Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lebih sakit mana. Broken home atau broken heart? Percayalah, aku mengalami keduanya.
~Junkyu~
___
Dingin, satu kata yang bersaur menyambangi area ruangan yang memakan senyap-senyap kesadaran pria yang sekarang meringkuk terbalut dua selimut tebal. Demi Tuhan, dia menggigil, suhu di tubuhnya sangat panas, dan kepalanya pusing tujuh keliling. Bahkan untuk melek saja ia merasa tak sanggup.
BRAKK.
Suara dobrakan pintu mengudara kilat menjalar ke penjuru ruang. Jennie masuk dengan gejolak amarah.
"BANGUN BODOH!!"
Jantung Junkyu tersentak kaget, tapi respon tubuhnya hanya diam seperti tak menyadari ada yang berteriak pedahal sepenuhnya dia sadar hanya saja tubuhnya tak bisa bereaksi seakan mati rasa.
"Gak usah pura-pura tidur. Cepat masak. Gara-gara lo pulang malam keluarga kami telat makan."
"Enak banget ya lo tidur, sedangkan kami kelaparan. Bangun! Ga usah letoy jadi cowo."
"BANGUN ANAK HARAM!!"
Jennie dengan cepat menanggalkan selimut yang membalut tubuh Junkyu, kemudian dia menarik Junkyu ke kamar mandi di kamar Junkyu. Junkyu tidak bisa apa-apa dia hanya pasrah tubuhnya ditarik dengan kasar. Kepalanya benar-benar pusing, dan tubuhnya seakan tak napak.
BYURR.
"MELEK BODOH!!"
Junkyu tercengang merasakan perlakuan kasar tantenya. Junkyu sudah sangat tidak kuat dengan semuanya, dia menjatuhkan badannya ke lantai kamar mandi. Kemudian Junkyu memeluk lututnya. Air matanya keluar begitu saja. Junkyu menangis walau tak terlihat karena sekujur tubuhnya sudah basah.
BYUURRR.
"Ta-tante ampun... tan-tante dinginnn...."
"BERDIRI!!"
"BERDIRI BODOH!!!"
"Dingin... ta-tante...."
BYUUURRR.
"MAMA!!"
Teriak Haruto ketika masuk ke dalam kamar mandi. Haruto awalnya mau ke gudang ingin menaruh bajunya yang sudah kekecilan dalam kardus, tetapi dia mendengar teriakan mamanya di kamar Junkyu.
