18. Keputusan di Tanganmu

86 7 15
                                    

Ting!

Pintu lift terbuka. Honey Joana keluar dari lift ditemani oleh Andri Ikhman, Raditya dan Citra. Ia mengenakan gaun terbaik yang telah ia pesan dari Butik Laura. Long dress berwarna abu-abu dengan potongan leher berbentuk V pada bagian depan dan belakang gaun membuatnya terlihat cantik, seksi dan elegan di saat yang bersamaan. Aura keartisannya semakin terpancar dan menawan, hanya saja wajah tegang dan frustrasinya sulit tuk ia sembunyikan.

Honey Joana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Honey Joana

Tiba-tiba Honey menghentikan langkahnya lalu menoleh ke belakang tuk melihat Andri, Raditya dan Citra yang ikut menghentikan langkah. Senyuman manis terukir di bibir merah mudahnya, "Kalian duluan saja ke mobil!" pintanya.

"Ya," jawab Raditya mengiyakan permintaan Honey lalu mengajak Andri dan Citra tuk jalan lebih dulu. Ia memahami perasaan Honey yang tertekan dengan apa yang terjadi di apartemen. Mungkin Honey butuh untuk berjalan sendiri sebelum akhirnya Honey harus menghadapi lampu blitz paparazi yang menghiasi karpet merah. Begitulah pemikirannya tentang Honey malam ini.

Honey memandang punggung-punggung dari orang-orang yang telah menemaninya selama ini. Ucapan Alex tentang ia dikelilingi oleh orang yang memakai topeng kembali terngiang di telinganya. Gigi putihnya menggigit kecil bibir bawahnya yang gemetar. Air matanya kembali jatuh, 'Aku tak mau percayai itu. Tak mungkin mereka menghianatiku,' hatinya membantah keras.

Andri Ikhman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Andri Ikhman

Andri Ikhman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dangerous BeautyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang