Necklace

7.1K 428 3
                                    

Cathrina tengah mematut dirinya di depan cermin, dirinya begitu cantik dengan dress sifon warna putih dengan motif gambar menara eifel di bawah nya. Dress tanpa lengan itu ia padukan dengan jaket crop denim untuk menutupi lengan jenjang nya. Rambut panjang hitam nya ia gerai dengan aksen ikal di bawah nya membuat gadis itu semakin manis meskipun tanpa make up tebal dan lipstik yang berwarna mencolok. Bibir nya sudah cukup merah meski tanpa polesan lipstik sekali pun. Selesai dengan kegiatan nya, Cathrina beralih ke almari milik Adam. Gadis itu mengambilkan stelan jas kemeja dan celana bahan untuk pria itu. Kemeja berwarna putih serta jas berwarna hitam. Cathrina tersenyum singkat, lantas menggantungkan pakaian itu di atas meja rias di walk in closet yang besar nya dua kali lipat besar ruang makan.

Gadis berusia 25 tahun itu bangun pagi pagi sekali hari ini, ia menyiapkan sarapan lantas membersihkan diri sebelum Adam terbangun. Mendapatkan persetujuan Adam untuk kembali ke kampus merupakan kebahagiaan terdendiri buat nya. Ia sungguh merindukan Vanya sahabatnya, dulu mereka bernasib sama sehingga harus membagi waktu untuk kuliah dan bekerja. Namun ternyata nasib baik masih berpihak padanya, sang Ayah masih memili beberapa asset tersembunyi yang pada akhirnya bisa membuat dirinya kembali bangkit dari keterpurukan.

"You Beautiful!" Ujar Adam, rupanya pria itu sudah selesai dengan rutinitas pagi nya, saat ini ia bersandar di ambang pintu tengah mengamati Cathrina yang duduk di sofa menanti dirinya.

"Kau sudah selesai? Ayo sarapan!" Ajak Cathrina, dengan senang hati Adam merengkuh pingang langsing itu lantas berjalan menuju ruang makan. Menu sederhana buatan Cathrina selalu membuat Adam merasa lapar, meskipun di atas meja hanya terhidang beberapa omelet serta sandwich sayur. Tapi Adam sangat menyukai nya.

"Kau mau kopi, atau jus?"

"Kopi boleh! Jangan terlalu manis!" Ujar Adam.

"As you wish, Sir!" Cathrina terkekeh, lantas membuat secangkir kopi untuk Adam. Tak lupa ia membuat jus mixed fruit yang ia masukkan dalam dua tumbler.

"Ini kopi nya!" Cathrina menyodorkan kopi hitam pekat dengan asap yang masih mengepul kepada Adam.

"Thankyou, Dear! Lalu ini apa?" Adam mengerutkan kening nya saat Cathrina menyodorkan satu botol penuh jus buah kepadanya.

"Mixed fruit juice. Untuk bekal ke kantor, dan aku juga membawa nya satu!" Cathrina memperlihatkan tumbler milik nya yang sama isinya dengan milik Adam.

"Kau sudah sangat cocok menjadi seorang istri, tapi kenapa kau masih menolak ku?" Sinis Adam.

"Sudahlah jangan memancing!" Ketus Cathrina, ia sungguh malas jika harus berdebat dengan Adam sepagi ini.

"Baiklah baiklah, aku tidak akan lagi mengungkit. Daripada nanti aku harus kehilangan dirimu, ya kan? Aku akan menunggu mu sampai kau benar benar siap!" Tutur Adam, pria itu kembali menyesap kopi nya hingga tandas. Sedangkan Cathrina menghabiskan sandwich yang tinggal satu gigitan saja.

Kedua nya pun berangkat bersama, Adam benar benar melarang Cathrina berangkat sendiri. Padahal ia ingin sekali mengendarai mobil sendiri, sudah lama ia tidak melakukan hal itu sejak ia harus merelakan mobil kesayangan nya berpindah tangan ke orang lain.

