ALTHAF | TUJUH

92 5 0
                                    

"Heh! Bangun lo!" suara laki-laki itu sontak membuat gadis yang sedang terlelap itu membuka matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Heh! Bangun lo!" suara laki-laki itu sontak membuat gadis yang sedang terlelap itu membuka matanya.

Gadis itu mengerjapkan matanya beberapa kali dan meregangkan tubuhnya, dengan kesadarannya yang belum kembali sepenuhnya ia menatap kearah sosok laki-laki yang mengganggu tidurnya tadi.

"Udah sampe ya kak?"

"Udah dari tadi! Lo ketiduran apa pingsan sih? Dari tadi dibangunin gak melek-melek, sampe gue sendiri yang harus turun tangan."

"Kak Aleena mana, kak?"

"Lo denger gak sih barusan kakak lo ini bilang apa?!"

"Denger." jawabnya singkat, padat dan mampu membuat emosi Althaf semakin menjadi.

Althaf memilih menarik nafas panjang dan menghembuskannya, percuma memulai pertengkaran dengan adiknya yang satu ini, ujung-ujungnya dialah yang akan kalah.

"Lo masuk deh, istirahat, gue ada urusan bentar. Inget, jagain kak Aleena juga."

"Harusnya kan Inar yang dijagain kak Aleena."

"Emang lo gak kasian sama dede bayi dalem perutnya kak Aleena?"

"Iya juga ya, emang kak Althaf mau kemana?"

"Iii,,, Kepo!" ujar Althaf dengan senyum menyebalkan untuk menjahili adiknya itu.

Inar hanya memutar bola mata malas, terlalu malas meladeni kejahilan kakaknya untuk saat ini.

"Yaudah sana masuk! Jadi anak baik dan temenin kak Aleena di dalem."

"Eh kak bentar!"

Althaf yang sudah membuka pintu kemudi kembali menutupnya dan berbalik dengan tatapan jengah kearah adiknya.

"Laper."

"Yaudah makan."

"Ummi belum masak."

"Terus adik kecil mungil kakak yang paling nyebelin ini mau kakak ngapain? Hmm?"

"Masakin ya kak! Ya ya ya?"

"Lain kali aja ya, kakak beneran ada urusan sekarang. Sebagai gantinya, kamu boleh pake dapur buat masak, sekalian ajak kak Aleena juga, okeh?!"

"Yaudah deh, kakak boleh pergi."

"Dapurnya jangan dirusakin ya, gue gak mau denger kalo rumah kita kebakar gara-gara lo yang masak air sampe gosong. Sama satu hal lagi, jangan lupa diberesin lagi ya dapurnya kalo udah kelar masaknya."

Inar hanya bergumam sebagai balasan, kakaknya yang satu ini memang benar-benar menjengkelkan.

"Kakak pergi dulu, assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumussalam."

Dan mobil Althaf pun benar-benar meninggalkan pekarangan rumah dan kembali melaju di jalan raya. Inar yang selesai menutup pintu gerbang pun melangkah memasuki rumah.

ALTHAFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang