ALTHAF | SEMBILAN

74 7 0
                                    

"ummi, Althaf pamit dulu yah, assalamu--"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ummi, Althaf pamit dulu yah, assalamu--"

"Eeeits.... Berhenti di sana!" Umminya mengintrupsi.

Althaf pun seketika itu juga langsung menghentikan langkahnya dan mematung di tempat sambil menghela nafas pasrah. Usahanya untuk kabur dari rumah akhirnya sia-sia.

"Mau kemana, Al?" Tanya Umminya ketika sudah berdiri di depan Althaf sambil memberikan kode kepada Althaf.

"Ke Caffe, mi. Hhehehe..." Althaf menjawabnya dengan tertawa garing dan penuh kecanggungan.

Plak

"Aduh ummi, salah Althaf apasih? Sssh..." Reflek, Althaf pun mengelus lengan kirinya yang menjadi korban geplakan tangan hangat umminya.

"Ya salah dong, Al. Kamu inget kan kemaren ummi bilang apa? Kosongin jadwal kamu hari ini, nikahan kamu besok loh Al, mana ada calon manten yang sibuk kerja menjelang hari pernikahannya."

"Ada kok mi, Althaf." Jawab Althaf dengan bangga.

Plak

"Aduh ummi, ampun." Althaf kembali meringis setelah mendapatkan geplakan dari umminya di bekas geplakan umminya yang sebelumnya, bahkan bekasnya masih terasa hangat.

"Udah, sekarang kamu bawa adek kamu sama nak Aleena ke salon,mama udah ngabarin pihak sana kalo kamu bakalan kesana hari ini, hari ini hari terakhir fitting baju buat akad besok."

"Tapi ummi, Althaf ada janji sama--"

"Gak ada tapi-tapian kali ini, gak usah sok sibuk, Althaf kan anak baik." Kata ummi sambil mengacak rambut Althaf seperti yang biasa ia lakukan ketika Althaf masih kecil.

Althaf menghela nafas pasrah. sepertinya, keputusannya untuk kembali ke  rumah setelah pulang ngampus merupakan pilihan yang salah. Tapi mau bagaimana lagi, niat hati hanya sekedar mampir untuk mengambil flashdisknya yang ketinggalan membuatnya berakhir dengan tugas istimewa dari umminya sebagai calon manten yang akan melakukan ijab kabul esok hari.

"Althaf udah gede ummi, bukan anak kecil lagi." Sanggah Althaf dengan memutar bola matanya malas, seperti yang akhir-akhir ini sering ia lakukan.

"Maka dari itu, bawa mobilnya hati-hati yah, sebelum berangkat baca do'a dulu dan yang paling penting jagain dua malaikat kecil ummi, awas aja kalo kamu ngilang ninggalin mereka!"

"Iya ummi, siyap! Kalo gitu Althaf pamit, Assalamu'alaikum." Pamit Althaf sambil mencium tangan umminya.

"Nah gitu kek dari tadi, Wa'alaikumussalam."

"Kuy bocil, gas! Barisnya yang rapi ya." Instrupsi Althaf sambil melangkah duluan menuju mobilnya yang terparkir di halaman depan.

"Assalamu'alaikum, ummi." Pamit Inar sambil menyalimi tangan umminya yang disusul oleh Aleena di belakangnya.

ALTHAFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang