5. Who You?

109 8 6
                                    

Ceklek

Gadis yang belum di ketahui identitasnya itu, mendengar suara pintu terbuka. Ia segera mengangkat kepalanya, memperbaiki duduknya dan melihat siapa yang datang. 'Kapten itu!' lirihnya dalam hati dongkol. Pria itu telah ia labelin sebagai pria bajingan dan kini bajingan itu menatapnya dan mendekatinya secara perlahan tapi pasti.

"Ada apa?" tanyanya seakan menantang.

Tak menjawab. Stefano Yunarta malah semakin mendekati tempat duduknya. Langkah Stefano terhenti di dekatnya dan duduk di sudut meja.

Stefano Yunarta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Stefano Yunarta

Aroma wangi cologne segar yang keluar dari tubuh Stefano semakin jelas tercium di indra penciumannya. Tentu saja, pria itu pasti sudah membersihkan dirinya.

Stefano secara perlahan membungkukkan badan hingga tepat berada kurang lebih 20 cm dari wajahnya. Hari ini ia bisa melihat wajah Stefano secara jelas yang tanpa kacamata. Tatapan mata Stefano mengintimidasinya dan itu sungguh menakutkan. Namun kali ini ia cukup beruntung, Stefano tak dapat membaca raut wajahnya karna penampilannya masih sama seperti kemarin, topi, kacamata dan masker masih menempel di wajahnya. Meskipun, topinya kemarin sempat terlepas tapi begitu Hannah datang membawanya ke ruang Investigasi, ia langsung merampas topinya dan memakainya kembali. Ia sangat bersungguh-sungguh tak ingin melepas atribut yang ia pakai dan bener-bener tak ingin memperlihatkan wajahnya sebelum pengacaranya datang. Ia juga lebih beruntung karena pemeriksaan kemarin Tim Bunga tak menemukan ID card-nya. Ia sudah tak ingat di mana ia meletakkan kartunya itu.

"Kau bukan tipeku. Jadi kau tidak perlu sekeras ini, jika ingin menggodaku!"

Entah apa yang ada di otak gadis misterius itu hingga ia mengeluarkan ucapan yang membuatnya canggung sendiri. Yang jelas, ia hanya berharap agar dengan ucapan itu, Stefano menjauhkan wajah menyebalkan itu dari pandangannya karna saat ini sekujur tubuhnya merinding ketakutan akan sorotan tatapan tajam dari mata Stefano.

"Menggodamu?" tanya Stefano tak percaya lalu mengangkat kepalanya melihat langit-langit kantor tuk membuang nafasnya yang penat sehingga memperlihatkan jenjang leher dan jangkungnya yang terlihat seksi. Ia menundukkan kepalanya kembali dan melihat gadis yang duduk di depannya dari ujung kepala hingga ujung kaki yang tak memakai alas kaki lalu berbisik di telinga gadis itu pelan dan penuh tekanan, "Aku--tidak tertarik--dengan--gadis--yang memakai--pakaian--miii-ni" Stefano menatap tajam gadis itu, "Siapa kamu?"

🎶 Jaz - Dari Matamu

Gadis itu tak menjawab pertanyaan Stefano. Jiwa keberaniannya seolah luntur ketika melihat tatapan tajam yang sungguh menakutkan itu. Ia jadi kesal kenapa pengacaranya begitu lama. Ia sudah tak nyaman sehari semalam di kurung di sini ditambah ada pria bajingan ini.

Dangerous BeautyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang