wanita yang selama ini ia cintai. Ammar berkali kali memukul dinding untuk merutuki penyesalan nya. Segila gilanya dia, sedendam apapun dia pada Adam. Tak seharusnya ia melibatkan Cathrina di dalamnya. Bahkan melukai gadis itu sampai separah ini.

~END~

Wait for the two sesions, Dears!
Big hug from Mami for you all readers 😘😘😘😘

I Wanna You x Michele Morrone (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang