8. Sial, Aku Benci Ancaman!!

253 42 7
                                    

Hay guys!!!
Ternyata masa pemulihan itu lama banget yaaa..
Sugar baru mau berfikir hari ini..

Sugar udh sembuh guyss..
Thanks yaa yg udh doain Sugar..

❤❤❤❤

Ya udh yukk baca aja..

Happy Reading




8. Sial, Aku Benci Ancaman!!

Jungkook memulai ceritanya dari takdir dia untuk mengemban pilar kematian dan hilangnya pilar itu. Lalu petunjuk dari burung hantu utusan Dewi Athena dan mengakhirinya sampai tugas mereka untuk menelusuri labirin yg letaknya entah dimana.
Erik si Kapak Berdarah hanya mengangguk2 paham. Sejujurnya Jungkook dan yg lainnya tidak perlu meminta misi di depan orang2 seperti ini karena mereka sudah diberi izin untuk keluar masuk sesukanya. Tapi, Jungkook menginginkan restu. Restu dari teman2nya dan restu dari Odin serta bawahan2nya.

"Kalau begitu," Hyunbin mengawali pembicaraan. Matanya melirik singgasana Odin yg kosong. "Kita tau bahwa Dewa Agung akan selalu memperkenankan kalian. Tapi, mari kita dengar kabar darinya besok setelah gagak2 Odin menyampaikan berita ini."
Mendengar ucapan Hyunbin, salah satu gagak berkoak lalu terbang tinggi dan hilang dari pandangan.
"Itu jawabannya," ucap Erik Kapak Berdarah. "Kalian bisa kembali ke kamar kalian. MAKAN MALAM SELESAI!"

Para Einherjar mulai berdiri dan keluar dari aula. Benda2 tajam mulai beterbangan kembali dan banyak pula yg pasrah kena sula. Mungkin sebagian dati mereka malas untuk berjalan ke kamar dan lebih baik mati saja sampai tiba2 berada di kamar besok paginya. Tapi Taehyung menghindari itu malam ini. Yahh, walaupun biasanya pemuda tampan itu pasrah2 saja kalau kena tebasan piring. Tapi tidak malam ini.

Taehyung dan Jungkook kembali ke meja dengan selamat. Teman2 Yunani mereka bertopang dagu menunggu kericuhan reda.
"Jadi, kita pergi besok?" tanya Hoseok.
"Kurasa begitu. Dewa Agung pasti mengizinkan misi ini." jawab Jungkook.
"Sudah pasti," ucap Jimin. "Kalau begitu, ayo kita istirahat sebelum menempuh perjalanan panjang besok siang."
Jimin berdiri dan menarik Yoongi bersamanya.
Yoongi yg tau isi pikiran Jimin hanya mendelik kesal ia sendiri tau dalam masalah ini ia tak bisa menolak lalu matanya berpaling menatap Suga.
"Aku masih menunggu, hyung. Kapanpun kau siap." ucap Yoongi lalu pasrah saja di tarik Jimin keluar aula.
Suga yg mendengar itu hanya mengangguk dan tersenyum tipis arti bahwa ia akan memikirkannya lagi.

"Ayo lanjutkan yg tadi," bisik Taehyung tepat di belakang telinga kanan Jungkook membuat namja imut itu bergidik.
"Sialan kau Tae!" umpat Jungkook pelan.

-

Suga menatap langit2 kamar tamu di Valhalla itu. Lalu matanya terpejam menyuruh hatinya menekan semua tasa sakit tak terlihat yg sukses membuat kepalanya berat. Seolah ada pemutar otomatis di kepalanya hingga ucapan Loki kembali terulang tanpa ia mau mengingatnya.
Lalu bayangan Loki yg berbicara pada malam itu kembali terbentuk. Cengkraman tangan Loki yg dingin itu seolah kembali menyapa lehernya. Mencekiknya dab membisikan hal yg paling ia benci. Sebuah ancaman.
Tanpa Suga sadari matanya mulai berat dam menutup tertidur. Namun, bersamaan dengan matanya yg tertutup, pemuda itu berdiri di padang bunga heather. Ia kembali ke Pulau Lyngvi. Di depannya sudah ada Fenris Serigala yg menyeringai kepadanya.
S

The Gods : And The End Of Two Worlds [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang