⚠Omong-omong ubah warna latar dulu menjadi hitam. Tak ingin juga tak apa, tak masalah.⚠Jangan mencoba pergi,
aku tahu kau benci sendiri.
Tetaplah disini.
Aku sudah mencintaimu, hari ini,
esok pagi, bahkan sampai mati.~Yoora~
___Yoora mendongakkan wajahnya ke atas, atensinya tertuju pada cakrawala yang mega mendungnya berarak dimana-mana dengan sedikit dorongan dari hembusan angin tipis-tipis, membuat sang apsun semesta kian menyeram.
Yoora sudah di halte bus depan sekolah sedari tadi. Keadaan sekolah sudah sepi, tujuannya hanya menunggu Junkyu.
Tak lama pria itu datang dengan sepedanya. Yoora melambaikan tangan padanya. Junkyu berhenti, lantas melihat kanan kiri depan belakang. Yoora tidak tahu apa yang sedang pria itu lakukan, tapi di situ sama sekali tidak ada anak sekolah, bahkan orang berjalan saja tidak ada, hanya ada kendaraan berlalu lalang.
Junkyu tersenyum ke arah Yoora. Senyum indah yang sering membuat mata Yoora susah berkedip.
"Ara belum pulang kah?" Junkyu duduk di sebelah Yoora. Hati Yoora selalu berdetak kencang setiap kali dekat dengan Junkyu.
"Belum, Ara masih pengen liat Jujun," jawab Yoora tanpa rasa malu. Yoora sama sekali tidak perduli, dia terlihat murahan atau tidak yang jelas dia tipe wanita blak-blakan. Yoora tidak suka malu-malu seperti kebanyakan wanita lain. Kalau suka, dia bilang suka. Kalau benci, ya dia pasti bilang benci.
Junkyu tersenyum. Yoora menatap wajahnya dan salah pokus akan luka barunya. Yoora menghela napas kasar, tidak suka melihat ada luka di tubuh Junkyu.
"Jun, Ara mau nanya tapi kamu jawab jujur bisa?"
Junkyu diam.
"Jun, bisa gak? Gak usah takut, Ara gak akan nanya macem-macem kok."
Junkyu hanya mengangguk kecil seraya tersenyum.
"Luka baru ini asalnya dari mana? Siapa yang bikin Jujun kaya gini? Alasan mereka bikin Jujun terluka apa? Ini luka hari ini kan? Waktu jam berapa mereka lukai Jujun? Jun jangan jawab ini luka jatuh dari sepeda, Ara ga sebodoh itu untuk menebak luka. Jun, jawab pertanyaan Ara dengan jujur. Ara ga suka liat Jujun berbohong."
Junkyu diam, sedikit tercengang juga mendengar pertanyaan Yoora yang berbondong-bondong.
"Jun..."
Junkyu melirik Yoora.
"Jawaab..."
"Ini luka tadi pagi, soalnya Jujun membuat kesalahan. Ara jangan khawatir yah? Ini tidak sakit kok," lirihnya sambil tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teruntuk JUNKYU || ᴊᴜɴᴋʏᴜ ᴛʀᴇᴀꜱᴜʀᴇ
FanficSudah dibukukan ✔ ᴋᴇᴛɪᴋᴀ ʜɪᴅᴜᴘ ᴊᴜɴᴋʏᴜ ʟᴇʙɪʜ ꜱᴀᴍᴘᴀʜ ᴅᴀʀɪ ᴘᴀᴅᴀ ꜱᴀᴍᴘᴀʜ, ᴅᴇɴɢᴀɴ ʟᴜᴋᴀ ᴍᴇɴʏᴇʟɪᴍᴜᴛɪ ʙᴀᴛɪɴ ꜱᴀᴍᴘᴀɪ ᴋᴇɴᴛᴀʀᴀ ᴊᴇʟᴀꜱ ᴅɪ ᴅᴀᴋꜱᴀ. ᴅɪᴀ ᴛᴇʀʟᴜᴋᴀ ᴅɪᴛɪᴋᴀᴍɪ ʀɪʙᴜᴀɴ ᴇꜱᴏᴛᴇʀɪꜱ. ᴛᴀᴘɪ, ᴛɪʙᴀ-ᴛɪʙᴀ ʟᴜᴋᴀɴʏᴀ ᴛᴇʀᴀꜱᴀ ʜɪʟᴀɴɢ ꜱᴇᴛᴇʟᴀʜ ꜱᴇꜱᴇᴏʀᴀɴɢ ʙᴇʀᴍᴇᴛᴀᴍᴏʀꜰᴏꜱɪꜱ ᴍᴇɴᴊᴀᴅɪ ᴀ...