Kurir Makanan?

6.5K 422 11
                                    

Bagaimana seorang Arasya kalah dari seorang Cathrina yang bukan siapa siapa dan tidak pantas untuk bersaing dengan nya. Sudah sejak lama Arasya menanti perpisahan Adam dengan Rachel, namun setelah berpisah justru Adam memilih gadis lain. Tidak melirik nya sama sekali, Arasya kecewa, Arasya marah. Seharusnya dia yang berada di sisi Adam, bukan gadis biasa biasa saja seperti Cathrina. Apa istimewa nya gadis itu?

"Kau ada urusan apa sama Arasya, Cath? Aku lihat tadi gadis bar bar itu mendorong mu sampai terjatuh!" Cecar Vanya, saat Cathrina sudah sampai di dalam kelas nya.

"Aku tidak ada urusan apapun, hanya dia saja yang merasa ada masalah dengan ku!" Ujar Cathrina acuh, ia lebih memilih membaca novel yang belum sempat ia selesaikan akhir akhir ini.

"Apa maksud mu?" Vanya menggaruk kepala nya yang tak gatal. Entah kenapa pagi ini otak nya tidak tersambung dengan baik.

"Arasya marah aku dekat dengan Adam, dan apa kau tau? Ternyata Arasya itu keponakan Rachel, mantan istri Adam!" Ungkap Cathrina kesal.

"Apa? Aku baru tahu jika gadis urakan macam Arasya itu bisa menjadi keponakan Boss besar, yang benar saja!" Vanya memutar bola mata nya malas, mendengar nama Arasya saja membuat telinga nya terasa panas.

Menurut anak anak kampus Arasya adalah penguasa disini, sebab sang Ayah adalah salah satu pemegang saham serta donatur tetap di kampus ini. Jadi tidak ada yang berani berurusan dengan nya, kecuali Cathrina. Gadis itu sudah sangat muak dengan tingkah Arasya, ia menggunakan kekuasaan Ayah nya untuk menindas anak anak kaum lemah seperti dirinya, dulu. Arasya menganggap orang orang miskin itu lebih baim di jadikan kacung dan harus menerima perintah nya. Cathrina tidak menyukai semua perlakuan Arasya pada mereka.

"Sudahlah, jangan membahas nya lagi. Bikin pusing saja!" Kesal Cathrina.

"Kalau gitu, kita bahas dirimu dan Boss besar saja bagaimana?" Goda Vanya seraya mengedipkan sebelah mata nya.

"Astaga.. kau masih saja penasaran, huh?" Dengus Cathrina.

"Ya ampun Cath, kau bisa dengan mudah nya mengendalikan singa liar seperti Pak Adam. Bagaimana cara nya?" Tanya Vanya begitu antusias.

"Kau ada ada saja!" Cathrina terkekeh, kemudian mengusap layar ponsel nya saat terdengar getaran darisana.

Adam ♥️
"Aku ingin makan sushi siang nanti, bisa kau bawakan untuk ku, Babygirl?"

Cathrina tersenyum membaca pesan dari Adam. Pria itu menginginkan Sushi dan makanan jepang lain nya ternyata.

"As you wish Baby 😘"

Adam♥️
Apa aku bermimpi? Astaga.. aku sangat merindukan mu! Cepat selesaikan kuliah mu, lantas segera temui aku."

"Miss you more, tunggu beberapa jam lagi. Dosem sudah tiba, sebaiknya kau selesaikan pekerjaan mu. Okey! See you soon ♥️"

Cathrina tersenyum kemudian mematikan ponsel nya, membuat gadis tomboy di samping nya nampak penasaran.

"Kau sudah jatuh cinta dengan singa liar itu?" Bisik Vanya.

"Entahlah, aku sendiri tidak tahu. Tapi aku juga merindukan nya." Cathrina menahan tawa nya supaya tidak membuat kegaduhan di dalam kelas. Kalau itu terjadi bisa bisa predikat nya menjadi mahasiswi teladan akan tercoreng.

"Miss Vallen, bisa kau terang kan ini?" Interupsi Dosen Harry.

"Yes sir!" Cathrina segera melangkahkan menuju depan kelas, beruntung gadis itu memiliki kecerdasan di atas rata rata. Meskipun hampir satu minggu dia tidak masuk kuliah, tapi soal di depan nya tidaklah sulit. Penggambaran desain gedung genap dengan interior dan eksterior serta berapa cost yang harus di butuhkan itu semua mudah dan sudah di hafal di luar kepala Cathrina.

I Wanna You x Michele Morrone (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang