Aku tahu batasan, aku hanya seorang penyendiri yang tak punya seseorang untuk melengkapi. Jangan coba mendekati, nanti kamu yang tersakiti.
~Junkyu~
___
Cakrawala sepertinya sedang tak bahagia, terlihat dari mega mendung yang kelabu. Udara seakan memakan napas-napas makhluk di sekitarnya, oksigen semakin terasa sulit dihirup oleh kedua insan yang sedang melangkah di semenjana semesta, getaran dalam daksa kentara di dada akibat kegerogian yang nyata. Hanya derap langkah kaki dan hembusan napas yang terdengar, seakan semua makhluk hidup hilang, lalu mati.
Yoora menyenderkan kepalanya pada bahu Junkyu, tangannya melingkar di leher Junkyu, deru napas hangat keluar dari hidung Yoora menembus kulit telanjang leher Junkyu. Junkyu menggendongnya di belakang tubuhnya, karena kaki Yoora terkilir setelah turun dari bus. Kakinya bengkak dan terasa amat sakit.
"Jun, tubuh Ara berat kah?"
Junkyu melirik wajah Yoora kemudian tersenyum.
"Tidak sama sekali, ini sangat ringan kok."
"Bohong, terus kenapa keluar keringet pedahal cuaca kali ini dingin? Sekarangkan mau ujan, masa keringetan."
Junkyu diam membisu. Jujur, keringatnya keluar karena menahan kegerogian karena tubuhnya dan tubuh Yoora amat dekat.
"Mungkin Jujun sehat, Ara."
"Tubuh kamu juga panas, kalau sakit istirahat aja gak usah ngajar Mashi."
"Tidak apa-apa Ara."
Yoora diam. Netranya langsung memperhatikan wajah Junkyu dari samping.
"Kenapa Ara?" Tanya Junkyu karena risih Yoora memperhatikan wajahnya. Yoora menggeleng sambil tersenyum, lalu dia mengeratkan lingkaran tangannya pada leher Junkyu.
"Jujun manis."
Junkyu langsung terbatuk. Yoora tahu kalau Junkyu barusan kaget mendengar pernyataannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teruntuk JUNKYU || ᴊᴜɴᴋʏᴜ ᴛʀᴇᴀꜱᴜʀᴇ
FanficSudah dibukukan ✔ ᴋᴇᴛɪᴋᴀ ʜɪᴅᴜᴘ ᴊᴜɴᴋʏᴜ ʟᴇʙɪʜ ꜱᴀᴍᴘᴀʜ ᴅᴀʀɪ ᴘᴀᴅᴀ ꜱᴀᴍᴘᴀʜ, ᴅᴇɴɢᴀɴ ʟᴜᴋᴀ ᴍᴇɴʏᴇʟɪᴍᴜᴛɪ ʙᴀᴛɪɴ ꜱᴀᴍᴘᴀɪ ᴋᴇɴᴛᴀʀᴀ ᴊᴇʟᴀꜱ ᴅɪ ᴅᴀᴋꜱᴀ. ᴅɪᴀ ᴛᴇʀʟᴜᴋᴀ ᴅɪᴛɪᴋᴀᴍɪ ʀɪʙᴜᴀɴ ᴇꜱᴏᴛᴇʀɪꜱ. ᴛᴀᴘɪ, ᴛɪʙᴀ-ᴛɪʙᴀ ʟᴜᴋᴀɴʏᴀ ᴛᴇʀᴀꜱᴀ ʜɪʟᴀɴɢ ꜱᴇᴛᴇʟᴀʜ ꜱᴇꜱᴇᴏʀᴀɴɢ ʙᴇʀᴍᴇᴛᴀᴍᴏʀꜰᴏꜱɪꜱ ᴍᴇɴᴊᴀᴅɪ ᴀ...