Pukul delapan malam setelah isya, Sehun mendapatkan kabar dari Mama Hani dan Papa Heechul untuk segera ke rumah sakit, karena Irene telah berhasil melahirkan bayi perempuan dengan sehat dan selamat. Persalinan dilakukan dengan normal sehingga membutuhkan waktu cukup lama karena kontraksi palsu yang sering terjadi, ditambah lagi kondisi Irene yang baru pertama kali bersalin memang mengharuskan nya untuk melakukan proses melahirkan secara normal, kalau Caesar nanti anaknya doyan joget, itu kata Papa Heechul.
Jennie mengelus perutnya ketika ia berada disisi Sehun yang kini sama sama duduk di ruang tunggu untuk menjenguk Irene. Sehun melihat kesamping dan tersenyum hangat pada isteri nya itu yang sejak tadi tidak banyak bicara.
"Jendut... kok ngelamun aja?" tanya Sehun seraya meraih salah satu tangan Jennie untuk digenggam.
"mas... melahirkan sakit ya?" tanya Jennie pelan, kedua mata kucingnya agak bergetar, seperti menyimpan rasa takut.
Aduh, paling susah kalo udah dipanggil mas. Bawaannya pengen ngarungin! Batin Sehun berbisik pelan.
"mas gatau Jen... sakit apa engga. Kalo di sunat sakit banget. Kalo lahiran gatau"
Jennie merenung, menatap lagi pada perut nya yang sudah cukup besar untuk ukuran hamil 4 bulan.
"tapi di sunat kan sekali seumur hidup. Kalo melahirkan bisa jadi dua kali atau tiga kali. Mas... Jennie takut. Makanya, tadi siang sampe pendarahan..." keluh Jennie lagi dengan wajah cemberut.
Sehun juga bingung, gimana cara menenangkan Jennie yang sekarang jadi parno kebangetan, yah Sehun juga parno sih kalo Jennie kenapa-kenapa... tapi, Sehun kan ga ngalamin dan ngerasain gimana sakitnya.
"jendut... tenang aja ya, nanti kalo semisal lahiran nya sakit. Boleh deh pukulin gue ya sekenceng-kencengnya. Mau gampar kek! Nyakar kek! Tampol kek! Sambat kek.. boleh deh, gratis sehari itu"
"beneran ya?!" ujar Jennie dengan semangat ditambah senyum manis dibibirnya yang amat merekah-rekah.
Sehun menyebikan bibirnya, "giliran menganiaya semangat banget tampangnya"
"hehe... udah kebayang nanti, lagi mikirin mau tampol bagian mana hehehe" ucap Jennie sambil nyengir.
"iya deh iya, pasti karena terlalu gumush kan, makanya dibayangin?"
Jennie mengangguk setuju dengan pernyataan Sehun barusan, "iya dong..."
"udah baikan? Ga panik lagi?"
"udah, makasih mas!"
Sementara itu perawat jaga yang kebetulan berada disana, hanya dapat bergidik mendengar obrolan sepasang suami isteri dihadapannya.
Ruangan bayi yang luas dan hening itu diisi dengan wajah greget para kakek dan nenek muda yang ada disana. Bayi mungil berjenis kelamin perempuan dengan wajah merah dan cantik tampak tertidur pulas diatas box kaca yang hangat, bayi Irene dan Suho yang belum diberikan nama membuat kakek dan nenek yang ada disana tidak sabar untuk menggendong.
"yaa ampun kyudh banget cucuku.... Ho! Kamu berhasil nak!" ujar Heechul sambil merangkul bahu Hani yang ada disampingnya.
Fany yang mendengar ocehan Heechul tersenyum kecil, namun juga cukup terharu karena Irene berhasil melahirkan bayi yang sehat seperti ini.
"ya, atas sumbangsih yang luar biasa dari Irene dan Suho, pada akhirnya cucu cantik ini lahir dengan bahagia ke dunia. Gue ga ngira, bakal jadi kakek disaat lagi ganteng ganteng nya!" pamer Jaejoong yang tersenyum tak kalah lebar dibandingkan Heechul.
"eh Joong, lo masih kalah sama gue. Karena gue punya cucu pas lagi lawak-lawaknya hehe" timpal Heechul tak mau kalah.
Hani dan Fany bener bener meringis ketika denger obrolan absurd suami mereka masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Garis Keras (JenHun) COMPLETE
Fanfic"Hun, kalo misalnya. Kak Irene sama Mas Suho terus bahagia dan hidup saling setia gimana?" Suasana menjadi serius, Sehun menghela nafasnya dan membalik tubuhnya ke hadapan Jennie. Jennie sepertinya sering berpikiran berat saat Irene dan Suho menikah...