ALTHAF | LIMA

120 6 0
                                    

"Jadi, apa ada yang bisa kamu jelasin sekarang?" tanya abi Yusuf dengan gayanya yang berwibawa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi, apa ada yang bisa kamu jelasin sekarang?" tanya abi Yusuf dengan gayanya yang berwibawa.

Kini Althaf dan keluarga sedang berada di dalam ruang rawat yang di tempati Aleena, Aleena masih belum sadarkan diri, sedangkan Althaf kini harus menghadapi berbagai macam pertanyaan yang dilontarkan abinya padanya, Althaf merasa kalau dirinya saat ini sedang disidang dadakan.

"Enaknya mulai jelasinnya dari mana dulu ya, bi?" tanya Althaf balik dengan watadosnya yang minta diuwek-uwek.

Bahkan abinya sendiri sampai memijat pangkal hidungnya sanking geramnya, setelah menghela nafas cukup panjang, ia bertanya kembali pada Althaf dengan nada yang lebih halus.

"Ya semuanya lah Al, mulai dari bagaimana kamu bisa ketemu gadis ini, sampai bagaimana gadis ini bisa ham-"

"Kalo masalah yang itu Althaf gak tau bi! Bener deh! Demi Allah bi, Althaf gak tau apa-apa kalo masalah yang itu mah." potong Althaf sambil mengangkat kedua tangannya membentuk huruf V.

"Abi gak nuduh kamu loh Al, tapi abi gak bisa percaya sama kamu gitu aja, walau bagaimanapun gadis ini dalam keadaan hamil, dan orang yang saat ini harus bertanggung jawab itu ya kamu."

"Lah, kok gitu sih bi?! Sumpah bi, Althaf tadi cuman hampir nabrak dia di jalan, dia lagi dikejer-kejer sama preman, Althaf cuman bantuin doang eh malah dia yang ketusuk. Udah bi, gitu aja." jelas Althaf dengan bersungguh-sungguh.

"Melihat keadaan gadis ini yang berantakan, apa kamu tega biarin dia sendirian gitu aja? Terlebih lagi, dia sedang hamil." jelas abi Yusuf sambil menatap iba kearah Aleena yang terbaring tak berdaya dengan wajah pucatnya.

"Ya terus, emang Althaf harus ngapain, abi? Althaf aja gak tau asal-usul dia dari mana?"

"Kamu bisa jelasin gimana gadis ini bisa hamil?! Jelasin Al! Gak mungkin kamu yang lakuin kan?! Ummi gak pernah ngajarin kamu jadi laki-laki bejat kan?!" histeris ummi Ulfa sambil terisak, sepertinya ia yang paling terguncang, sementara Inar hanya bisa memeluk umminya untuk menenangkannya.

"Althaf kan udah bilang, Althaf gak tau masalah itu sama sekali, Althaf gak mungkin ngelakuin itu, Althaf tau itu salah." jelas Althaf.

"Gimana kamu bisa buat ummi sama abi percaya sama kamu?" tanya ummi Althaf mulai tenang, nadanya terdengar sangat dingin.

"Ummi sama abi mau Althaf ngelakuin apa buat bisa bikin ummi sama abi percaya sama Althaf?" tanya Althaf dengan matanya yang mulai berkaca-kaca, ia tak pernah merasa sesedih ini melihat umminya menangis karenanya, Althaf merasa sudah menjadi anak yang durhaka.

Yusuf menengadahkan kepalanya sambil memejamkan mata, menghela nafas panjang lalu menatap tepat ke mata Althaf dengan sorot mata yang dingin, mungkin inilah yang terbaik untuk Althaf.

"Kalau memang bukan kamu yang ngelakuin itu, abi minta kamu harus temuin siapa laki-laki yang harus bertanggung jawab atas gadis ini..."

Althaf menatap tak percaya kearah abinya, bagaimana ia bisa melakukan itu? Bahkan kehamilan gadis itu saja masih ia pertanyakan kebenarannya.

ALTHAFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang