Hari itu adalah ulangtahun Sehun yang ke-15, Fany tengah menyiapkan kue ulangtahun bersama dengan Hani yang berperan sebagai sahabat, juga tetangga rumah nya yang hanya terhalang oleh sebuah rumah milik Pak RT.
Fany hanya tinggal mendekor cake ulangtahun itu dan menempelkan lilin angka 15 diatas kue, maka kue akan selesai dan terlihat cantik untuk diberikan pada Sehun.
"tante.. bukan nya Sehun ga suka yaa sama kue kue gini" ada Jennie disana, yang pulang sekolah duluan karena anak itu masih duduk dikelas 1 SMP, sementara Sehun sudah kelas 3 dan harus melaksanakan program pemantapan untuk ikut Ujian Nasional.
"suka dong, ini request Papa nya juga... Om Siwon yang minta tante buat bikinin kue" kata Fany pada Jennie.
Jennie manggut-manggut, dia melirik pada Hani yang sejak tadi tidak banyak berkomentar, "Mih.. nanti kalo Jennie ulangtahun Papi pulang, kan?" tanya Jennie pada Mami nya.
Hani hanya bisa menghela nafasnya kasar, perceraian antara Hani dan Junsu sudah berlangsung sejak lama, Junsu juga tidak pernah lagi datang ke rumah sejak mereka resmi bercerai. Pasti Junsu akan menjemput Jennie di sekolah atau meminta Hani untuk mengantarkan Jennie ke restaurant agar bisa bertemu atau menghabiskan waktu bersama Jennie. namun, sudah dua tahun ini Junsu tidak ada kabar.
Jennie sangat iri pada Sehun yang memiliki orangtua lengkap, ada Mama dan Papa yang sangat serasi dan selalu mewujudkan keinginan nya. Apalagi di hari ulangtahun begini, Sehun akan merayakan nya bersama Om Siwon dan juga Tante Fany.
Jennie cemberut, Mami tidak menjawab pertanyaan nya, namun Tante Fany tersenyum kearah Jennie dan mengelus rambut panjang gadis itu, "Jennie... papi nya nanti pasti dateng kok... mau tante buatin cake nya juga gak kalo Jennie ulangtahun?"
Jennie mengangguk kecil dan tersenyum dipaksakan, Jennie tahu kok kalo Tante Fany hanya sekedar menghiburnya.
Tiba-tiba saat para wanita sibuk di dapur, suara mobil terdengar terparkir di halaman depan rumah Sehun. Hal itu membuat Fany tersenyum lebar, "Nah, itu pasti Siwon sama Sehun" ujar Hani ceria.
Jennie makin cemberut ditempat nya duduk, dia menyenggol lengan Hani yang ada diatas meja, "Mami... Jennie tuh iri sama Sehun!" gerutu Jennie lagi tidak menyerah.
"kamu tuh, mau Mami kirim ke belanda?" ancam Hani pada anaknya. Jennie langsung menutup mulutnya, tidak berani bicara lagi.
Siwon dengan wajah dingin dan murung tampak keluar dari dalam mobil, pria tampan dan gagah itu sedikit menundukkan wajah nya saat Fany menyambut di halaman rumah mereka. Fany mengerutkan dahi nya ketika melihat ada yang tidak beres dengan ekspresi suami nya.
"Loh.. aku kira kamu jemput Sehun ke sekolah... Sehun nya belum pulang..." ujar Fany pada Siwon.
Siwon tersenyum kecut, tangan nya gemetar ketika langkah gontai nya mendekati Fany.
Fany semakin heran, "Siwon.. kamu.. kenapa sih?" tanya Fany sambil mendekat kearah Siwon.
"Fan... aku minta maaf" ujar Siwon lirih.
"kenapa Sih.. minta maaf kenapa?" tanya Fany khawatir, Siwon merengkuh wajah Fany dengan sebelah tangan nya, wajah pria itu berubah menjadi merah padam dan ada airmata mengalir dengan pedih menghiasi ekspresi wajahnya itu.
"won.. kenapa?" ujar Fany bingung.
"PAPA!!"
"papa..."
Ujar dua suara bersamaan memanggil Siwon. Suara paling keras adalah suara Sehun, sementara suara pelan dan terdengar lemah itu adalah Guanlin yang usia nya masih 8 tahun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Garis Keras (JenHun) COMPLETE
Fanfiction"Hun, kalo misalnya. Kak Irene sama Mas Suho terus bahagia dan hidup saling setia gimana?" Suasana menjadi serius, Sehun menghela nafasnya dan membalik tubuhnya ke hadapan Jennie. Jennie sepertinya sering berpikiran berat saat Irene dan Suho menikah...