100 vote + 400 komen langsung next
Kemarin lupa tidak ditulis, hehe...
Senyatanya, lukamu itu lukaku. Luka yang rasa sakitnya melebihi jenis luka-luka lainnya.
~Yoora~
____
"Nanti malam kalian mati."
Yoora menatap Jungwoon dan Jay dengan serius. Aura dingin wajahnya kian beradu dengan senyum sinis di bibirnya. Jungwoon dan Jay semakin tertawa, tawanya membludak seolah ucapan Yoora merupakan humor tereceh.
Junkyu menggenggam tangan Yoora, genggamannya kian mengerat.
"Ara jangan seperti itu, ayo kita kabur saja Ara."
"Lo ngomong apaan cantik?"-Jay.
Yoora hanya tersenyum seperti tadi, tatapannya hanya terarah pada Jungwoon dan Jay, seolah tidak perduli dengan yang lainnya.
"Ara lihat Jujun, ayo kita kabur saja. Tidak ada gunanya meladeni mereka, kita lapor polisi saja Ara."
Junkyu kalap, sesak dadanya memenuhi sebagian rongga pernapasan. Ia benar-benar ketakutan di berbagai titik. Kepalanya berdenyut nyeri, sedangkan Yoora masih saja tidak mau mendengarkan untuk pergi dan menyudahi semuanya.
Ya walaupun mungkin sulit untuk kabur dari kedua pria itu, Junkyu berani bersumpah Jungwoon dan Jay tidak akan membiarkan dirinya dan Yoora kabur begitu saja karena mereka pikir melepaskan sama saja seperti membunuh nyawanya sendiri.
Junkyu mencoba membalikan wajah Yoora menghadap padanya, tapi wajah Yoora seakan terkunci, tidak bisa digerakan. Junkyu takut jika Yoora sudah berubah seperti ini.
"Ayo Ara kita kabur!!"
Junkyu menarik tangan Yoora kencang, agar Yoora mau mengikutinya. Tapi tubuh Yoora tidak bisa merespon apa-apa, dia seperti terkunci dengan pandangan seperti tadi, tersenyum ke arah Jay dan Jungwoon yang menertawai Yoora dan Junkyu.
Tak lama Yoora membalikan wajahnya menghadap wajah Junkyu, Yoora mengecup pipi Junkyu singkat, "mereka akan mati," Yoora berbisik sambil menunjuk Jungwoon dan Jay secara terang-terangan. Matanya melotot menatap Junkyu, jelas sekali amarahnya sudah menguasa. Seakan dia sengaja mengumpulkan emosi-emosi agar berkumpul menjadi satu.
"Tidak Ara, Jujun mohon jangan seperti itu. Mereka berbahaya, ayo kita pergi dari sini saja, setelah itu kita lapor polisi," Junkyu berbisik, ia takut Jungwoon dan Jay mendengar pembicaraannya dengan Yoora.
"Heh idiot! Lo pacaran yah ama cewek inceran Haruto? Lo kan babunya, kok berani banget rebut cewek majikan lo. Lo mau mati?" -Jay.
"Tikungan dahsyat bung." -Jungwoon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teruntuk JUNKYU || ᴊᴜɴᴋʏᴜ ᴛʀᴇᴀꜱᴜʀᴇ
Fiksi PenggemarSudah dibukukan ✔ ᴋᴇᴛɪᴋᴀ ʜɪᴅᴜᴘ ᴊᴜɴᴋʏᴜ ʟᴇʙɪʜ ꜱᴀᴍᴘᴀʜ ᴅᴀʀɪ ᴘᴀᴅᴀ ꜱᴀᴍᴘᴀʜ, ᴅᴇɴɢᴀɴ ʟᴜᴋᴀ ᴍᴇɴʏᴇʟɪᴍᴜᴛɪ ʙᴀᴛɪɴ ꜱᴀᴍᴘᴀɪ ᴋᴇɴᴛᴀʀᴀ ᴊᴇʟᴀꜱ ᴅɪ ᴅᴀᴋꜱᴀ. ᴅɪᴀ ᴛᴇʀʟᴜᴋᴀ ᴅɪᴛɪᴋᴀᴍɪ ʀɪʙᴜᴀɴ ᴇꜱᴏᴛᴇʀɪꜱ. ᴛᴀᴘɪ, ᴛɪʙᴀ-ᴛɪʙᴀ ʟᴜᴋᴀɴʏᴀ ᴛᴇʀᴀꜱᴀ ʜɪʟᴀɴɢ ꜱᴇᴛᴇʟᴀʜ ꜱᴇꜱᴇᴏʀᴀɴɢ ʙᴇʀᴍᴇᴛᴀᴍᴏʀꜰᴏꜱɪꜱ ᴍᴇɴᴊᴀᴅɪ ᴀ...