8. Ada Luka di Balik Kekuatan

90 7 5
                                    

Stefano Yunarta melihat jam digital di mobil sport ferari kuning miliknya menunjukkan pukul 1 malam. Tak terasa sudah 3 hari Honey Joana menghilang. Entah kemana wanita itu pergi. Menurutnya, Honey bukan wanita yang mudah ditaklukkan. Honey bisa bela diri. Jadi tak mungkin kalah dengan mudah.

Stefano terus-menerus memutar otak tuk memecahkan kasus Honey. Tim Bunga menjadi tim yang dipercayakan oleh Presiden dan para dewan tuk menangani kasus Honey yang viral seantero negeri. Panji Suratman dan Didi Hendrawan pun memerintahkannya tuk mencari Honey. Tapi karena dendamnya dengan keluarga Hardian Syaid, ia sengaja ulur waktu agar ketika Honey ditemukan telah dalam keadaan tewas. Misinya sekarang bukan lagi membuat Honey menderita tapi Hardian. Kasus Honey kali ini cukup menguntungkannya. Lagi pula sejak Honey hilang, cuaca di kota Kenangan lokasi TKP Honey sangat buruk. Hujan begitu deras hingga Tim Penyelamat belum maksimal dalam mencari keberadaan Honey di hilir sungai.

Stefano berpikir bahkan alam pun mendukung aksi balas dendamnya. Namun tidak dengan Didi, atasannya.

"Aku tahu kau benci dengan Honey karena dia pernah memasukkanmu ke dalam sel akibat dari kesalahanmu menangkapnya," ungkap Didi siang tadi di ruang kerjanya, "Tapi itu bukan berarti kau jadi tidak profesional!" tuduhnya menatap Stefano marah, "Temukan Honey sekarang! Jika tidak aku akan memindahkanmu di depan meja komputer."

Prak!

Stefano memukul setir mobilnya mengingat ancaman Didi siang tadi. Jika bukan karena Didi, ia takkan berada di lokasi TKP di jam seperti ini hanya untuk mencari Honey. Ririn yang selalu menemaninya ketika ke lokasi pun, tak mau menemaninya. Tak ada orang yang bisa ia perintah.

"Aku memang fans Honey. Tapi jujur, melihat berita-berita online yang mengatakan ada penampakan perempuan berambut panjang yang di duga itu adalah Honey. Maka aku tak mau ke sana jika malam. Aku suka Honey. Tapi aku ingin melihat Honey yang berwujud manusia bukan hantu. Meskipun aku penasaran, saat dia jadi hantu apa dia masih cantik?"

Stefano tertawa kecil dan sedikit kesal mengingat alasan konyol Ririn. Meskipun begitu, sepertinya masyarakat percaya. Karena kata polisi yang menjaga lokasi TKP. Sejak 2 hari ini, saat jam 7 malam, sudah tak ada mobil yang berlalu lalang di sini.

Tuk tuk tuk....

Suara ketukan kaca mobil mengejutkannya. Ia menoleh melihat siapa yang mengetuk kaca mobilnya lalu turun dari mobil.

"Maaf Kapten Stefano! Apa Kapten masih mau lama di sini? Karena saya perhatikan Kapten sudah tiba sejam yang lalu tapi hanya berada dalam mobil hehe...,"

"Hm..., aku masih lama. Aku mencoba mengamati lokasi dari dalam mobil karena di luar cukup dingin," jawab Stefano pada kedua polisi penjaga TKP.

"Oh! Kalau begitu saya mau izin ke mini market tuk beli kopi hangat. Kapten mau juga?!"

"Terimakasih. Belilah untuk kalian sendiri."

Setelah polisi penjaga TKP pergi, Stefano mengambil tas sampingnya, memakai sarung tangan lalu masuk ke police line. Sebagian jalan tertutup police line, mungkin itulah sebabnya para pengguna jalan memilih jalan alternatif lain. Jembatan ini, menghubungkan kota Kenangan dan jalan tol menuju ibu kota negara yang jaraknya lebih dekat dibandingkan jalan lainnya yang harus sedikit memutar untuk mencapai pintu tol hingga akan memakan waktu sedikit lebih lama.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dangerous BeautyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang