Pada dasarnya kamu memang menyayangiku,
Hanya saja kamu malu untuk mengaku.~Junkyu~
___05.32 WIB.
Junkyu berusaha membuka matanya, tubuhnya masih terasa sakit. Junkyu meraba kompresan di keningnya. Junkyu mengedarkan arah pandang netranya ke seluruh ruang. Abu-abu mendominasi. Junkyu tahu ini kamar Haruto.
Cklekk.
Pintu kamar mandi terbuka. Haruto keluar hanya menggunakan handuk di bawah udel sampai bawah lutut, rambutnya basah karena habis keramas. Junkyu berusaha menelan salivanya, saudaranya itu benar-benar sangat tampan, tidak heran jika banyak siswi mengidolakannya.
"Lo udah bangun?"
Junkyu mengerjapkan matanya beberapa kali.
"Iya sudah," Junkyu tersenyum. "Junkyu kok bisa berada disini? Haruto yang bawa kah? Baju yang Junkyu gunakan juga baju tidur Haruto yah?"
Haruto hanya diam.
"Tuh makan, luka lo sekalian obatin."
Haruto menunjuk makanan dan kotak P3K di nakas.
"Terimakasih Haruto atas pertolongannya yah?"
Haruto hanya diam sambil menggunakan seragam sekolahnya. Junkyu tidak tahu bagaimana cara Haruto membawanya dari depan ke kamarnya, Junkyu juga tidak tahu bagaimana bajunya diganti Haruto. Junkyu bertanya-tanya pada dirinya sendiri tentang ketidak sadarannya. Pikirnya, mungkin dia semalam pingsan.
"Lo hari ini gak usah sekolah, nanti gue izinin."
"Tapi---"
"Gak usah takut, gue izinin ke wali kelas lo langsung, bukan ke sekretaris kelas lo. Gue juga tau sejahat apa mereka. Gue tau, pasti sekretaris lo ngealfain walau udah ada suratnya."
Junkyu hanya mengangguk kecil.
"Lo pake aja kamar gue, jangan keluar kamar, nanti kamarnya gue kunci. Nanti gue sediain makanan, minuman, cemilan, dan obat juga buat lo. Lo tahu kan segimana ribetnya kalau lo ketahuan papa? Besok deh baru lo pindah ke kamar lo, siapa tahu papa udah gak marah."
Junkyu mengangguk patuh, dia sangat senang diperhatikan seperti itu oleh sahabat kecilnya.
"Lo tidur aja di kasur gue, kalo bosan tv-nya nyalain, atau kalo gak lo ambil komik aja tuh di meja belajar gue, manfatin aja yang ada biar gak bosen."
"Terimakasih banyak yah Haruto, Haruto hari ini terlalu baik. Tapi kalau Junkyu tidur disini, Haruto tidur dimana? Memangnya akan bersama Junkyu?"
"Nggak, mana mungkin gue mau tidur sama anak gembel nanti kena najis."
Junkyu ingin tertawa mendengarnya, Junkyu benar-benar gemas kepada Haruto yang masih saja meyakinkan Junkyu dengan ucapan kasarnya, pedahal Junkyu juga tahu kalau Haruto itu sudah tidak membencinya. Hanya saja Haruto malu untuk mengakuinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teruntuk JUNKYU || ᴊᴜɴᴋʏᴜ ᴛʀᴇᴀꜱᴜʀᴇ
FanfictionSudah dibukukan ✔ ᴋᴇᴛɪᴋᴀ ʜɪᴅᴜᴘ ᴊᴜɴᴋʏᴜ ʟᴇʙɪʜ ꜱᴀᴍᴘᴀʜ ᴅᴀʀɪ ᴘᴀᴅᴀ ꜱᴀᴍᴘᴀʜ, ᴅᴇɴɢᴀɴ ʟᴜᴋᴀ ᴍᴇɴʏᴇʟɪᴍᴜᴛɪ ʙᴀᴛɪɴ ꜱᴀᴍᴘᴀɪ ᴋᴇɴᴛᴀʀᴀ ᴊᴇʟᴀꜱ ᴅɪ ᴅᴀᴋꜱᴀ. ᴅɪᴀ ᴛᴇʀʟᴜᴋᴀ ᴅɪᴛɪᴋᴀᴍɪ ʀɪʙᴜᴀɴ ᴇꜱᴏᴛᴇʀɪꜱ. ᴛᴀᴘɪ, ᴛɪʙᴀ-ᴛɪʙᴀ ʟᴜᴋᴀɴʏᴀ ᴛᴇʀᴀꜱᴀ ʜɪʟᴀɴɢ ꜱᴇᴛᴇʟᴀʜ ꜱᴇꜱᴇᴏʀᴀɴɢ ʙᴇʀᴍᴇᴛᴀᴍᴏʀꜰᴏꜱɪꜱ ᴍᴇɴᴊᴀᴅɪ ᴀ...