"Aku akan menjemput mu jam makan siang nanti." Adam berkataa sembari melepas seatbelt yang melilit tubuh Cathrina, saat mereka sudah tiba di halaman kampus.

"Bagaimana jika aku yang datang ke kantor dan membawakan mu makan siang? Daripada kau harus mondar mandir kan? Percayalah Adam aku akan baik baik saja, aku bukan lagi anak kecil yang perlu kau khawatirkan!" Omel Cathrina sebelum dirinya keluar dari mobil.

"Kau yakin? Oke kalau itu mau mu, aku akan menunggu mu di kantor kalau begitu. Bawa makanan yang agak banyak, sekalian kita makan bersama Mike juga!" Titah Adam, Cathrina tersenyum lantas mengecup singkat pipi berjambang itu.

"Morning kiss Baby! Bukan di pipi seperti itu!" Rengek Adam.

"Astaga!" Cathrina memutar bola mata nya kesal.
Tanpa menunggu lama, Adam lantas merengkuh tengkuk Cathrina kemudian melumat bibir manis yang selalu menjadi favorit nya itu. Untung saja Cathrina jarang memakai lipstik, jadi ciuman selama apapun itu tidak akan berpengaruh karena tidak akan ada noda bekas lipstik yang belepotan di wajah nya atau di wajah Adam.

"Sudah cukup!" Cathrina mendorong tubuh besar Adam, saat ia merasa sudah kehabisan nafas. Bibir merah nya sedikit bengkak sebab kelakuan Adam.

"I have something for you!" Adam tiba tiba mengeluarkan sesuatu dari dalam saku jass nya.
Sebuah kalung berwarna silver mengkilap dengan bandul logam berwarna senada yang berbentuk not nada.

"Bagus sekali!" Ujar Cathrina takjub.

"Biar aku yang memasangnya!" Cathrina mengangguk, dengan senang hati gadis itu berbalik memunggungi Adam, pria itu pun menyibakkan rambut sehalus sutra itu ke depan. Lantas memasangakn kalung itu ke leher si empu nya. Tak lupa Adam memberi kecupan di belakang leher jenjang yang selalu membangkitkan gairah nya.

"Thankyou so much!" Girang Cathrin.

"Kau bisa melihat nya disini ada inisial nama kita. Adam di belakang dan Cath di depan nya. Have a good day baby girl!" Adam mengecup kening Cathrina sebelum gadis itu akhirnya keluar dari mobil lalu masuk ke lingkungan kampus nya.

Adam segera melajukan mobil nya menuju kantor, namun rupanya sejak tadi ada yang mengamati mobil Adam saat masuk ke halaman kampus. Dia adalah Arasya, keponakan Rachel. Gadis berperawakan mungil yang menjadi gadis terhits di kampusnya. Ia merupakan adik tingkat Cathrina, usia nya baru 23 tahun namun gaya berpakaian nya selalu terbuka dan mengundang gairah para lelaki.

"Heii gadis miskin!" Cathrina terjungkal saat tiba tiba tubuh nya di dorong dari belakang oleh seseorang.

"Arasya! Ada masalah apa?" Ketus Cathrina, ia segera bangkit seraya membersihkan bajunya.

"Kau, sekarang jadi simpanan om om ya?" Ledek Arasya dan juga ketiga teman nya, Monica, Donna dan Vita.

"Apa maksud mu? Aku tidak punya urusan dengan mu, jadi tolong jangan mengganggu ku!" Sungut Cathrina.

"Tentu ada urusan nya dengan ku Cathrina, kau menjadi simpanan Uncle Adam. Apa kau pikir aku tidak tau? Uncle berpisah dari Aunty seharusnya mendapat gadis baik baik yang sepadan dengan nya, bukan gadis miskin ingusan seperti mu!" Cecar Arasya.

"Kau salah jika kau menganggap aku simpanan Uncle mu, aku akan segera menikah dengan nya. Dan tenang saja, akan segera ku kirim undangan nya untuk mu!" Cathrina tersenyum miring, lantas meninggalkan Arasya yang masih berdiri termangu di tempat nya.

~TBC...

I Wanna You x Michele Morrone (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang