⁴. ᴶᵘʲᵘⁿ ᵈᵃⁿ ᵖᵉˢᵒⁿᵃⁿʸᵃ

10.2K 2K 1.9K
                                    

|[ revisi ✔ ]|

|| Kim Junkyu | Jujun | JUdoh Author amin ||
👇😭❤

|| Kim Junkyu | Jujun | JUdoh Author amin ||👇😭❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

___

⚠ H A P P Y R E A D I N G ⚠
___

Dibandingkan bulan, bintang, dan matahari.
Kamu jauh lebih penuh misteri.
Misteri itu yang membuatku menatap,
Lalu mendekat,
Kemudian menetap.

~Yoora~

___

"Hujannya sudah reda, hanya ada gerimis kecil-kecil," ucap Junkyu kemudian dia berdiri, Yoora memegang tangannya. Lantas netra Junkyu melirik ke arah Yoora.

"Mau kemana? Disini aja Jun."

"Jujun mau pulang, Ara tidak akan pulang kah?" Tanyanya dengan wajah polos, dan itu sangat imut.

Yoora hanya menggeleng, kemudian tersenyum kecil, "emang kamu lagi sibuk yah?"

"Tidak juga, tapi nanti jam 7 malam Jujun sibuk."

"Ngapain?"

Junkyu mengalihkan atensinya, mungkin dia enggan menjawab pertanyaan Yoora. Yoora berusaha mengingatkan dirinya agar tidak terlalu ingin tahu lebih masalah Junkyu, karena setiap manusia memiliki privasi masing-masing. Dan bukan kah dia dan Junkyu baru saja berkenalan? Terlalu lancang bila harus bertanya terlalu dalam.

"Ara lagi menunggu bus yah?"

"Nggak."

"Lalu?"

"Ara udah bilang kalau Ara ingin bersama Jujun, Ara masih nungguin Jujun."

Junkyu diam, matanya berkedip beberapa kali. Yoora semakin tersenyum melihat ekspresi Junkyu.

"Ara ingin bersama Jujun? Kenapa memangnya?"

"Gapapa, mau aja."

Junkyu hanya mengangguk kecil, dia bingung dan cukup tidak mengerti juga dengan tingkah Yoora yang ingin bersamanya.

"Ara ingin beli wedang jahe tidak? Cuaca kali ini sangat dingin, kalau Ara ingin kita bisa ke kedai wedang depan sana."

"Ara mau kalau Jujun mau."

"Yasudah, ayo kita beli." Junkyu langsung menaiki sepedanya, kemudian menatap Yoora parau.

"Kenapa Jun?" tanya Yoora.

"Ara malu tidak kalau naik sepeda? Jujun tidak punya motor, apalagi mobil. Jujun hanya memiliki sepeda." Lirihnya dengan pelan, tatapannya begitu sendu.

Dada Yoora terasa sesak mendengarnya. Yoora menarik napas dengan berat. Kemudian langsung naik ke belakang sepeda di belakang Junkyu.

"Ara tidak malu kah naik sepeda? Apa Ara juga tidak malu jalan bareng Jujun?" Tanyanya polos.

Teruntuk JUNKYU || ᴊᴜɴᴋʏᴜ ᴛʀᴇᴀꜱᴜʀᴇTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang