¹⁹. ᴹᵃˢʰⁱ ᵇᵉʳᵘˡᵃʰ

6.3K 1.4K 1K
                                    

Vote dulu ya, hehe....

Tetaplah bersamaku,Akanku ajarkan cara bahagia setiap waktu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tetaplah bersamaku,
Akanku ajarkan cara bahagia setiap waktu.

~Yoora~

___

Langit bergemuruh melantingkan getaran kilat. Lantas, serpihannya terbebar menyambangi bentala. Hujan sama sekali tidak ada, hanya mega kelabu yang mendung, angin riuh anantara langit dan bumi, tak lupa petir berkecamuk seperti menantang makhluk hidup untuk ribut.

Seganas-ganasnya cuaca, tapi sama sekali tak berpengaruh kepada kedua insan yang dilanda cinta kasih. Seakan atmosfer kali ini hangat diselimuti oleh cinta. Seakan awan itu tidak berwarna kelabu, namun berwarna merah jambu. Seakan yang bergemuruh bukan petir tapi dentuman detak jantung.

"Ara, ini gelap. Buka yah?"

Sepasang netra Junkyu ditutup menggunakan dasinya. Tangannya juga diikat menggunakan dasi Yoora. Yoora hanya tak ingin Junkyu melihat wajahnya yang merona.

"Gak bisa."

"Ara ini tidak terlihat sama sekali, tolong bukakkan yah, Jujun tak bisa melihat."

"Rasain. Siapa suruh bibirnya nakal." Junkyu hanya tertawa kecil mendengarnya.

"Ara ini aneh. Ara yang sering jahil ingin mencium Jujun, tapi ketika di cium beneran Ara malah malu. Lucu sekali."

"Siapa juga yang malu."

"Ara."

"Nggak kok, ngapain malu."

"Ini kenapa mata Jujun diikat, Ara ingin menyembunyikan wajah Ara yang memerah kan?"

"Nggak merah Juunn...." sanggah Yoora, pada nyatanya mukanya memang memerah, tapi Yoora tidak mau Junkyu tahu itu. Yoora malu.

"Yasudah lepaskan ikatannya."

"Nanti deh bentar lagi."

Yoora masih merangkul Junkyu menuju rumahnya, kendati kaki kirinya masih sangat sakit karena tadi terkilir waktu turun dari bus. Kedua tangannya menempel pada tangan Junkyu. Junkyu masih mengikuti langkah Yoora yang membawanya entah kemana, Junkyu juga tidak tahu itu.

"Ara, bukan kah kaki Ara masih sakit yah?"

"Nggak kok," sanggah Yoora bohong.

"Jangan bohong Ara, Jujun tadi lihat sendiri kalau kaki Ara bengkak."

"Sok tau banget sih kaya si Dora."

"Memang Jujun tau."

Yoora membawa Junkyu ke ruang tamu. Yoora mendudukkan Junkyu di atas sofa, lalu membuka ikatan di tangan Junkyu. Junkyu langsung membuka ikatan yang membalut matanya. Junkyu mengedarkan arah pandangnya jiwanya seakan hilang melayang, dia sangat kaget melihat ruangan yang ia pandang.

Teruntuk JUNKYU || ᴊᴜɴᴋʏᴜ ᴛʀᴇᴀꜱᴜʀᴇTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang